Selasa, 15/08/2017

3.344 Paket Makan Malam Haji Basi

Selasa, 15/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

3.344 Paket Makan Malam Haji Basi

Selasa, 15/08/2017

MEKKAH - Sebanyak 3.344 paket makan malam untuk jemaah haji Indonesia diketahui dalam kondisi tidak layak makan atau basi. Beruntung, makanan yang diproduksi perusahaan katering Bahar Har untuk jemaah dari 13 kloter itu lebih dulu diketahui petugas sebelum dibagikan kepada jemaah.

Menurut Kepala Daker Madinah Amin Handoyo, petugas telah lebih dahulu mengetahui makan malam yang akan dibagikan dalam kondisi basi saat dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan kualitas makanan dan kepastian menunya selalu dilakukan sebelum dibagikan kepada jemaah.

“Kejadian pada 9 Agustus kemarin. Makanan basi itu belum didistribusikan kepada jemaah karena sudah diketahui terlebih dahulu oleh petugas katering kami,” ujat Amin saat dihubungi, Senin, 14 Agustus 2017.

Menurut Amin, pemeriksaan dilakukan petugas sebelum makanan dibagikan. Setelah diketahui makan malam tersebut basi, petugas langsung menahan seluruh makanan untuk dibagikan. “Pas diketahui basi, tim katering segera mengambil tindakan agar makanan tersebut tidak dibagikan,” kata Amin.

Selanjutnya, tim katering meminta agar pihak perusahaan segera mengganti makanan tersebut dengan makanan lain yang layak konsumsi.

Pihak perusahaan pun mengganti makanan untuk jemaah dengan nasi Bukhari. Lantaran jumlah yang harus disiapkan mencapai 3.344 paket, proses distribusinya menghabiskan waktu yang cukup lama. Akhirnya, ada sebagian jemaah yang baru memperoleh makan malam hingga pukul 12 malam.

Amin menegaskan, pihaknya sudah memberikan teguran keras secara tertulis kepada pihak katering. Perusahaan katering itu diketahui baru pertama kali menerima pesanan katering untuk jemaah haji Indonesia. “Jika terulang kesalahan, tindakan sanksi dapat berupa pengurangan kuota bahkan bisa sampai pemutusan kontrak,” katanya.

Hingga pekan kedua kedatangan calon jemaah haji di Mekah dan Madinah, Arab Saudi, sudah 20 jemaah meninggal dunia. Mayoritas calon haji meninggal karena terkena serangan jantung saat berada di pemondokan. (vvi)

3.344 Paket Makan Malam Haji Basi

Selasa, 15/08/2017

Berita Terkait


3.344 Paket Makan Malam Haji Basi

MEKKAH - Sebanyak 3.344 paket makan malam untuk jemaah haji Indonesia diketahui dalam kondisi tidak layak makan atau basi. Beruntung, makanan yang diproduksi perusahaan katering Bahar Har untuk jemaah dari 13 kloter itu lebih dulu diketahui petugas sebelum dibagikan kepada jemaah.

Menurut Kepala Daker Madinah Amin Handoyo, petugas telah lebih dahulu mengetahui makan malam yang akan dibagikan dalam kondisi basi saat dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan kualitas makanan dan kepastian menunya selalu dilakukan sebelum dibagikan kepada jemaah.

“Kejadian pada 9 Agustus kemarin. Makanan basi itu belum didistribusikan kepada jemaah karena sudah diketahui terlebih dahulu oleh petugas katering kami,” ujat Amin saat dihubungi, Senin, 14 Agustus 2017.

Menurut Amin, pemeriksaan dilakukan petugas sebelum makanan dibagikan. Setelah diketahui makan malam tersebut basi, petugas langsung menahan seluruh makanan untuk dibagikan. “Pas diketahui basi, tim katering segera mengambil tindakan agar makanan tersebut tidak dibagikan,” kata Amin.

Selanjutnya, tim katering meminta agar pihak perusahaan segera mengganti makanan tersebut dengan makanan lain yang layak konsumsi.

Pihak perusahaan pun mengganti makanan untuk jemaah dengan nasi Bukhari. Lantaran jumlah yang harus disiapkan mencapai 3.344 paket, proses distribusinya menghabiskan waktu yang cukup lama. Akhirnya, ada sebagian jemaah yang baru memperoleh makan malam hingga pukul 12 malam.

Amin menegaskan, pihaknya sudah memberikan teguran keras secara tertulis kepada pihak katering. Perusahaan katering itu diketahui baru pertama kali menerima pesanan katering untuk jemaah haji Indonesia. “Jika terulang kesalahan, tindakan sanksi dapat berupa pengurangan kuota bahkan bisa sampai pemutusan kontrak,” katanya.

Hingga pekan kedua kedatangan calon jemaah haji di Mekah dan Madinah, Arab Saudi, sudah 20 jemaah meninggal dunia. Mayoritas calon haji meninggal karena terkena serangan jantung saat berada di pemondokan. (vvi)

 

Berita Terkait

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.