Minggu, 24/09/2017

Isu PKI Diprediksi Kian Marak Jelang Pilpres 2019

Minggu, 24/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Isu PKI Diprediksi Kian Marak Jelang Pilpres 2019

Minggu, 24/09/2017

SEMARANG - Isu seputar komunisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang kembali muncul belakangan ini disebut telah ditunggangi sejumlah kelompok demi kepentingan politik dan kekuasaan. Isu tersebut diprediksi semakin marak jelang pilpres 2019.

Pendapat itu dikemukakan Komandan Densus 99 Asmaul Husna GP Ansor, Mohamad Nuruzzaman dalam diskusi bertema Menjaga Indonesia di Semarang, Sabtu (23/9). 

Nuruzzaman tak menunjuk pihak yang menunggangi isu komunisme, namun dia meyakini kepentingan politik di balik isu PKI terkait erat dengan kontestasi Pilpres..

“Lihat saja nanti 2018, pasti isu PKI ini jadi lebih parah jelang Pilpres. PKI itu isu yang seksi diplintir, komunis itu identik antiagama jadi mudah dimakan dan diolah sejumlah kelompok yang mengatasnamakan agama untuk tujuan politis”, ujar Nuruzzaman. 

Nuruzzaman juga menganggap isu PKI yang berkembang saat ini sudah terlalu berlebihan. Menurut dia, kebangkitan komunisme dan PKI tidak realistis mengingat PKI telah lama dibubarkan dan ideologinya telah dilarang.

“Di kalangan Nahdhlatul Ulama, PKI sudah habis. Kalau sekarang dikatakan ada ancaman, ancaman yang mana”, tuturnya.

Senada dengan Nuruzzaman, budayawan asal Semarang Prie GS mendorong masyarakat untuk berpikir cerdas menyikapi isu kebangkitan PKI. Kalaupun ada perdebatan, Prie mengajak masyarakat menghadapinya secara dewasa. 

“Persoalannya bukan polemik atau kontroversi, tapi kita ini siap atau tidak diajak kontroversi ini. Siap dalam mempertahankan kebudayaan ini”, ujar Prie GS.

Isu PKI kembali marak setelah sejumlah pihak, termasuk Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyerukan prajuritnya untuk menggelar acara nonton bersama film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI. 

Film itu sempat dihentikan penayangannya pada awal masa reformasi, 1998 silam, menyusul keberatan sejumlah pihak atas sejumlah peristiwa yang direkonstruksi dalam film garapan Arifin C. Noer itu.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo menyarankan agar dibuat film G30S/PKI versi baru agar lebih diterima generasi milenia. Prie menilai usulan Presiden itu sebagai hal yang wajar dan bagian dari tawar menawar dalam menafsirkan sejarah 1965. (cni)

Isu PKI Diprediksi Kian Marak Jelang Pilpres 2019

Minggu, 24/09/2017

Berita Terkait


Isu PKI Diprediksi Kian Marak Jelang Pilpres 2019

SEMARANG - Isu seputar komunisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang kembali muncul belakangan ini disebut telah ditunggangi sejumlah kelompok demi kepentingan politik dan kekuasaan. Isu tersebut diprediksi semakin marak jelang pilpres 2019.

Pendapat itu dikemukakan Komandan Densus 99 Asmaul Husna GP Ansor, Mohamad Nuruzzaman dalam diskusi bertema Menjaga Indonesia di Semarang, Sabtu (23/9). 

Nuruzzaman tak menunjuk pihak yang menunggangi isu komunisme, namun dia meyakini kepentingan politik di balik isu PKI terkait erat dengan kontestasi Pilpres..

“Lihat saja nanti 2018, pasti isu PKI ini jadi lebih parah jelang Pilpres. PKI itu isu yang seksi diplintir, komunis itu identik antiagama jadi mudah dimakan dan diolah sejumlah kelompok yang mengatasnamakan agama untuk tujuan politis”, ujar Nuruzzaman. 

Nuruzzaman juga menganggap isu PKI yang berkembang saat ini sudah terlalu berlebihan. Menurut dia, kebangkitan komunisme dan PKI tidak realistis mengingat PKI telah lama dibubarkan dan ideologinya telah dilarang.

“Di kalangan Nahdhlatul Ulama, PKI sudah habis. Kalau sekarang dikatakan ada ancaman, ancaman yang mana”, tuturnya.

Senada dengan Nuruzzaman, budayawan asal Semarang Prie GS mendorong masyarakat untuk berpikir cerdas menyikapi isu kebangkitan PKI. Kalaupun ada perdebatan, Prie mengajak masyarakat menghadapinya secara dewasa. 

“Persoalannya bukan polemik atau kontroversi, tapi kita ini siap atau tidak diajak kontroversi ini. Siap dalam mempertahankan kebudayaan ini”, ujar Prie GS.

Isu PKI kembali marak setelah sejumlah pihak, termasuk Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyerukan prajuritnya untuk menggelar acara nonton bersama film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI. 

Film itu sempat dihentikan penayangannya pada awal masa reformasi, 1998 silam, menyusul keberatan sejumlah pihak atas sejumlah peristiwa yang direkonstruksi dalam film garapan Arifin C. Noer itu.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo menyarankan agar dibuat film G30S/PKI versi baru agar lebih diterima generasi milenia. Prie menilai usulan Presiden itu sebagai hal yang wajar dan bagian dari tawar menawar dalam menafsirkan sejarah 1965. (cni)

 

Berita Terkait

Terbuka untuk yang Memiliki Kapasitas dan Isi Tas, DPW PKS Kaltim Buka Pendaftaran Bacalon di Pilkada Serentak 2024

Dapat Dukungan dari Pondok Pesantren Hidayatullah Ummu Quro Balikpapan, Isran – Hadi Kian Yakin Maju di Pilkada 2024

Golkar Balikpapan Siap Jalin Komunikasi dengan Partai Lain Jelang Pilkada Serentak

Siapkan SDM Jelang Pilkada, KPU Paser Buka Pendaftaran PPK dan PPS

Belum Ada Instruksi dari Pusat, DPC Gerindra PPU Belum Buka Pendaftaran

KPU Kukar Resmi Buka Pendaftaran Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan

KPU Resmi Perpanjang Lomba Cipta Karya Maskot Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar 2024

Buka Pendaftaran Penjaringan Bacabup-Bacawabup untuk Pilkada 2024, DPD PAN Kutai Kartanegara Persilakan yang Berminat Mendaftar

Ingin Berkontribusi Bagi Daerah, Nidya Listiyono Ambil Formulir Pendaftaran Wali Kota Samarinda

KPU Kukar Persiapkan Perekrutan Anggota Badan Adhoc Jelang Pilkada, Diawali Sosialisasi Sebelum Buka Pendaftaran

Kabar Duka, Ketua Partai Demokrat Kutai Kartanegara Tutup Usia

Bawaslu Kaltim Putuskan PPK di 9 Kecamatan Dikenakan Sanksi Teguran Tertulis

Mengenal Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, Kelahiran Kebun Sayur yang Kini Mengawal Demokrasi

Hasil Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Pastikan Prabowo-Gibran Unggul Telak, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan

Sudah Hitung Formulir C1, PAN Klaim Sudah Dapat Kursi ke-8 DPR RI di Dapil Kaltim

Dua Partai Bakal Rebutan Kursi Ketua DPRD di Kutai Timur

Prediksi DPC Gerindra Kukar, Raih Tujuh Kursi di Pileg Tahun 2024

Kempo Kaltim Waspadai NTT di PON XXI/2024

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.