Jumat, 06/10/2017

Puluhan Ribu Buruh Bakal Kepung Istana

Jumat, 06/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Puluhan Ribu Buruh Bakal Kepung Istana

Jumat, 06/10/2017

JAKARTA - Puluhan ribu buruh di beberapa kota besar siap melakukan aksi besar-besaran pada Sabtu (7/10), bertetapan dengan Hari Kerja Layak Internasional.

“Di Jabodetabek aksi akan dipusatkan di istana dan kantor Kementerian Ketenagakerjaan, sedangkan di kota-kota lain aksi akan dilakukan di kantor gubernur masing-masih daerah,” kata Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat (6/10).

Beberapa kota besar yang akan melakukan aksi antara lain Bandung, Serang, Aceh, Batam, Medan, Lampung, Semarang, dan Surabaya. Dalam tiga bulan terakhir pada 2017, sebut Iqbal, 50 ribu buruh sudah diberhentikan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor industri.

Menurut Said Iqbal, gelombang PHK ini terjadi akibat menurunnya daya beli masyarakat yang salah satunya disebabkan oleh adanya kebijakan upah murah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. KSPI membantah adanya pernyataan bahwa ada peningkatan lapangan kerja di sektor online.

“Dari data KSPI menjelaskan bahwa dari sektor industri offline terjadi pemutusan hubungan kerja sebanyak 50 orang, sedangkan penyerapan kerja baru di bidang online hanya 500-an orang,” kata Said Iqbal.

Pernyataan itu pun, menurut Said Iqbal, hanya berdasarkan apa yang diucapkan Rhenald Kasali yang hanya seorang ahli marketing, bukan ahli ekonomi makro. Pernyataan itulah yang kemudian dikutip Presiden Joko Widodo dalam Rakernas KADIN bahwa tidak ada penurunan daya beli.

“Bagaimana tidak ada daya beli, jika 50 ribu buruh di-PHK di offline dan hanya 500-an orang tenaga kerja yang terserap di online,” tegas Said Iqbal.

KSPI menolak keras terjadinya PHK di beberapa industri. Berdasarkan data yang dihimpun KSPI, di sektor energi/pertambangan PHK terjadi di beberapa perusahaan seperti PT Indoferro (1.000), PTIndocoke (750), PT Smelting (380), PT Freeport (8.100).

Di industri garmen ada PT Wooin Indonesia, PT Star Camtex, PT Good Guys Indonesia, PT Megasari, PT GGI, total kurang lebih 3.000 orang.  Di industri farmasi dan kesehatan antara lain PT Sanofi/Aventis (156), PT Glaxo (88), PT Darya Varia (40), PT Rache (400), dan PT Tempo Scan Pasific (95).  Sementara telekomunikasi ancaman PHK teradi di Indosat, XL Axiata, dan kemungkinan akan terjadi di sektor pekerja jalan tol.

KSPI berpendapat darurat PHK ini diakibatkan upah murah sehingga menurunkan daya beli masyarakat yang berdampak pada menurunnya konsumsi rumah tangga. (rol)


Puluhan Ribu Buruh Bakal Kepung Istana

Jumat, 06/10/2017

Berita Terkait


Puluhan Ribu Buruh Bakal Kepung Istana

JAKARTA - Puluhan ribu buruh di beberapa kota besar siap melakukan aksi besar-besaran pada Sabtu (7/10), bertetapan dengan Hari Kerja Layak Internasional.

“Di Jabodetabek aksi akan dipusatkan di istana dan kantor Kementerian Ketenagakerjaan, sedangkan di kota-kota lain aksi akan dilakukan di kantor gubernur masing-masih daerah,” kata Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat (6/10).

Beberapa kota besar yang akan melakukan aksi antara lain Bandung, Serang, Aceh, Batam, Medan, Lampung, Semarang, dan Surabaya. Dalam tiga bulan terakhir pada 2017, sebut Iqbal, 50 ribu buruh sudah diberhentikan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor industri.

Menurut Said Iqbal, gelombang PHK ini terjadi akibat menurunnya daya beli masyarakat yang salah satunya disebabkan oleh adanya kebijakan upah murah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. KSPI membantah adanya pernyataan bahwa ada peningkatan lapangan kerja di sektor online.

“Dari data KSPI menjelaskan bahwa dari sektor industri offline terjadi pemutusan hubungan kerja sebanyak 50 orang, sedangkan penyerapan kerja baru di bidang online hanya 500-an orang,” kata Said Iqbal.

Pernyataan itu pun, menurut Said Iqbal, hanya berdasarkan apa yang diucapkan Rhenald Kasali yang hanya seorang ahli marketing, bukan ahli ekonomi makro. Pernyataan itulah yang kemudian dikutip Presiden Joko Widodo dalam Rakernas KADIN bahwa tidak ada penurunan daya beli.

“Bagaimana tidak ada daya beli, jika 50 ribu buruh di-PHK di offline dan hanya 500-an orang tenaga kerja yang terserap di online,” tegas Said Iqbal.

KSPI menolak keras terjadinya PHK di beberapa industri. Berdasarkan data yang dihimpun KSPI, di sektor energi/pertambangan PHK terjadi di beberapa perusahaan seperti PT Indoferro (1.000), PTIndocoke (750), PT Smelting (380), PT Freeport (8.100).

Di industri garmen ada PT Wooin Indonesia, PT Star Camtex, PT Good Guys Indonesia, PT Megasari, PT GGI, total kurang lebih 3.000 orang.  Di industri farmasi dan kesehatan antara lain PT Sanofi/Aventis (156), PT Glaxo (88), PT Darya Varia (40), PT Rache (400), dan PT Tempo Scan Pasific (95).  Sementara telekomunikasi ancaman PHK teradi di Indosat, XL Axiata, dan kemungkinan akan terjadi di sektor pekerja jalan tol.

KSPI berpendapat darurat PHK ini diakibatkan upah murah sehingga menurunkan daya beli masyarakat yang berdampak pada menurunnya konsumsi rumah tangga. (rol)


 

Berita Terkait

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.