SAMARINDA – Ketua DPD PKS Kaltim Masykur Sarmian menuturkan, saat ini pihaknya masih melakukan komunikasi ke semua partai. PKS menyambut baik keinginan koalisi dari pihak manapun. Terlebih dengan Gerindra. Masykur juga membenarkan bahwa partainya pernah membangun komunikasi dengan mantan bupati Kutai Timur Isran Noor. 

“Itu bagus saja. Artinya, kita belum menentukan dengan siapa, PKS belum mendapat kepastian berkoalisi dengan partai lain. Tapi, segala kemungkinan akan terjadi jika PKS, Gerindra dan PAN berkoalisi. Saat ini, kita memang melakukan komunikasi dengan Isran dan yang lain juga,” kata anggota DPRD Kaltim ini.

Meski sudah melakukan komunikasi dengan Isran, namun PKS juga melakukan komunikasi dengan partai lainnya. Semua kemungkinan masih mungkin terjadi. Politik di Kaltim berjalan dinamis. Kemungkinan berkoalisi dengan partai lainnya sangat mungkin terbuka. 

Diakuinya, apa yang di dukung partai, dan punya peluang besar untuk menang, PKS akan mendukung sepenuh hati. PKS, masih tetap akan mengusung Hadi Mulyadi di Pilgub nanti. Pembicaraan-pembicaraan mengenai koalisi dan kemungkinan lainnya masih terbuka. 

“Karena tidak mungkin hanya satu partai mengusung pasangan calon. Semua peluang dan kemungkinan bisa saja terjadi,” katanya.

Disinggung klaim Isran yang mendapat dukungan Prabowo Subianto sebagai calon gubernur, Masykur enggan berspekulasi. Yang pasti, kuncinya adalah, siapa yang mendapatkan restu. Itu yang akan punya peluang besar. Bisa saja koalisi seperti di Pilgub Jakarta terjadi di Kaltim.

Terpisah, Ketua Tim Pilkada PAN Kaltim Masrul menuturkan, partainya hingga kini belum ada keputusan mengenai calon yang akan diusung. Pembicaraan terus berjalan. Banyak komunikasi lintas partai yang sudah dibangun. Namun, belum mengarah pada satu kesimpulan. 

“Kemungkinan bisa saja terjadi koalisi (dengan Gerindra dan PKS), tapi sampai sekarang belum ada keputusan,” kata Masrul.

Diakui Masrul, selain Gerindra, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi ke semua partai, termasuk PDIP. Baginya, komunikasi yang dilakukan ke semua partai masih bersifat standar. Belum mengarah kepada poros koalisi. Hanya sebatas komunikasi untuk menyamakan visi dan misi pembangunan. 

“Justru DPP menanyakan ke kita, kalau Isran mengklaim sudah ada komunikasi membangun koalisi, itu sah-sah saja,” terang Masrul. (sab)