Jumat, 01/12/2017

Awang Kukuh Bangun Masjid Al-Faruq

Jumat, 01/12/2017

Awang Faroek Ishak

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Awang Kukuh Bangun Masjid Al-Faruq

Jumat, 01/12/2017

logo

Awang Faroek Ishak

SAMARINDA –  Niat Gubernur Kaltim Awang Faroek  untuk membangun masjid Al-Faruq terus mendapat penolakan.  Sejumlah massa dari Forum RT Kampung Jawa dan Kelurahan Bugis Samarinda Ulu melakukan aksi demonstrasi menolak pembangunan masjid yang akan didirikan di atas lapangan Kinibalu, Jl Gunung Kinibalu Samarinda, Kamis (30/11).

Warga menolak lantaran pembangunan masjid tersebut dinilai akan menghilangkan lahan bermain dan kawasan berolahraga masyarakat Kampung Jawa dan sekitarnya.  “Lahan tersebut merupakan hibah dari almarhum Gusti Husen Saad yang diniatkan untuk sarana olahraga,” ujar Ketua RT 06 Siswanto.  

Untuk itu, Forum RT yang beranggotakan tak kurang dari 10 ketua RT di kawasan Kampung Jawa dan Kelurahan Bugis Samarinda tersebut meminta pembangunan yang tengah berlangsung dihentikan. 

Di temui  Asisten I Setprov Kaltim Meiliana, massa menyepakati empat poin. Yakni mengembalikan lahan sesuai fungsi semula, memperbaiki sarana olahraga tersebut, menyarankan Pemprov Kaltim mengalihkan dana untuk perbaikan masjid di sekitar wilayah tersebut, serta pembongkaran pagar yang sudah mulai dibangun.

Salah seorang demonstran, Selamat  Said Sanib, menyebut  pembangunan masjid yang digagas gubernur itu  mematikan ruang untuk anak-anak berkembang. “Kami bukan pada tataran menolak pembangunan masjid atau rumah, tapi menurut kami itu belum urgent, karena di sekitarnya masih terdapat masjid,” katanya.

Benar saja, karena sekitar 150 meter dari Lapangan Kinibalu ada masjid Al Baitussalam di Markas Korem 091/ Aji Surya Natakesuma. Kemudian di Jl Gunung Merbabu berjarak sekitar 300 meter juga berdiri masjid Jami Al Maa’uun.

 Warga juga menyayangkan, karena sudah dilakukan pemagaran dan beberapa material bangunan sudah diletakkan di areal lapangan Kinibalu, padahal di lokasi tidak ada nampak papan pengumuman mengenai proyek maupun Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Namun demikian, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak nampaknya sudah bulat pada tekadnya membangun masjid yang menggunakan nama tengahnya tersebut.  

Awang setelah mendapatkan laporan dari Asisten I Setprov Kaltim Meiliana, justru menganggap penolakan tersebut berbau kepentingan oknum tertentu.

“Saya harus adil kepada semua agama, itulah konsekuensi hidup toleransi beragama. Kalau saya bantu katedral katolik center, saya bantu kristian center, budis center kalau ada usulan mendirikan masjid masak gak kita akomodir.  Itu kebutuhan,  semuanya mendukung, bahkan DPRD sudah menyetujui, kok ada yang keberatan.  Itu RT mana, camat dan RT-nya ikut rapat.  Tidak ada yang menolak,” kata Awang. 

“Jadi saya pikir itu RT siluman, zaman sekarang mudah bikin forum apa segala macam, pasti ada orang di belakang itu, yang gak setuju dengan bangun masjid. Mestinya kalau ada orang mau bangun rumah ibadah didukung,” sambung Awang.

Untuk itu, Awang bersikukuh tetap membangun masjid tersebut. Sementara mengenai lahan, Awang yakin bahwa lahan tersebut adalah milik Pemprov Kaltim.  “Itu lahan punya pemprov. Lahan itu dipinjamkan untuk olahraga oleh Gubernur  APT Pranoto.  Sekarang pemda perlu lahan, ya diambil,” ucapnya.

“Saya dengan restu MUI dan tokoh-tokoh agama Islam dan ulama akan tetap membangun masjid itu.  Apalagi saya sebentar lagi pensiun.  Itu kan untuk kepentingan masyarakat bukan untuk saya saja,” tegas Awang.

Disinggung mengenai anggaran pembangunan masjid yang akan dibangun tiga lantai dengan kapasitas 1.500 jamaah  serta dilengkapi fasilitas rumah imam, guest house, ground water tank, kantin, dan pagar keliling tersebut, Awang mengaku tidak tahu.  Semua, katanya, ada di DPRD untuk perencanaannya.  

Sebelumnya diberitakan, pembangunan masjid tersebut diprediksi menelan anggaran Rp71 miliar.  Di mana anggarannya telah masuk dalam RAPBD 2018. Untuk tahap awal, pemprov telah mengucurkan dana sebesar Rp2,8 miliar pada APBD Perubahan 2017.  (rs)

Awang Kukuh Bangun Masjid Al-Faruq

Jumat, 01/12/2017

Awang Faroek Ishak

Berita Terkait


Awang Kukuh Bangun Masjid Al-Faruq

Awang Faroek Ishak

SAMARINDA –  Niat Gubernur Kaltim Awang Faroek  untuk membangun masjid Al-Faruq terus mendapat penolakan.  Sejumlah massa dari Forum RT Kampung Jawa dan Kelurahan Bugis Samarinda Ulu melakukan aksi demonstrasi menolak pembangunan masjid yang akan didirikan di atas lapangan Kinibalu, Jl Gunung Kinibalu Samarinda, Kamis (30/11).

Warga menolak lantaran pembangunan masjid tersebut dinilai akan menghilangkan lahan bermain dan kawasan berolahraga masyarakat Kampung Jawa dan sekitarnya.  “Lahan tersebut merupakan hibah dari almarhum Gusti Husen Saad yang diniatkan untuk sarana olahraga,” ujar Ketua RT 06 Siswanto.  

Untuk itu, Forum RT yang beranggotakan tak kurang dari 10 ketua RT di kawasan Kampung Jawa dan Kelurahan Bugis Samarinda tersebut meminta pembangunan yang tengah berlangsung dihentikan. 

Di temui  Asisten I Setprov Kaltim Meiliana, massa menyepakati empat poin. Yakni mengembalikan lahan sesuai fungsi semula, memperbaiki sarana olahraga tersebut, menyarankan Pemprov Kaltim mengalihkan dana untuk perbaikan masjid di sekitar wilayah tersebut, serta pembongkaran pagar yang sudah mulai dibangun.

Salah seorang demonstran, Selamat  Said Sanib, menyebut  pembangunan masjid yang digagas gubernur itu  mematikan ruang untuk anak-anak berkembang. “Kami bukan pada tataran menolak pembangunan masjid atau rumah, tapi menurut kami itu belum urgent, karena di sekitarnya masih terdapat masjid,” katanya.

Benar saja, karena sekitar 150 meter dari Lapangan Kinibalu ada masjid Al Baitussalam di Markas Korem 091/ Aji Surya Natakesuma. Kemudian di Jl Gunung Merbabu berjarak sekitar 300 meter juga berdiri masjid Jami Al Maa’uun.

 Warga juga menyayangkan, karena sudah dilakukan pemagaran dan beberapa material bangunan sudah diletakkan di areal lapangan Kinibalu, padahal di lokasi tidak ada nampak papan pengumuman mengenai proyek maupun Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Namun demikian, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak nampaknya sudah bulat pada tekadnya membangun masjid yang menggunakan nama tengahnya tersebut.  

Awang setelah mendapatkan laporan dari Asisten I Setprov Kaltim Meiliana, justru menganggap penolakan tersebut berbau kepentingan oknum tertentu.

“Saya harus adil kepada semua agama, itulah konsekuensi hidup toleransi beragama. Kalau saya bantu katedral katolik center, saya bantu kristian center, budis center kalau ada usulan mendirikan masjid masak gak kita akomodir.  Itu kebutuhan,  semuanya mendukung, bahkan DPRD sudah menyetujui, kok ada yang keberatan.  Itu RT mana, camat dan RT-nya ikut rapat.  Tidak ada yang menolak,” kata Awang. 

“Jadi saya pikir itu RT siluman, zaman sekarang mudah bikin forum apa segala macam, pasti ada orang di belakang itu, yang gak setuju dengan bangun masjid. Mestinya kalau ada orang mau bangun rumah ibadah didukung,” sambung Awang.

Untuk itu, Awang bersikukuh tetap membangun masjid tersebut. Sementara mengenai lahan, Awang yakin bahwa lahan tersebut adalah milik Pemprov Kaltim.  “Itu lahan punya pemprov. Lahan itu dipinjamkan untuk olahraga oleh Gubernur  APT Pranoto.  Sekarang pemda perlu lahan, ya diambil,” ucapnya.

“Saya dengan restu MUI dan tokoh-tokoh agama Islam dan ulama akan tetap membangun masjid itu.  Apalagi saya sebentar lagi pensiun.  Itu kan untuk kepentingan masyarakat bukan untuk saya saja,” tegas Awang.

Disinggung mengenai anggaran pembangunan masjid yang akan dibangun tiga lantai dengan kapasitas 1.500 jamaah  serta dilengkapi fasilitas rumah imam, guest house, ground water tank, kantin, dan pagar keliling tersebut, Awang mengaku tidak tahu.  Semua, katanya, ada di DPRD untuk perencanaannya.  

Sebelumnya diberitakan, pembangunan masjid tersebut diprediksi menelan anggaran Rp71 miliar.  Di mana anggarannya telah masuk dalam RAPBD 2018. Untuk tahap awal, pemprov telah mengucurkan dana sebesar Rp2,8 miliar pada APBD Perubahan 2017.  (rs)

 

Berita Terkait

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Satu Rumah Warga di Balikpapan Rubuh Imbas Hujan Deras Pagi Tadi

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.