Kamis, 30/11/2017

Kaltara Berpotensi Jadi Basis Radikalisme

Kamis, 30/11/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kaltara Berpotensi Jadi Basis Radikalisme

Kamis, 30/11/2017

JAKARTA - Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) mengungkapkan, ada lima daerah di Indonesia berpotensi menjadi basis radikalisme cukup tinggi. Kelima daerah itu, yakni Bengkulu, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Kalimantan Utara (Kaltara). Data daerah rawan radikalisme itu didapatkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 provinsi.

”Ada lima daerah yang tidak kita duga sebelumnya, ternyata potensi radikalnya cukup tinggi,” kata Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius saat membuka seminar hasil survei nasional daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme di 32 provinsi di Indonesia 2017, di Jakarta, kemarin. 

Suhardi menjelaskan, survei nasional ini juga untuk memotret secara lebih dekat tentang kemampuan masyarakat untuk menangkal perkembangan radikalisme tersebut agar tidak sampai berkembang di masyarakat. 

”Secara khusus, survei nasional ini menguji beberapa variabel yang bisa dijadikan sebagai daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme, baik dalam dimensi pemahaman, sikap, maupun tindakan. Variabel-variabel tersebut yaitu kepercayaan terhadap hukum, kesejahteraan, pertahanan dan keamanan, keadilan, kebebasan, profil keagamaan, serta kearifan lokal,” terangnya. 

Dia menjelaskan, dari hasil survei yang melibatkan sebanyak 9.600 responden ini, terlihat sudah cukup memprihatinkan. Apalagi angka yang perlu di waspadai, yaitu angka 58 dari rentang 0-100. ”Artinya, memang paham (radikal) itu seiring kemajuan teknologi informasi digital yang luar biasa, ternyata banyak sekali pengaruhnya. Dan itu banyak sekali variabelnya. Oleh sebab itu, dengan melihat data hasil survei kita butuh peran serta dari 34 kementerian/lembaga terkait,” jelasnya. 

Anggota kelompok ahli BNPT bidang agama Nazaruddin Umar menjelaskan, hasil survei ini menarik karena lima wilayah yang tidak pernah disangka sebelumnya ini justru menduduki posisi paling tinggi tingkat potensi radikal dan rendah daya tangkalnya di masyarakat. Nazaruddin memaparkan, Bengkulu pada urutan pertama dengan angka 58,58% disusul Gorontalo 58,48%, Sulawesi Selat an 58,42%, Lampung 58,38%, dan Kaltara 58,30%. (sdn)

Kaltara Berpotensi Jadi Basis Radikalisme

Kamis, 30/11/2017

Berita Terkait


Kaltara Berpotensi Jadi Basis Radikalisme

JAKARTA - Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) mengungkapkan, ada lima daerah di Indonesia berpotensi menjadi basis radikalisme cukup tinggi. Kelima daerah itu, yakni Bengkulu, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Kalimantan Utara (Kaltara). Data daerah rawan radikalisme itu didapatkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 provinsi.

”Ada lima daerah yang tidak kita duga sebelumnya, ternyata potensi radikalnya cukup tinggi,” kata Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius saat membuka seminar hasil survei nasional daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme di 32 provinsi di Indonesia 2017, di Jakarta, kemarin. 

Suhardi menjelaskan, survei nasional ini juga untuk memotret secara lebih dekat tentang kemampuan masyarakat untuk menangkal perkembangan radikalisme tersebut agar tidak sampai berkembang di masyarakat. 

”Secara khusus, survei nasional ini menguji beberapa variabel yang bisa dijadikan sebagai daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme, baik dalam dimensi pemahaman, sikap, maupun tindakan. Variabel-variabel tersebut yaitu kepercayaan terhadap hukum, kesejahteraan, pertahanan dan keamanan, keadilan, kebebasan, profil keagamaan, serta kearifan lokal,” terangnya. 

Dia menjelaskan, dari hasil survei yang melibatkan sebanyak 9.600 responden ini, terlihat sudah cukup memprihatinkan. Apalagi angka yang perlu di waspadai, yaitu angka 58 dari rentang 0-100. ”Artinya, memang paham (radikal) itu seiring kemajuan teknologi informasi digital yang luar biasa, ternyata banyak sekali pengaruhnya. Dan itu banyak sekali variabelnya. Oleh sebab itu, dengan melihat data hasil survei kita butuh peran serta dari 34 kementerian/lembaga terkait,” jelasnya. 

Anggota kelompok ahli BNPT bidang agama Nazaruddin Umar menjelaskan, hasil survei ini menarik karena lima wilayah yang tidak pernah disangka sebelumnya ini justru menduduki posisi paling tinggi tingkat potensi radikal dan rendah daya tangkalnya di masyarakat. Nazaruddin memaparkan, Bengkulu pada urutan pertama dengan angka 58,58% disusul Gorontalo 58,48%, Sulawesi Selat an 58,42%, Lampung 58,38%, dan Kaltara 58,30%. (sdn)

 

Berita Terkait

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.