Senin, 31/07/2017
Senin, 31/07/2017
RAHMAN (kiri) ditahan di Polsekta Kawasan Pelabuhan. Dia memilih menikam rekannya, setelah 2 kali dianiaya. (FOTO: SARDIMAN/KK)
Senin, 31/07/2017
RAHMAN (kiri) ditahan di Polsekta Kawasan Pelabuhan. Dia memilih menikam rekannya, setelah 2 kali dianiaya. (FOTO: SARDIMAN/KK)
SAMARINDA - Sikap arogan yang dipertunjukkan Hendri (20) membuatnya harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Pria yang bekerja sebagai buruh lepas Pelabuhan Samarinda di Jalan Yos Sudarso itu, mengalami 2 luka tikaman setelah terlibat keributan bersama rekannya, Rahman (27).
“Korban (Hendri) mengalami luka tikam di lengan tangan dan bokong,” kata Kanit Reskrim Polsekta Kawasan Pelabuhan, Iptu Purwo Asmadi.
Peristiwa itu terjadi Minggu (30/7) sekitar pukul 14.00 WITA. Bermula saat Rahman baru selesai makan siang di dalam areal pelabuhan. Tiba-tiba, Hendri datang menghampiri Rahman.
“Datang korban (Hendri) menghampiri pelaku dan menampar pelaku,” ujar Porwo.
Tidak terima ditampar oleh pemuda yang beda usia 7 tahun dengannya itu, Rahman lantas menuju ke sebuah kapal dan mengambil sebilah pisau. “Pelaku selama ini memang tinggal di atas kapal. Dia ambil pisau di kapal itu lalu mendatangi orang yang menamparnya,” tambahnya.
Rahman balik mendatangi Hendri, sambil menyelipkan pisau di pinggangnya. “Rahman tanya, kenapa kamu menampar saya. Hendri balik bertanya, sakit kah? Kemudian dia (Hendri) menendang Rahman sampai terjatuh,” terang Purwo.
Rahman semakin emosi. Dia lantas mencabut pisau di pinggangnya, dan menikamkan ke arah Hendri. Tikaman pertama mengenai tangan Hendri. “Hendri lantas lari, dan dia ditikam lagi mengenai bokong,” sebut Purwo.
Usai menganiaya Hendri, Rahman langsung kabur meski tidak lama kemudian dia dibekuk polisi. “Kita tangkap dia tidak jauh dari kawasan pelabuhan,” terangnya.
Saat ini, Rahman ditahan di Polsekta KP Samarinda. Dia dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Ditemui di kantor polisi, Rahman yang memiliki tato di tangan kirinya itu tidak merasa punya masalah dengan Hendri. “Tidak ada masalah, dia tiba- tiba tampar saya,” ujarnya.
Namun, ketika menikam korban, Rahman mengaku dalam keadaan mabuk usai menengak minuman keras jenis tuak. “Pagi tadi (kemarin pagi) saya minum tuak,” demikian Rahman. (dor)
RAHMAN (kiri) ditahan di Polsekta Kawasan Pelabuhan. Dia memilih menikam rekannya, setelah 2 kali dianiaya. (FOTO: SARDIMAN/KK)
SAMARINDA - Sikap arogan yang dipertunjukkan Hendri (20) membuatnya harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Pria yang bekerja sebagai buruh lepas Pelabuhan Samarinda di Jalan Yos Sudarso itu, mengalami 2 luka tikaman setelah terlibat keributan bersama rekannya, Rahman (27).
“Korban (Hendri) mengalami luka tikam di lengan tangan dan bokong,” kata Kanit Reskrim Polsekta Kawasan Pelabuhan, Iptu Purwo Asmadi.
Peristiwa itu terjadi Minggu (30/7) sekitar pukul 14.00 WITA. Bermula saat Rahman baru selesai makan siang di dalam areal pelabuhan. Tiba-tiba, Hendri datang menghampiri Rahman.
“Datang korban (Hendri) menghampiri pelaku dan menampar pelaku,” ujar Porwo.
Tidak terima ditampar oleh pemuda yang beda usia 7 tahun dengannya itu, Rahman lantas menuju ke sebuah kapal dan mengambil sebilah pisau. “Pelaku selama ini memang tinggal di atas kapal. Dia ambil pisau di kapal itu lalu mendatangi orang yang menamparnya,” tambahnya.
Rahman balik mendatangi Hendri, sambil menyelipkan pisau di pinggangnya. “Rahman tanya, kenapa kamu menampar saya. Hendri balik bertanya, sakit kah? Kemudian dia (Hendri) menendang Rahman sampai terjatuh,” terang Purwo.
Rahman semakin emosi. Dia lantas mencabut pisau di pinggangnya, dan menikamkan ke arah Hendri. Tikaman pertama mengenai tangan Hendri. “Hendri lantas lari, dan dia ditikam lagi mengenai bokong,” sebut Purwo.
Usai menganiaya Hendri, Rahman langsung kabur meski tidak lama kemudian dia dibekuk polisi. “Kita tangkap dia tidak jauh dari kawasan pelabuhan,” terangnya.
Saat ini, Rahman ditahan di Polsekta KP Samarinda. Dia dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Ditemui di kantor polisi, Rahman yang memiliki tato di tangan kirinya itu tidak merasa punya masalah dengan Hendri. “Tidak ada masalah, dia tiba- tiba tampar saya,” ujarnya.
Namun, ketika menikam korban, Rahman mengaku dalam keadaan mabuk usai menengak minuman keras jenis tuak. “Pagi tadi (kemarin pagi) saya minum tuak,” demikian Rahman. (dor)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.