Selasa, 03/10/2017

DPR akan Bawa Polemik Senjata di Rapat Gabungan

Selasa, 03/10/2017

Taufik Kurniawan

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

DPR akan Bawa Polemik Senjata di Rapat Gabungan

Selasa, 03/10/2017

logo

Taufik Kurniawan

JAKARTA – Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengusulkan Komisi I dan Komisi III DPR menggelar rapat gabungan untuk membahas polemik pengadaan senjata. Hal tersebut penting mengingat pengadaan senjata menggunakan uang negara.

"Jadi ini hal yang sangat serius sampai Panglima TNI menyampaikan kegelisahan. Rakyat (juga) jadi resah," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).

Rakyat harus dibuat tenang. Menurut dia, persoalan senjata harus diluruskan. Juga jangan sampai mendegradasi Presiden lantaran para pembatunya terkesan tak akur. "Harus cepat diselesaikan."

Dia berharap Jokowi mampu menyelesaikan masalah koordinasi tersebut secara internal. Namun, bila polemik itu berlarut, parlemen segera memanggil pihak-pihak yang terlibat.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mendesak peme-rintah segera bertindak. Dia juga mempersilakan Komisi I dan Komisi III menggelar rapat bersama untuk mengklarifikasi polemik tersebut. "Bisa saja rapat gabungan, tapi kalau mau rapat sendiri terlebih dahulu kemudian dikoordinasikan juga bisa," tutur dia. 

Politikus Partai Demokrat itu usul, Komisi I bisa terlebih dahulu melakukan rapat dengan Panglima TNI. Sementara di rapat yang berbeda, Komisi III dengan Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).

"Tapi kalau sekaligus dilaksanakan rapat gabungan itu bisa juga. Karena di dalam tata cara UU MD3, rapat gabungan itu dimungkinkan dan memang rapat gabungan itu dianjurkan," pungkas dia.

Polemik pembelian 5.000 pucuk senjata api ini mencuat dari pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat silaturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat 22 September 2017. Gatot menyebut pembelian senjata ini sebagai ancaman keamanan lantaran dilakukan oleh lembaga non-militer.

Beberapa hari kemudian, pesanan ratusan senjata Brimob sampai di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang. Namun, senjata tak bisa keluar lantaran belum mendapat persetujuan dari BAIS TNI. Kejadian itu menambah polemik pembelian senjata. (mtv)


DPR akan Bawa Polemik Senjata di Rapat Gabungan

Selasa, 03/10/2017

Taufik Kurniawan

Berita Terkait


DPR akan Bawa Polemik Senjata di Rapat Gabungan

Taufik Kurniawan

JAKARTA – Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengusulkan Komisi I dan Komisi III DPR menggelar rapat gabungan untuk membahas polemik pengadaan senjata. Hal tersebut penting mengingat pengadaan senjata menggunakan uang negara.

"Jadi ini hal yang sangat serius sampai Panglima TNI menyampaikan kegelisahan. Rakyat (juga) jadi resah," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).

Rakyat harus dibuat tenang. Menurut dia, persoalan senjata harus diluruskan. Juga jangan sampai mendegradasi Presiden lantaran para pembatunya terkesan tak akur. "Harus cepat diselesaikan."

Dia berharap Jokowi mampu menyelesaikan masalah koordinasi tersebut secara internal. Namun, bila polemik itu berlarut, parlemen segera memanggil pihak-pihak yang terlibat.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mendesak peme-rintah segera bertindak. Dia juga mempersilakan Komisi I dan Komisi III menggelar rapat bersama untuk mengklarifikasi polemik tersebut. "Bisa saja rapat gabungan, tapi kalau mau rapat sendiri terlebih dahulu kemudian dikoordinasikan juga bisa," tutur dia. 

Politikus Partai Demokrat itu usul, Komisi I bisa terlebih dahulu melakukan rapat dengan Panglima TNI. Sementara di rapat yang berbeda, Komisi III dengan Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).

"Tapi kalau sekaligus dilaksanakan rapat gabungan itu bisa juga. Karena di dalam tata cara UU MD3, rapat gabungan itu dimungkinkan dan memang rapat gabungan itu dianjurkan," pungkas dia.

Polemik pembelian 5.000 pucuk senjata api ini mencuat dari pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat silaturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat 22 September 2017. Gatot menyebut pembelian senjata ini sebagai ancaman keamanan lantaran dilakukan oleh lembaga non-militer.

Beberapa hari kemudian, pesanan ratusan senjata Brimob sampai di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang. Namun, senjata tak bisa keluar lantaran belum mendapat persetujuan dari BAIS TNI. Kejadian itu menambah polemik pembelian senjata. (mtv)


 

Berita Terkait

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Gagak Bersatu Nusantara Deklarasikan Pemilu Damai, Ciptakan Suasana Sejuk di Samarinda

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.