Selasa, 22/08/2017
Selasa, 22/08/2017
PETUGAS kepolisian bersama instansi terkait menguburkan seekor Lumba-lumba yang mati di Pantai Melawai. (FOTO: YUDI/KK)
Selasa, 22/08/2017
PETUGAS kepolisian bersama instansi terkait menguburkan seekor Lumba-lumba yang mati di Pantai Melawai. (FOTO: YUDI/KK)
BALIKPAPAN - Seekor mamalia laut lumba-lumba tanpa sirip belakang atau Finless Porpoise ditemukan mati di kawasan Pantai Melawai Balikpapan Kota, Selasa (22/8) sore kemarin.
Lumba-lumba tersebut ditemukan dalam kondisi usus terburai dan terlihat luka menganga di bagian perutnya.
Kasatpolair Polres Balikpapan, AKP Teguh Sanyoto menuturkan pihaknya mendapatkan informasi penemuan bangkai lumba-lumba tersebut sekira pukul 17.00 wita.
“Kita langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti bidang kelautan, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) serta komunitas mamalia,” ujarnya.
Berdasarkan pemeriksaan awal tidak ditemukan luka dibagian tubuh mamalia laut tersebut. Namun luka di bagian perut itu diakibatkan karena pembusukan dan diperkirakan mamalia laut telah mati dua hari yang lalu.
Seperti diketahui lumba-lumba tersebut berdiameter 80 centimeter dengan panjang 1,3 meter. “Selanjutnya petugas bersama instansi terkait menguburkan di kawasan pantai melawai. Sebelumnya bangkai lumba-lumba ini mau kita bawa ke laut namun karena ombak sedang tinggi jadi kita kuburkan saja di darat,” pungkas Teguh. (Yud)
PETUGAS kepolisian bersama instansi terkait menguburkan seekor Lumba-lumba yang mati di Pantai Melawai. (FOTO: YUDI/KK)
BALIKPAPAN - Seekor mamalia laut lumba-lumba tanpa sirip belakang atau Finless Porpoise ditemukan mati di kawasan Pantai Melawai Balikpapan Kota, Selasa (22/8) sore kemarin.
Lumba-lumba tersebut ditemukan dalam kondisi usus terburai dan terlihat luka menganga di bagian perutnya.
Kasatpolair Polres Balikpapan, AKP Teguh Sanyoto menuturkan pihaknya mendapatkan informasi penemuan bangkai lumba-lumba tersebut sekira pukul 17.00 wita.
“Kita langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti bidang kelautan, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) serta komunitas mamalia,” ujarnya.
Berdasarkan pemeriksaan awal tidak ditemukan luka dibagian tubuh mamalia laut tersebut. Namun luka di bagian perut itu diakibatkan karena pembusukan dan diperkirakan mamalia laut telah mati dua hari yang lalu.
Seperti diketahui lumba-lumba tersebut berdiameter 80 centimeter dengan panjang 1,3 meter. “Selanjutnya petugas bersama instansi terkait menguburkan di kawasan pantai melawai. Sebelumnya bangkai lumba-lumba ini mau kita bawa ke laut namun karena ombak sedang tinggi jadi kita kuburkan saja di darat,” pungkas Teguh. (Yud)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.