Jumat, 23/11/2018

Saatnya Kaltim Swasembada Tanaman Bawang

Jumat, 23/11/2018

Ilustrasi panen bawang

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Saatnya Kaltim Swasembada Tanaman Bawang

Jumat, 23/11/2018

logo

Ilustrasi panen bawang

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA.- Kurang maksimalnya perhatian pemerintah berupa penyediaan lahan bagi tanaman bawang merah dan bawang putih, membuat Kaltim sulit untuk melepaskan ketergantungannya kepada daerah luar. 

Untuk mengantisipasi persoalan tersebut, sudah saatnya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menciptakan lebih banyak lahan untuk tanaman bawang. Pasalnya, melalui penambahan lahan maka akan mendongrak produksi bawang yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal saja akan tetapi juga nasional. 

Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Kaltim Ahmad. “Selama ini pasokan bawang paling banyak dari Sulawesi dan Jawa, sudah saatnya Kaltim mampu swasembada bawang  karena dilihat secara geografis sangat memungkinkan,” sebut Ahmad.

Bidang pertanian dalam arti luas merupakan program prioritas pemerintah daerah selama beberapa tahun terakhir, oleh sebab itu pengurangan lahan ekploitasi pertambangan sudah saatnya dibatasi, dan dengan pengalihan ke pengembangan beberapa komoditi yang dapat diperbaharui salah satunya bawang.

Banyaknya lahan tidur disejumlah daerah jika itu bisa dimaksimalkan maka selain akan berdampak terhadap peningkatan produksi bawang lokal, akan tetapi juga kembali menggairahkan perekonomian didaerah-daerah terutama bagi para petani yang selama ini menanam komoditi lain dan terus merugi maka bisa mencoba bawang.

“Tahun 2013 pemerintah pernah menyiapkan 35 hektare di Paser untuk pengembangan bawang merah, hanya saja bagaimana program tersebut dilanjutkan dan penyebarannya diperluas,” paparnya.

Pemprov Kaltim dalam menerapkan program ini idealnya menurut Ahmad melibatkan pemerintah daerah karena yang mengetahui kawasan stategis bagi tanaman bawang adalah masing-masing pemerintah daerah.

Kalaupun ada beberapa daerah yang jenis tanahnya tidak cocok, Politikus Golkar ini menyebutkan maka pemerintah seharusnya berkoordinasi dengan insan akademisi yang memahami betul tentang komoditi yang satu ini. Karena semakin maju dan berkebangnya ilmu pengetahuan maka sangat memungkinkan ada jalan keluar untuk persoalan itu.(adv/*2)

Saatnya Kaltim Swasembada Tanaman Bawang

Jumat, 23/11/2018

Ilustrasi panen bawang

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.