KORANKALTIM.COM, SAMARINDA- Persoalan akses transportasi selalu menjadi faktor utama yang selalu di “kambing hitamkan” ketika berbicara tentang pengembangan pariwisata dan promosi daerah. Berbeda dengan Pulau Jawa, letak geografis Kalimantan Timur yang merupakan daerah perbukitan dan perairan menjadi tantangan dalam pengembangan infrastruktur khususnya dibidang transportasi. 

Contohnya, Berau yang merupakan daerah yang di kelilingi perairan laut banyak dianugerasi objek wisata bahari yang berkelas internasional. Salah satunya Pulau Maratua, dengan kehadiran bandara diharapkan mampu mengekplor lebih jauh potensi perekonomian daerah.

Demikian yang disampaikan Anggota Komisi III DPRD Kaltim Ferza Agustia disela-sela menghadiri peresmian Bandara APT Pranoto, Samarinda dan Bandara Maratua, Berau, belum lama ini.

Menurut Ferza, keberadaan bandar udara Maratua membuat disparitas antar daerah baik di Berau maupun di Kaltim semakin berkurang dan membuat daerah sekitar terhubung dengan baik.

Tidak hanya Maratua, tetapi pulau lain disekitarnya tentu akan mendapatkan dampak positif sama yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti Pulau Derawan, Biduk-Biduk dan lainnya.

“Akses transportasi merupakan pintu gerbang utama bagi perkembangan pembangunan disegala bidang terutama perekonomian menuju kesejahteraan masyarakat,” ujar Ferza.

Oleh sebab itu, dengan panjang landasan pacu 1500 meter dan lebar 30 meter Bandara Maratua sudah bisa di lewati pesawat ATR dan jenis lainnya. Ini artinya, bandara ini dapat menampung ribuan penumpang tertutama para wisatawan setiap bulannya. (adv/*2)