Selasa, 18/09/2018
Selasa, 18/09/2018
Selasa, 18/09/2018
TANA TIDUNG - Menurut pengakuan salah satu pedagang, Sumiyati yang ada di Pasar Induk Imbayud Taka, Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, ada kebiasaan anak-anak sekolah bolos di depan salah satu warung sembako yang ada disamping Pasar Induk tersebut untuk merokok. Mereka membeli rokok batangan (eceran) yang dijual oleh salah satu warung yang ada disana.
“Kasihan orangtuanya yang mungkin tahu nya anak mereka sekolah setiap harinya padahal hampir setiap hari bergantian saja mulai anak Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) duduk nongkrong didepan warung untuk merokok, anak-anak ini tidak malu-malu lagi mereka merokok memakai pakaian seragam sekolah,” ujarnya.
Dikatakan, ia jarang sekali melihat petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berpatroli di pasar, dimungkinkan bahwa pasar bukan merupakan target patrol sehingga pihak Satpol PP tidak tahu menahu mengenai hal ini. Adanya pedagang yang menjual rokok eceran benar-benar membuka peluang bagi anak-anak ini untuk memulai kebiasaan merokok sejak dini.
“Sebaiknya orangtua mengantarkan anaknya langsung ke sekolah, daripada anak yang pakai kendaraan sendiri ke sekolah jadi tidak tahu kemana arahnya apa benar ke sekolah atau malah keluyuran kesana kemari, begitu juga penting bagi orangtua untuk bekerjasama dengan pihak sekolah untuk turut mengawasi supaya kejadian bolos sekolah apalagi merokok sama sekali bukan hal yang positif yang bisa dilakukan anak sekolah, belum bisa mencari uang sendiri sudah berani merokok, setidaknya menjual rokok batangan juga membuat anak-anak lebih leluasa menggunakan uang sakunya dibelanjakan rokok mungkin ini sama sekali tidak terpikirkan oleh orangtua,” ucapnya.
Ia menilai kejadian semacam ini tidak dapat dibiarkan begitu saja mengingat anak-anak sekolah ini bukan hanya menjadi harapan bagi orangtua akan tetapi pemerintah yang ingin anak daerah turut aktif membangun kawasannya sendiri daripada dibangun oleh anak luar daerah seperti yang dikeluhkan selama ini, Sumber Daya Manusia (SDM) anak daerah masih sangat minim memerlukan peningkatan jika belum apa-apa anak yang diharapkan dapat meningkatkan SDM ini justru terpuruk dengan kebiasaan bolos dan merokok.
Pantauan Koran Kaltara pada Senin (17/9) kemarin belum ada tanda-tanda anak yang nongkrong di salah satu warung yang ditunjuk tersebut, ada kemungkinan karena cuaca hujan sejak pagi hari yang membuat tidak ada satupun anak yang bolos pada hari itu atau mungkin tidak masuk bersekolah seperti biasanya. (ifa)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.