Senin, 19/02/2024

Ratusan Ribu Petugas Pemilu Cek Kesehatan, Berisiko Sakit Dirujuk ke Faskes Tingkat Lanjut

Senin, 19/02/2024

Ilustrasi cek kesehatan. (Foto: Istimewa)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ratusan Ribu Petugas Pemilu Cek Kesehatan, Berisiko Sakit Dirujuk ke Faskes Tingkat Lanjut

Senin, 19/02/2024

logo

Ilustrasi cek kesehatan. (Foto: Istimewa)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat bahwa dalam rentang waktu 10 Januari hingga 17 Februari 2024, sebanyak 626.731 petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah memanfaatkan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Selain itu, BPJS Kesehatan juga mencatat bahwa terdapat 895.458 kunjungan petugas pemilu ke fasilitas kesehatan, dengan rincian 626.429 kunjungan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 269.019 kunjungan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Selain itu, ada 6.825.951 petugas pemilu yang telah menjalani skrining riwayat kesehatan.

Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah, menyatakan bahwa dari jumlah petugas pemilu yang berisiko sakit, sebanyak 398.155 (5,83 persen) orang dilayani di fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan, dengan total 125.693 kunjungan.

Rinciannya, sebanyak 50.596 orang petugas pemilu dilayani di FKTP dengan 69.004 kunjungan, dan 28.414 orang di FKRTL dengan 56.689 kunjungan. Sebagian dari petugas pemilu yang berisiko tersebut mengunjungi FKRTL sebagai tindak lanjut dari skrining riwayat kesehatan sebelumnya.

Rizzky menekankan bahwa skrining riwayat kesehatan adalah salah satu manfaat promotif dan preventif bagi petugas pemilu yang sudah menjadi peserta Program JKN. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi potensi risiko penyakit kronis sejak dini agar dapat ditindaklanjuti segera oleh FKTP, dilansir Antara, Senin (19/2/2024).

Ia juga menjelaskan bahwa kebijakan mengenai skrining riwayat kesehatan bagi petugas pemilu sudah diatur dalam surat edaran bersama antara Kementerian Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum, dan BPJS Kesehatan yang dikoordinir oleh Kantor Staf Presiden terkait pelaksanaan skrining riwayat kesehatan dan kepesertaan aktif Program JKN bagi petugas pemilu tahun 2024.

Meskipun hasil skrining riwayat kesehatan menunjukkan bahwa sebagian besar petugas pemilu tidak memiliki masalah kesehatan, tetap ada sebagian dari mereka yang mengunjungi fasilitas kesehatan karena alasan yang berbeda.

Rizzky menegaskan bahwa petugas pemilu yang telah terdaftar sebagai peserta aktif JKN berhak mengakses layanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Selanjutnya, tindakan medis yang diberikan akan dijamin oleh BPJS Kesehatan asalkan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan indikasi medis yang diperlukan.

"Yang penting, pastikan sudah terdaftar sebagai peserta JKN dan status kepesertaannya aktif," katanya.

Lalu, ikuti prosedur yang berlaku saat berobat, dan dalam kondisi darurat, petugas pemilu bisa langsung pergi ke rumah sakit tanpa perlu surat rujukan," tutur Rizzky.

Editor: Maruly Z

Ratusan Ribu Petugas Pemilu Cek Kesehatan, Berisiko Sakit Dirujuk ke Faskes Tingkat Lanjut

Senin, 19/02/2024

Ilustrasi cek kesehatan. (Foto: Istimewa)

Berita Terkait


Ratusan Ribu Petugas Pemilu Cek Kesehatan, Berisiko Sakit Dirujuk ke Faskes Tingkat Lanjut

Ilustrasi cek kesehatan. (Foto: Istimewa)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat bahwa dalam rentang waktu 10 Januari hingga 17 Februari 2024, sebanyak 626.731 petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah memanfaatkan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Selain itu, BPJS Kesehatan juga mencatat bahwa terdapat 895.458 kunjungan petugas pemilu ke fasilitas kesehatan, dengan rincian 626.429 kunjungan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 269.019 kunjungan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Selain itu, ada 6.825.951 petugas pemilu yang telah menjalani skrining riwayat kesehatan.

Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah, menyatakan bahwa dari jumlah petugas pemilu yang berisiko sakit, sebanyak 398.155 (5,83 persen) orang dilayani di fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan, dengan total 125.693 kunjungan.

Rinciannya, sebanyak 50.596 orang petugas pemilu dilayani di FKTP dengan 69.004 kunjungan, dan 28.414 orang di FKRTL dengan 56.689 kunjungan. Sebagian dari petugas pemilu yang berisiko tersebut mengunjungi FKRTL sebagai tindak lanjut dari skrining riwayat kesehatan sebelumnya.

Rizzky menekankan bahwa skrining riwayat kesehatan adalah salah satu manfaat promotif dan preventif bagi petugas pemilu yang sudah menjadi peserta Program JKN. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi potensi risiko penyakit kronis sejak dini agar dapat ditindaklanjuti segera oleh FKTP, dilansir Antara, Senin (19/2/2024).

Ia juga menjelaskan bahwa kebijakan mengenai skrining riwayat kesehatan bagi petugas pemilu sudah diatur dalam surat edaran bersama antara Kementerian Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum, dan BPJS Kesehatan yang dikoordinir oleh Kantor Staf Presiden terkait pelaksanaan skrining riwayat kesehatan dan kepesertaan aktif Program JKN bagi petugas pemilu tahun 2024.

Meskipun hasil skrining riwayat kesehatan menunjukkan bahwa sebagian besar petugas pemilu tidak memiliki masalah kesehatan, tetap ada sebagian dari mereka yang mengunjungi fasilitas kesehatan karena alasan yang berbeda.

Rizzky menegaskan bahwa petugas pemilu yang telah terdaftar sebagai peserta aktif JKN berhak mengakses layanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Selanjutnya, tindakan medis yang diberikan akan dijamin oleh BPJS Kesehatan asalkan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan indikasi medis yang diperlukan.

"Yang penting, pastikan sudah terdaftar sebagai peserta JKN dan status kepesertaannya aktif," katanya.

Lalu, ikuti prosedur yang berlaku saat berobat, dan dalam kondisi darurat, petugas pemilu bisa langsung pergi ke rumah sakit tanpa perlu surat rujukan," tutur Rizzky.

Editor: Maruly Z

 

Berita Terkait

Raih Opini WTP ke-11, BPK RI Tetap Beri Masukan Pemprov Kaltim Perbaiki Beberapa Rekomendasi

Hasil Survei CSI: 80,92 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Edi-Rendi Pimpin Kukar

Andi Harun-Syaparudin Dikabarkan Tempuh Jalur Independen di Pilkada Samarinda, KPU : Timnya Minta Akses Silon

Warga Loktuan Bontang Dibekuk Saat Hendak Transaksi Sabu, Polisi Incar Jaringannya

HUT PLDPI Samarinda, Orangtua Diharap Berikan Hak Pendidikan kepada Anak Disabilitas

Ambulans hingga Damkar Ikut Antre dan Scan Kode, Anggota DPRD Samarinda Minta Pertamina Revisi Kebijakan

Perumda Tirta Mahakam Gandeng KI Kaltim Berikan Workshop Pendampingan PPID

Tiga Perusahaan Perkebunan yang Tergabung di Kencana Agri Ltd Area 3 Gelar Donor Darah

Dispar Kaltim Berencana Gandeng Influencer dan Selebgram Promosikan Wisata

Rudy Mas’ud dan Mahyudin Resmi Mendaftar Bacalon Kepala Daerah di Partai NasDem Kaltim

Soroti Korban Lubang Tambang, Samri Minta Pemerintah Tegas ke Perusahaan yang Tak Reklamasi

Sepekan Jualan Sabu, Karyawan dan Pemilik Usaha Jasa Laundry di Samarinda Dibekuk Polisi

Dishub Samarinda Ajukan Pengadaan Kendaraan Umum untuk Antisipasi Macet dan Polusi Udara

Dewan Soroti Sarana Prasarana Pendidikan dan Kesejahteraan Guru di Samarinda

Surat Dukungan Isran-Hadi Maju Jalur Independen di Pilgub Kaltim Sudah Penuhi Syarat

Proyek Terowongan Selili Dikritisi Anggota Dewan, Samri: Lebih Murah Tapi Tak Punya Feedback

Laila Dukung SK Larangan Pertamini dan Penjualan BBM Eceran di Samarinda

Kerja Bakti Massal Sebulan Dua Kali jadi Langkah Kecamatan Tekan Angka Kasus DBD yang Tinggi di Balikpapan Utara

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.