Selasa, 22/01/2019

Nam Air Hentikan Penerbangan ke Tanjung Selor

Selasa, 22/01/2019

Pesawat Nam Air di Bandara RA Besing Malinau. (Foto: Dokumen Koran Kaltara.com )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Nam Air Hentikan Penerbangan ke Tanjung Selor

Selasa, 22/01/2019

logo

Pesawat Nam Air di Bandara RA Besing Malinau. (Foto: Dokumen Koran Kaltara.com )

TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Sejak 2018 lalu, dua maskapai ternama dengan pesawat tipe ATR 72/600 Wings Air (Lion Air Group) dan Nam Air (Sriwijaya Group) telah mendarat di Bandar Udara Tanjung Harapan Tanjung Selor, Bulungan. Bahkan, dengan proyeksi perpanjangan landasan pacu hingga 1.850 meter, dari saat ini masih 1.600 meter, pihak Pemerintah Kalimantan Utara (Kaltara) berharap pesawat Bombardier milik Maskapai Garuda juga bisa buka rute di Ibukota Kaltara.

Alih-alih terealisasi penambahan maskapai, beredar kabar Nam Air justru menghentikan penerbangannya. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kaltara Taupan Majid, bahwa pihaknya memperoleh informasi dari pihak Bandara Tanjung Harapan. “Iya kami juga dapat kabar itu (Nam Air hentikan penerbangan). Kita juga masih belum tahu ada apa, karena informasi dari Kepala Bandara selama ini penumpang Nam Air baik-baik bahkan rata-rata 70 persen,” katanya dikonfirmasi, Senin (21/1/2019).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Kaltara, pihak maskapai telah memutuskan berhenti melayani penerbangan di Tanjung Selor dengan alasan kekurangan penumpang. Rute Tanjung Selor – Balikpapan sejak Agustus 2018 lalu terakhir dibuka hingga (21/1), sampai batas waktu yang tidak ditentukan. “Kita akan tanya dulu kepada pihak manajemennya. Apa penyebab sebenarnya. Kalau masalah kurang penumpang, saat ini hampir di semua daerah seperti itu. Dan saya pikir itu tidak selalu (kurang penumpang),” ujarnya.

Taupan menegaskan, rute yang dilalui oleh maskapai selama hasil dari konsultasi yang cukup panjang. Bahkan, pemprov telah melalui sejumlah tahapan dalam mendukung banyaknya maskapai yang melayani masyarakat di Kaltara. “Makanya kita sudah berupaya datangkan maskapai. Kami juga berharap masyarakat bisa berkontribusi bagaimana memenuhi (penumpang) di rute yang sudah kita usahakan,” pintanya.

Meski demikian, ia juga memaklumi belakangan harga tiket menjadi tak terkendali. Gubernur Kaltara Irianto Lambrie juga telah bersurat ke kementerian agar memberikan solusi terhadap harga tiket tersebut. “Tiket memang mahal juga karena situasinya begitu. Tapi urus rute itu kan tidak gampang. Hal ini akan kami sampaikan juga ke kementerian agar bisa difasilitasi untuk komunikasikan penyebabnya. Kalau bisa pihak maskapai jangan juga langsung batalkan (menutup) penerbangan,” terangnya.

Sementara itu, ia berharap upaya pendekatan dan komunikasi dengan pihak maskapai memberikan solusi. Setidaknya, Taupan berharap Nam Air tidak menutup secara keseluruha rute yang ada. Akan tetapi hanya mengurangi jam terbang yang selama ini setiap hari dijalankan. “Paling tidak, bisa dalam satu minggu tiga atau empat kali terbang. Jadi tidak langsung ditutup sekaligus,” harapnya. (*)

Reporter : Fathu Rizqil Mufid
Editor : Eddy Nugroho

Nam Air Hentikan Penerbangan ke Tanjung Selor

Selasa, 22/01/2019

Pesawat Nam Air di Bandara RA Besing Malinau. (Foto: Dokumen Koran Kaltara.com )

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.