Kamis, 07/09/2017
Kamis, 07/09/2017
Kamis, 07/09/2017
SAMARINDA – Aksi pemerasan yang kerap menimpa para pelaku pelayaran yang melintasi Sungai Mahakam, belum sepenuhnya berhasil diatasi aparat penegak hukum. Kapolsekta Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda Kompol Erick Budi Santoso mengkaui, sampai saat ini masih ada komplotan aksi kejahatan, memalak di perairan sungai.
“Mereka melakukan aksinya mulai dari Jembatan Mahulu, sampai Jembatan Mahkota II,” kata Erick, Rabu (6/9).
Menurut dia, para pelaku tersebut beraksi terkadang disertai ancaman terhadap korban. “Yang mereka minta itu umumnya adalah solar. Mereka melakukan itu, disertai ancaman. Meski tidak menunjukkan senjata tajam,” ujarnya.
Para Anak Buah Kapal (ABK) pun kerap tidak bisa berbuat banyak, jika sewaktu-waktu kapal mereka dinaiki komplotan perompak. “Para pelaku ini berkelompok, biasanya naik ke kapal itu 4 orang,” lanjut Erick.
Beberapa hari yang lalu, seorang pelaku pemerasan kembali dibekuk. “Sekitar seminggu lalu, kami amankan satu orang. Tapi, ada pelaku lain yang melarikan diri sebelum ditangkap,” terangnya.
Dia menjelaskan, selama ini, polisi sudah berupaya menekan aksi pemalakan tersebut dengan melakukan patroli rutin, namun terkendala oleh keterbatasan armada patroli.
“Yang jelas, wilayah kerja Polsek Pelabuhan ini sangat luas, mengikuti wilayah kerja KSOP Samarinda, sampai Muara Berau. Jarak tempuh patroli sangat jauh dan kapal patroli kita cuma dua,” demikian Erick. (dor)
SAMARINDA – Aksi pemerasan yang kerap menimpa para pelaku pelayaran yang melintasi Sungai Mahakam, belum sepenuhnya berhasil diatasi aparat penegak hukum. Kapolsekta Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda Kompol Erick Budi Santoso mengkaui, sampai saat ini masih ada komplotan aksi kejahatan, memalak di perairan sungai.
“Mereka melakukan aksinya mulai dari Jembatan Mahulu, sampai Jembatan Mahkota II,” kata Erick, Rabu (6/9).
Menurut dia, para pelaku tersebut beraksi terkadang disertai ancaman terhadap korban. “Yang mereka minta itu umumnya adalah solar. Mereka melakukan itu, disertai ancaman. Meski tidak menunjukkan senjata tajam,” ujarnya.
Para Anak Buah Kapal (ABK) pun kerap tidak bisa berbuat banyak, jika sewaktu-waktu kapal mereka dinaiki komplotan perompak. “Para pelaku ini berkelompok, biasanya naik ke kapal itu 4 orang,” lanjut Erick.
Beberapa hari yang lalu, seorang pelaku pemerasan kembali dibekuk. “Sekitar seminggu lalu, kami amankan satu orang. Tapi, ada pelaku lain yang melarikan diri sebelum ditangkap,” terangnya.
Dia menjelaskan, selama ini, polisi sudah berupaya menekan aksi pemalakan tersebut dengan melakukan patroli rutin, namun terkendala oleh keterbatasan armada patroli.
“Yang jelas, wilayah kerja Polsek Pelabuhan ini sangat luas, mengikuti wilayah kerja KSOP Samarinda, sampai Muara Berau. Jarak tempuh patroli sangat jauh dan kapal patroli kita cuma dua,” demikian Erick. (dor)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.