KORANKALTIM.COM, SAMARINDA- Upaya meningkatkan pariwisata ternyata masih berpotensi terhadap penularan HIV dan Aids, hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Anggota Komisi II DPRD Kaltim Marsidik, sehingga meski berupaya meningkatkan kemajuan pariwisata namun diperlukan adanya upaya menekan angka penularan HIV dan Aids dalam sektor pariwisata.

"Upaya tersebut tentu membutuhkan komitmen bersama yang kuat untuk menanggulangi, diantaranya dibutuhkan komitmen dari masyarakat, pemerintah dan pengusaha. Ketiganya dibutuhkan kerjasama yang baik karena memegang peranan penting dalam kegiatan pariwisata khususnya di Kalimantan Timur, kata Marsidik.

Lebih lanjut Marsidik mengatakan bahwa bagi daerah yang sedang melakukan upaya pengembangan sektor pariwisata dan menarik minat wisatawan baik domestik maupun dari luar negeri hal ini menjadi tantangan tersendiri. Dengan angka peningkatan pariwisata akan ada penambahan angka penularan HIV dan Aids yang masuk baik kehadiran wisatawan melalui jalur udara maupun darat.

Ia khawatir bila tidak dilakukan pencegahan serius hingga tahun 2020 kasus penularan HIV dan Aids ini bisa bisa semakin bertambah. "HIV dan Aids bukan perkara kecil, bahkan kita perlu menyatakan perang terhadap bahaya HIV dan Aids yang mengancam tak hanya generasi muda namun juga ibu rumah tangga," Ungkapnya.

Oleh karena itu diperlukan upaya berkelanjutan seperti penyuluhan sadar wisata yang akan dilakukan pada seluruh kabupaten/kota di Kaltim. Marsidik berharap pemerintah terus melaksanakan penyuluhan di berbagai daerah terutama yang sedang giat membangun pariwisata seperti Berau, Kutai Timur dan Balikpapan. Selain itu Paser, Penajam Pasir Utara, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Bontang dan Samarinda. Penyuluhan semacam itu menurutnya sangat baik, sebab bertujuan mewujudkan wisata yang aman tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan menjadikan kenangan yang baik. (adv/*3)