Selasa, 10/10/2017
Selasa, 10/10/2017
Selasa, 10/10/2017
BALIKPAPAN - Masa transisi pengelolaan Blok Mahakam dari Total E&P Indonesie (TEPI) kepada Pertamina Hulu Mahakam (PHM) diyakini tidak berimplikasi pada program corporate social responsibility (CSR).
Hal itu ditegaskan oleh Media Relations Department Head Total E&P Indonesie, Kristanto Hartadi saat melakukan kunjungan di wilayah binaan CSR TEPI Kelurahan Muara Jawa Ilir belum lama ini. Dia memastikan tidak ada perubahan posisi pengelolaan CSR kepada masyarakat.
“Komitmen membantu proses transisi per 1 Januari 2018 dikelola Pertamina Hulu Mahakam berlangusng seperti biasa tidak ada perubahan, posisi tetap ada di posisinya,” ungkap Kris biasa disapa.
Menurutnya pekerja TEPI sebagian besar menyatakan sudah bersedia bergabung di PHM. “Karena memang sebagian sebar sudah meyatakan bersedia di Pertamina Hulu Mahakam. Saat ini berlangsung kegiatan membuat rencana anggaran yang dilaksanakan bersama Total dan Pertamina,” bebernya.
Koordinasi dua perusahaan migas tersebut untuk memastikan kegiatan operasional pada Januari 2018 oleh PHM berjalan sesuai rencana.
“Kami lakukan rekomendasi mana saja yang patut dilanjutkan untuk bantuan CSR yang dirancang bersama-sama, intinya bukan apa yang diinginkan namun apa yang dibutuhkan masyarakat agar yang dilakukan bisa tepat guna,” jelasnya.
Namun demikian Kris belum mengetahui kisaran anggaran CSR untuk 2018. “Masa transisi mempersiapkan operator yang baru agar bisa berlangsung dengan baik itu esensinya,” tambahnya.
Dikatakan Kris bantuan CSR yang diberikan kepada masyarakat terdekat dengan kawasan operasi Migas tersebut hanya sebagai stimulus. Karena sebagai stimulus, bantuan CSR sifatnya sebanagi ‘peragsang’ agar kegiatan lain tetap bisa bisa melanjutkan.
“Bantuan kami tidak terlalu besar namun kami hanya melakukan stimulus saja. Partisipasi warga sangat baik kuncinya dana bisa merangsang untuk membawa perubahan dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (yud)
BALIKPAPAN - Masa transisi pengelolaan Blok Mahakam dari Total E&P Indonesie (TEPI) kepada Pertamina Hulu Mahakam (PHM) diyakini tidak berimplikasi pada program corporate social responsibility (CSR).
Hal itu ditegaskan oleh Media Relations Department Head Total E&P Indonesie, Kristanto Hartadi saat melakukan kunjungan di wilayah binaan CSR TEPI Kelurahan Muara Jawa Ilir belum lama ini. Dia memastikan tidak ada perubahan posisi pengelolaan CSR kepada masyarakat.
“Komitmen membantu proses transisi per 1 Januari 2018 dikelola Pertamina Hulu Mahakam berlangusng seperti biasa tidak ada perubahan, posisi tetap ada di posisinya,” ungkap Kris biasa disapa.
Menurutnya pekerja TEPI sebagian besar menyatakan sudah bersedia bergabung di PHM. “Karena memang sebagian sebar sudah meyatakan bersedia di Pertamina Hulu Mahakam. Saat ini berlangsung kegiatan membuat rencana anggaran yang dilaksanakan bersama Total dan Pertamina,” bebernya.
Koordinasi dua perusahaan migas tersebut untuk memastikan kegiatan operasional pada Januari 2018 oleh PHM berjalan sesuai rencana.
“Kami lakukan rekomendasi mana saja yang patut dilanjutkan untuk bantuan CSR yang dirancang bersama-sama, intinya bukan apa yang diinginkan namun apa yang dibutuhkan masyarakat agar yang dilakukan bisa tepat guna,” jelasnya.
Namun demikian Kris belum mengetahui kisaran anggaran CSR untuk 2018. “Masa transisi mempersiapkan operator yang baru agar bisa berlangsung dengan baik itu esensinya,” tambahnya.
Dikatakan Kris bantuan CSR yang diberikan kepada masyarakat terdekat dengan kawasan operasi Migas tersebut hanya sebagai stimulus. Karena sebagai stimulus, bantuan CSR sifatnya sebanagi ‘peragsang’ agar kegiatan lain tetap bisa bisa melanjutkan.
“Bantuan kami tidak terlalu besar namun kami hanya melakukan stimulus saja. Partisipasi warga sangat baik kuncinya dana bisa merangsang untuk membawa perubahan dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (yud)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.