Senin, 23/10/2017

Indonesia Perlu Negarawan Petarung

Senin, 23/10/2017

Ahmad Syafii Maarif

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Indonesia Perlu Negarawan Petarung

Senin, 23/10/2017

logo

Ahmad Syafii Maarif

YOGYAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menilai Indonesia perlu negarawan petarung dengan visi keadilan yang tajam dan jujur untuk meneruskan estafet kerja besar Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Semua harus siap menerima kedatangan seorang negarawan yang boleh jadi dari Pulau Miangas atau dari Pulau Rote. Atau dari Ternate maupun Pulau Ende untuk memimpin Indonesia yang besar ini,” kata tokoh senior yang akrab disapa Buya Syafii Maarif itu dalam seminar bertajuk “Bisikan dari Jogja: Refleksi dan Evaluasi Bidang Kebudayaan Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK” di Jogjakarta Plaza Hotel, Minggu (22/10).

Syafii Maarif berharap sebelum 2030, kesadaran kebangsaan semua suku di Indonesia semakin menguat dan mendalam. Dalam proses kebangsaan “perang Aceh, cakap Minang, kuasa Jawa,” kata dia, realitas sosial politiknya tidak akan berpengaruh untuk posisi RI 1 maupun RI 2. Semua warga negara Indonesia punya hak yang sama berada dalam posisi itu dengan syarat memenuhi kriteria sebagai negarawan petarung.

Dalam seminar itu, Buya Syafii juga diminta untuk memberikan masukan tentang persoalan-persoalan terkini yang terjadi di Indonesia. Ia banyak menyoroti tentang kelompok-kelompok radikal yang merusak dan menjadi pangkalhuru-hara. Kelompok-kelompok Wahabi itu, kata Buya Syafii Maarif, menjadi bumerang bagi Islam. “Paham itu ngeri, bagian dari Arabisme. Mereka menang karena punya uang banyak, dari minyak.”

Arabisme, kata dia, penuh dengan tafsiran perang. Ia memberikan masukan agar polisi mengatasi mereka dengan pendekatan bahasa hati dan sosial ekonomi yang menyentuh, bukan pendekatan atau cara-cara kekerasan. Syafii mengapresiasi kerja-kerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bisa menaklukkan para teroris atau kombatan.

Syafii mencontohkan kampung pelaku bom Bali Amrozi di Lamongan, Jawa Timur yang kini menjadi kampung lingkar perdamaian. Pemimpin lingkar perdamaian itu adalah adik dari Amrozi. “Cara kerja BNPT efektif. Pendekatan bahasa hati lebih baik, bukan cara kekerasan,” kata Syafii Maarif. (tco)

Indonesia Perlu Negarawan Petarung

Senin, 23/10/2017

Ahmad Syafii Maarif

Berita Terkait


Indonesia Perlu Negarawan Petarung

Ahmad Syafii Maarif

YOGYAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menilai Indonesia perlu negarawan petarung dengan visi keadilan yang tajam dan jujur untuk meneruskan estafet kerja besar Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Semua harus siap menerima kedatangan seorang negarawan yang boleh jadi dari Pulau Miangas atau dari Pulau Rote. Atau dari Ternate maupun Pulau Ende untuk memimpin Indonesia yang besar ini,” kata tokoh senior yang akrab disapa Buya Syafii Maarif itu dalam seminar bertajuk “Bisikan dari Jogja: Refleksi dan Evaluasi Bidang Kebudayaan Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK” di Jogjakarta Plaza Hotel, Minggu (22/10).

Syafii Maarif berharap sebelum 2030, kesadaran kebangsaan semua suku di Indonesia semakin menguat dan mendalam. Dalam proses kebangsaan “perang Aceh, cakap Minang, kuasa Jawa,” kata dia, realitas sosial politiknya tidak akan berpengaruh untuk posisi RI 1 maupun RI 2. Semua warga negara Indonesia punya hak yang sama berada dalam posisi itu dengan syarat memenuhi kriteria sebagai negarawan petarung.

Dalam seminar itu, Buya Syafii juga diminta untuk memberikan masukan tentang persoalan-persoalan terkini yang terjadi di Indonesia. Ia banyak menyoroti tentang kelompok-kelompok radikal yang merusak dan menjadi pangkalhuru-hara. Kelompok-kelompok Wahabi itu, kata Buya Syafii Maarif, menjadi bumerang bagi Islam. “Paham itu ngeri, bagian dari Arabisme. Mereka menang karena punya uang banyak, dari minyak.”

Arabisme, kata dia, penuh dengan tafsiran perang. Ia memberikan masukan agar polisi mengatasi mereka dengan pendekatan bahasa hati dan sosial ekonomi yang menyentuh, bukan pendekatan atau cara-cara kekerasan. Syafii mengapresiasi kerja-kerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bisa menaklukkan para teroris atau kombatan.

Syafii mencontohkan kampung pelaku bom Bali Amrozi di Lamongan, Jawa Timur yang kini menjadi kampung lingkar perdamaian. Pemimpin lingkar perdamaian itu adalah adik dari Amrozi. “Cara kerja BNPT efektif. Pendekatan bahasa hati lebih baik, bukan cara kekerasan,” kata Syafii Maarif. (tco)

 

Berita Terkait

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.