Kamis, 27/07/2017
Kamis, 27/07/2017
Avtur Tambahan: PT Pertamina (Persero) mengecek pasokan avtur di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan menyambut keberangkatan jemaah haji dari embarkasi Balikpapan.
Kamis, 27/07/2017
Avtur Tambahan: PT Pertamina (Persero) mengecek pasokan avtur di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan menyambut keberangkatan jemaah haji dari embarkasi Balikpapan.
SAMARINDA - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim, Saifi memastikan jemaah yang dinyatakan tak siap secara fisik dipastikan tidak akan diberangkatkan menuju Tanah Suci. Langkah ini merupakan upaya prefentif Kemenag terhadap kemungkinan jemaah haji terganggu selama menunaikan rukun Islam ke-5 itu. Jangan sampai, karena kondisi fisik tidak memungkinkan justru mengalami hal yang tak diinginkan setibanya di Tanah Suci.
“Kalau dinyatakan tidak siap, ya ditunda keberangkatannya,” ujar Saifi kepada Koran Kaltim belum lama ini.
Terpisah, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (Kabid PHU) Kanwil Kemenag Kaltim, Abdul Khalik menjelaskan, hingga Kamis (27/7) kemarin, tercatat ada sebanyak 23 jemaah asal Kaltim dan Kaltara yang dinyatakan tidak bisa berangkat.
Jumlah tersebut kata Khalik - sapaan akrab Abdul Khalik - merupakan jemaah yang setelah dilakukan verifikasi dan pemeriksaan kesehatan dinyatakan tak lolos.
“Mereka disebut jemaah yang lunas tunda, area Kaltim-Kaltara ada 23 orang,” kata Khalik di hubungi Koran Kaltim dari Samarinda kemarin malam.
Penyebabnya jelas Khalik, beragam. Ada yang karena hamil, sakit, sampai dengan meninggal dunia. Menurut dia, untuk jemaah yang tertunda keberangkatannya karena sakit dan hamil, maka akan bisa kembali berangkat pada musim haji tahun depan.
Sementara untuk jemaah yang meninggal, maka Kemenag akan mengembalikan Ongkos Naik Haji (ONH) yang telah dibayarkan 100 persen, kepada ahli warisnya.
“Yang sakit kalau sudah sembuh, yang hamil tunggu melahirkan, akan di prioritaskan keberangkatan tahun depan. Yang meninggal tidak bisa digantikan, kalau mau ya daftar ulang mengantri lagi.” tukasnya.
Untuk pemeriksaan kesehatan Khalik menyebut telah dilakukan di masing-masing kabupaten/kota. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebelum suntik meningitis. Jika diketahui calon jemaah haji yang dinyatakan tidak sehat, maka akan ditunda keberangkatannya. (rs)
Avtur Tambahan: PT Pertamina (Persero) mengecek pasokan avtur di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan menyambut keberangkatan jemaah haji dari embarkasi Balikpapan.
SAMARINDA - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim, Saifi memastikan jemaah yang dinyatakan tak siap secara fisik dipastikan tidak akan diberangkatkan menuju Tanah Suci. Langkah ini merupakan upaya prefentif Kemenag terhadap kemungkinan jemaah haji terganggu selama menunaikan rukun Islam ke-5 itu. Jangan sampai, karena kondisi fisik tidak memungkinkan justru mengalami hal yang tak diinginkan setibanya di Tanah Suci.
“Kalau dinyatakan tidak siap, ya ditunda keberangkatannya,” ujar Saifi kepada Koran Kaltim belum lama ini.
Terpisah, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (Kabid PHU) Kanwil Kemenag Kaltim, Abdul Khalik menjelaskan, hingga Kamis (27/7) kemarin, tercatat ada sebanyak 23 jemaah asal Kaltim dan Kaltara yang dinyatakan tidak bisa berangkat.
Jumlah tersebut kata Khalik - sapaan akrab Abdul Khalik - merupakan jemaah yang setelah dilakukan verifikasi dan pemeriksaan kesehatan dinyatakan tak lolos.
“Mereka disebut jemaah yang lunas tunda, area Kaltim-Kaltara ada 23 orang,” kata Khalik di hubungi Koran Kaltim dari Samarinda kemarin malam.
Penyebabnya jelas Khalik, beragam. Ada yang karena hamil, sakit, sampai dengan meninggal dunia. Menurut dia, untuk jemaah yang tertunda keberangkatannya karena sakit dan hamil, maka akan bisa kembali berangkat pada musim haji tahun depan.
Sementara untuk jemaah yang meninggal, maka Kemenag akan mengembalikan Ongkos Naik Haji (ONH) yang telah dibayarkan 100 persen, kepada ahli warisnya.
“Yang sakit kalau sudah sembuh, yang hamil tunggu melahirkan, akan di prioritaskan keberangkatan tahun depan. Yang meninggal tidak bisa digantikan, kalau mau ya daftar ulang mengantri lagi.” tukasnya.
Untuk pemeriksaan kesehatan Khalik menyebut telah dilakukan di masing-masing kabupaten/kota. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebelum suntik meningitis. Jika diketahui calon jemaah haji yang dinyatakan tidak sehat, maka akan ditunda keberangkatannya. (rs)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.