Rabu, 02/08/2017

Petani di Rembang Khawatir Tersaingi Garam Impor

Rabu, 02/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Petani di Rembang Khawatir Tersaingi Garam Impor

Rabu, 02/08/2017

REMBANG - Sejumlah petani garam mengaku khawatir dengan rencana kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang yang telah mengajukan permohonan impor garam sebanyak 350 ton. Garam impor tersebut dikhawatirkan akan menjadi pesaing dengan garam lokal.

Jasman, salah satu petani garam asal Desa Waru Kecamatan Kota Rembang mengaku khawatir garam lokal yang diproduksinya tidak laku dipasarkan karena kalah saing dengan garam impor. Adanya garam impor itu dikhawatirkan akan mencukupi kebutuhan garam di Rembang. Setelah itu garam lokal akan ditinggalkan.

"Kalau garam impor sudah nutup stok di Rembang, pastinya garam lokal tidak akan laku dipasaran," kata Jasman di lahan garam di Desa Waru, Rabu (2/8).

Menurutnya secara kasat mata, garam impor memiliki fisik yang lebih menarik jika dibanding dengan garam lokal. Warna garam impor lebih putih jika dibanding dengan garam lokal. Terlebih garam impor juga memiliki tekstur yang lebih halus.

"Secara fisik memang lebih bagus, tapi kalau dari kualitas rasa garam lokal tidak kalah. Kami khawatir kalau di pasar nanti kita kalah, karena secara fisik lebih menarik garam impor," imbuhnya.

Adapun pihak Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Dinperindagkop) dan UMKM Kabupaten Rembang telah mengajukan permohonan garam sebanyak 350 ton kepada pihak pemerintah pusat untuk dilanjutkan kepada PT Garam (Persero). Kini Pemkab tengah menunggu kedatangan garam yang diimpor dari Australia tersebut. (dtc) 

Petani di Rembang Khawatir Tersaingi Garam Impor

Rabu, 02/08/2017

Berita Terkait


Petani di Rembang Khawatir Tersaingi Garam Impor

REMBANG - Sejumlah petani garam mengaku khawatir dengan rencana kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang yang telah mengajukan permohonan impor garam sebanyak 350 ton. Garam impor tersebut dikhawatirkan akan menjadi pesaing dengan garam lokal.

Jasman, salah satu petani garam asal Desa Waru Kecamatan Kota Rembang mengaku khawatir garam lokal yang diproduksinya tidak laku dipasarkan karena kalah saing dengan garam impor. Adanya garam impor itu dikhawatirkan akan mencukupi kebutuhan garam di Rembang. Setelah itu garam lokal akan ditinggalkan.

"Kalau garam impor sudah nutup stok di Rembang, pastinya garam lokal tidak akan laku dipasaran," kata Jasman di lahan garam di Desa Waru, Rabu (2/8).

Menurutnya secara kasat mata, garam impor memiliki fisik yang lebih menarik jika dibanding dengan garam lokal. Warna garam impor lebih putih jika dibanding dengan garam lokal. Terlebih garam impor juga memiliki tekstur yang lebih halus.

"Secara fisik memang lebih bagus, tapi kalau dari kualitas rasa garam lokal tidak kalah. Kami khawatir kalau di pasar nanti kita kalah, karena secara fisik lebih menarik garam impor," imbuhnya.

Adapun pihak Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Dinperindagkop) dan UMKM Kabupaten Rembang telah mengajukan permohonan garam sebanyak 350 ton kepada pihak pemerintah pusat untuk dilanjutkan kepada PT Garam (Persero). Kini Pemkab tengah menunggu kedatangan garam yang diimpor dari Australia tersebut. (dtc) 

 

Berita Terkait

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.