Kamis, 07/09/2017

Garam Bercampur Kaca Beredar di Berau

Kamis, 07/09/2017

Diduga Campur Kaca: Butiran serbuk menyerupai kaca ditemukan bercampur dengan kemasan garam merk Ibu Bijak di Kabupaten Berau. (FOTO: INDRA/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Garam Bercampur Kaca Beredar di Berau

Kamis, 07/09/2017

logo

Diduga Campur Kaca: Butiran serbuk menyerupai kaca ditemukan bercampur dengan kemasan garam merk Ibu Bijak di Kabupaten Berau. (FOTO: INDRA/KK)

TANJUNG REDEB - Warga Kabupaten Berau dihebohkan dengan beredarkan garam yang bercampur dengan serbuk menyerupai kaca. Salah satu produsen garam kemasan, Ibu Bijak menjadi contoh pembuktian setelah kabar di media sosial tentang garam yang diduga bercampur kaca.

Setelah dibuktikan, diduga kuat garam dicampur kaca. Membuktikannya, garam dalam kemasan dilarutkan dengan air di dalam gelas. Tak cuma satu merk, warga mencoba dua merk yang berbeda.

Setelah dilarutkan, ternyata garam Ibu Bijak tak seluruhnya larut. Dalam gelas menyisakan serbuk yang menyerupai kaca. Berbeda dengan garam kemasan merk lainnya, seluruh garam larut bersama air.

Diketahui garam kemasan merk Ibu Bijak sudah lama beredar di Kabupaten Berau. “Awalnya ada teman yang Whatsapp (WA) saya secara pribadi mempertanyakan garamnya, awalnya tidak terlalu percaya, setelah saya buktikan dengan mencoba dua jenis garam yang berbeda, ternyata benar garam Ibu Bijak menyisakan serpihan yang tidak larut bersama air,” terang Ibu Iin kepada Koran Kaltim, Rabu (6/9).

Tak puas dengan percobaan yang dilakukannya, Iin pun membagi informasi ujicobanya ke sebuah grup WA yang mempertanyakan kebenaran garam merk itu bercampur kaca.

Ternyata, informasi yang disebar Iin mendapat berbagai tanggapan dari rekannya yang menyatakan hal serupa. Umumnya, rekan Iin membenarkan jika garam Ibu Bijak bercampur kaca.

Seperti komentar yang dilontarkan Feri, “Mau diapakan bangsa ini, masa dicampur beling (serpihan kaca). Tentu saja, ini sangat menghawatirkan buat kesehatan konsumen”.

Komentar lain datang dari Saidin, “Garam ini garam yg tergolong mahal untuk di berau informasi yg saya dapat harga agen sudah Rp3.000.  Keterangan dari konsumen garam ini tergolong bagus dan banyak peminatnya... Jika memang garam ini mengandung BELING artinya sudah banyak masyarakat berau Yg mengkonsumsi benda berbahaya dengan cara di tipu... KITA TERTIPU.....

“Agak sedikit ramai setelah garam tersebut diakui teman-teman bercampur pecahan kaca. Saya di sini sudah menunjukan secara kasat mata. Dan yang bisa menyatakan itu benar ada campuran lain, hanya pemerintah atau instansi terkait,” kata Iin.

Diakuinya, dirinya sudah sejak lama sebagai konsumen jenis garam ini. Menurut dia, garam Ibu Bijak sudah lama beredar di Kabupaten Berau. Celakanya, baru kali ini terungkap jika garam tersebut tak murni karena ada campuran benda yang menyerupai kaca. (ind)

Garam Bercampur Kaca Beredar di Berau

Kamis, 07/09/2017

Diduga Campur Kaca: Butiran serbuk menyerupai kaca ditemukan bercampur dengan kemasan garam merk Ibu Bijak di Kabupaten Berau. (FOTO: INDRA/KK)

Berita Terkait


Garam Bercampur Kaca Beredar di Berau

Diduga Campur Kaca: Butiran serbuk menyerupai kaca ditemukan bercampur dengan kemasan garam merk Ibu Bijak di Kabupaten Berau. (FOTO: INDRA/KK)

TANJUNG REDEB - Warga Kabupaten Berau dihebohkan dengan beredarkan garam yang bercampur dengan serbuk menyerupai kaca. Salah satu produsen garam kemasan, Ibu Bijak menjadi contoh pembuktian setelah kabar di media sosial tentang garam yang diduga bercampur kaca.

Setelah dibuktikan, diduga kuat garam dicampur kaca. Membuktikannya, garam dalam kemasan dilarutkan dengan air di dalam gelas. Tak cuma satu merk, warga mencoba dua merk yang berbeda.

Setelah dilarutkan, ternyata garam Ibu Bijak tak seluruhnya larut. Dalam gelas menyisakan serbuk yang menyerupai kaca. Berbeda dengan garam kemasan merk lainnya, seluruh garam larut bersama air.

Diketahui garam kemasan merk Ibu Bijak sudah lama beredar di Kabupaten Berau. “Awalnya ada teman yang Whatsapp (WA) saya secara pribadi mempertanyakan garamnya, awalnya tidak terlalu percaya, setelah saya buktikan dengan mencoba dua jenis garam yang berbeda, ternyata benar garam Ibu Bijak menyisakan serpihan yang tidak larut bersama air,” terang Ibu Iin kepada Koran Kaltim, Rabu (6/9).

Tak puas dengan percobaan yang dilakukannya, Iin pun membagi informasi ujicobanya ke sebuah grup WA yang mempertanyakan kebenaran garam merk itu bercampur kaca.

Ternyata, informasi yang disebar Iin mendapat berbagai tanggapan dari rekannya yang menyatakan hal serupa. Umumnya, rekan Iin membenarkan jika garam Ibu Bijak bercampur kaca.

Seperti komentar yang dilontarkan Feri, “Mau diapakan bangsa ini, masa dicampur beling (serpihan kaca). Tentu saja, ini sangat menghawatirkan buat kesehatan konsumen”.

Komentar lain datang dari Saidin, “Garam ini garam yg tergolong mahal untuk di berau informasi yg saya dapat harga agen sudah Rp3.000.  Keterangan dari konsumen garam ini tergolong bagus dan banyak peminatnya... Jika memang garam ini mengandung BELING artinya sudah banyak masyarakat berau Yg mengkonsumsi benda berbahaya dengan cara di tipu... KITA TERTIPU.....

“Agak sedikit ramai setelah garam tersebut diakui teman-teman bercampur pecahan kaca. Saya di sini sudah menunjukan secara kasat mata. Dan yang bisa menyatakan itu benar ada campuran lain, hanya pemerintah atau instansi terkait,” kata Iin.

Diakuinya, dirinya sudah sejak lama sebagai konsumen jenis garam ini. Menurut dia, garam Ibu Bijak sudah lama beredar di Kabupaten Berau. Celakanya, baru kali ini terungkap jika garam tersebut tak murni karena ada campuran benda yang menyerupai kaca. (ind)

 

Berita Terkait

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.