Kamis, 23/01/2020
Kamis, 23/01/2020
Kunjungan komisi II DPRD Kukar ke DPRD Kaltim ( Foto: Istimewa
Kamis, 23/01/2020
Kunjungan komisi II DPRD Kukar ke DPRD Kaltim ( Foto: Istimewa
KORAN KALTIM.COM, SAMARINDA, - Komisi II DPRD Kaltim, menerima kunjungan dari DPRD Kukar beberapa waktu lalu. Agendanya, koordinasi dan sinergitas di bidang ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain itu dalam pembahasan Wakil Ketua komisi II DPRD Kukar, Betaria Magdalena, juga melaporkan persoalan ikan lokal yang semakin berkurang. Di Kukar katanya, terdapat dua jenis ikan yakni ikan air tawar dan ikan air asin atau ikan laut. Untuk ikan air asin masih mengandalkan ikan yang berasal dari kecamatan Samboja. Selain itu, Betaria juga menjelaskan, adanya tantangan terbaru yakni pengawasan dalam penyebaran ikan nila yang dinilai ikan predator.
"Bisa dikategorikan ikan nila ini semacam predator karena malah bertambah banyak sementara ikan lokal seperti ikan papuyu, biawan dan gabus malah berkurang. Kami akan terus mencari solusi terkait itu, mungkin peternakan ikan nila harus ditambak bukan dilepas secara liar agar ikan nila tidak memakan ikan-ikan jenis lain," kata Betaria.
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridiana mengatakan kunjungan Komisi II DPRD Kukar tersebut memang terkait keprihatinan mereka terhadap masalah perikanan. Pemkab Kukar perlu mendirikan Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD), untuk pengelolan atau pembudidayaan ikan nila. "Mereka datang untuk pengawasa karena sisi ini kewenangan ada di di Pemprov Kaltim, sementara pengawasan terkait pola penangkapan ikan dengan mendirikan UPTD-UPTD," jelas Betaria lagi. .(adv/*1)
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.