Minggu, 28/04/2024

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Minggu, 28/04/2024

Ilustrasi. (Foto: Dok.BKD Kaltim)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Minggu, 28/04/2024

logo

Ilustrasi. (Foto: Dok.BKD Kaltim)

Penulis: Rahmat Surya

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalimantan Timur akan menindak tegas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ketahuan mencalonkan diri sesuai dengan aturan yang berlaku saat  pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)  November 2024 mendatang.

Hal itu sesuai dengan yang diatur berdasarkan surat bersama Men-PANRB, Mendagri, Bawaslu, dan KPU, Serta KSN apa yang menjadi larangan bagi ASN, serta di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 tahun 2021 yang mengatur mengatur kewajiban, larangan, dan hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan kepada PNS yang telah terbukti melakukan pelanggaran, dan Undang-undang (UU) Pilkada Nomor 10 Tahun 2004.

Kepala BKD Kalimantan Timur Deni Sutrisno menjelaskan, saat ini mereka sedang mengidentifikasi adanya keterlibatan ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang akan maju sebagai kepala daerah di Kota Bontang.

"Kalau memang ada ASN yang ingin maju (Pilkada) otomatis harus menyatakan mundur (sebagai ASN), apalagi pada saat penetapan calon di tanggal 22 September otomatis pernyataan mundur dan akan kami proses," ujar Deni kepada Korankaltim.com Minggu (28/4/2024).

Atau sebelumnya ternyata yang bersangkutan masuk dalam partai politik dan menyatakan diri sebelum masuk BKD Kaltim akan melakukan pemberhentian secara hormat. "Tetapi jika sudah menjadi anggota parpol, ASN tersebut akan diberhentikan dengan tidak hormat jika ketahuan seperti itu," tegas Deni.

Untuk sekarang pihaknya sedang menelusuri adanya seorang guru ASN yang berencana maju sebagai kepala daerah. "Karena ini guru SMK maka kami minta kepala dinas pendidikan Kaltim mengklasifikasi dan memeriksa terlebih dahulu yang bersangkutan," paparnya.

Kalaupun ternyata ASN tersebut mau berhenti tentunya harus secepatnya mengajukan pemberhentian, karena BKD tidak bisa melakukan praduga tak bersalah.

"Walaupun dari Bawaslu mengatakan ASN itu telah melakukan pendekatan dengan partai tentunya kita meminta bukti validnya karena bisa jadi tuduhan," sebut Deni.

Karena yang bersangkutan adalah guru dan dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, BKD sudah menginformasikan kepada Muhammad Kurniawan sebagai Kepala Disdikbud untuk segera menindaklanjuti.

"Karena untuk proses hingga pendalaman berada di dinas terkait dan BKD Kaltim hanya akan memberikan dan memutuskan sanksi," tutupnya.

Editor: Aspian Nur

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Minggu, 28/04/2024

Ilustrasi. (Foto: Dok.BKD Kaltim)

Berita Terkait


ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Ilustrasi. (Foto: Dok.BKD Kaltim)

Penulis: Rahmat Surya

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalimantan Timur akan menindak tegas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ketahuan mencalonkan diri sesuai dengan aturan yang berlaku saat  pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)  November 2024 mendatang.

Hal itu sesuai dengan yang diatur berdasarkan surat bersama Men-PANRB, Mendagri, Bawaslu, dan KPU, Serta KSN apa yang menjadi larangan bagi ASN, serta di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 tahun 2021 yang mengatur mengatur kewajiban, larangan, dan hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan kepada PNS yang telah terbukti melakukan pelanggaran, dan Undang-undang (UU) Pilkada Nomor 10 Tahun 2004.

Kepala BKD Kalimantan Timur Deni Sutrisno menjelaskan, saat ini mereka sedang mengidentifikasi adanya keterlibatan ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang akan maju sebagai kepala daerah di Kota Bontang.

"Kalau memang ada ASN yang ingin maju (Pilkada) otomatis harus menyatakan mundur (sebagai ASN), apalagi pada saat penetapan calon di tanggal 22 September otomatis pernyataan mundur dan akan kami proses," ujar Deni kepada Korankaltim.com Minggu (28/4/2024).

Atau sebelumnya ternyata yang bersangkutan masuk dalam partai politik dan menyatakan diri sebelum masuk BKD Kaltim akan melakukan pemberhentian secara hormat. "Tetapi jika sudah menjadi anggota parpol, ASN tersebut akan diberhentikan dengan tidak hormat jika ketahuan seperti itu," tegas Deni.

Untuk sekarang pihaknya sedang menelusuri adanya seorang guru ASN yang berencana maju sebagai kepala daerah. "Karena ini guru SMK maka kami minta kepala dinas pendidikan Kaltim mengklasifikasi dan memeriksa terlebih dahulu yang bersangkutan," paparnya.

Kalaupun ternyata ASN tersebut mau berhenti tentunya harus secepatnya mengajukan pemberhentian, karena BKD tidak bisa melakukan praduga tak bersalah.

"Walaupun dari Bawaslu mengatakan ASN itu telah melakukan pendekatan dengan partai tentunya kita meminta bukti validnya karena bisa jadi tuduhan," sebut Deni.

Karena yang bersangkutan adalah guru dan dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, BKD sudah menginformasikan kepada Muhammad Kurniawan sebagai Kepala Disdikbud untuk segera menindaklanjuti.

"Karena untuk proses hingga pendalaman berada di dinas terkait dan BKD Kaltim hanya akan memberikan dan memutuskan sanksi," tutupnya.

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Jukir Binaan di Samarinda Sempat Digaji Setara UMR, Dishub Ubah Sistem Insentif dan Upah Pungut

Menolong Teman Jatuh dari Ban, Pemuda Asal Bulungan Tewas Tenggelam di Objek Wisata Tulung Ni Lenggo

18 Ribu Orang Masuk Daftar Tunggu Calon Jemaah Haji Asal Samarinda

Pihak RSUD AWS Diperiksa Kejaksaan, Pj Gubernur dan Kepala Dinkes Kaltim Bilang Begini

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.