Jumat, 30/11/2018

Pendidikan, Salah Satu Kunci Hindari LGBT

Jumat, 30/11/2018

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr Ir Hetifah saat diwawancarai media usai kunker di Balikpapan

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pendidikan, Salah Satu Kunci Hindari LGBT

Jumat, 30/11/2018

logo

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr Ir Hetifah saat diwawancarai media usai kunker di Balikpapan

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Kasus Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender/transeksual (LGBT) yang terjadi di Balikpapan beberapa waktu lalu mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. 

Menurut Hetifah, seharusnya pendidikan dapat menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan untuk kehidupan bermasyarakat karena sangat berperan penting dalam hal perilaku sosial. “Persoalan LGBT selain pendidikan juga ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi penyimpangan seksual. Bukan hanya pendidikan, banyak hal yang terjadi di dalam kehidupan yang perlu jadi refleksi," ungkap Hetifah saat melakukan kunjungan komisi X DPR RI di Balikpapan, Kaltim Kamis (29/11/2018) kemarin.

Politisi berlambang pohon beringin ini membeberkan bahwa tujuan pendidikan sesuai perundang-undangan bukan hanya pada persoalan menciptakan kader bangsa yang pandai tapi juga menjadi pribadi yang bermoral dan memiliki karakter yang tinggi. "Bukan semata-mata membuat anak menjadi cerdas, tapi juga membangun keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia," tuturnya.

Wakil rakyat Dapil Kaltim ini meminta kepada masyakat agar tidak memperlakukan oknum atau kelompok yang memiliki orientasi seksual yang berbeda dikucilkan.

"Bukan berarti seseorang memiliki orientasi berbeda harus diperlakukan dengan pendekatan kekerasan, itu juga hal yang sama buruknya. Karena kita melakukan diskriminasi. Bahkan perilaku yang sifatnya intoleran juga adalah bagian pendidikan," paparnya.

Terkait terbongkarnya akun group facebook  dan diamankannya salah satu oknum Gay Balikpapan oleh pihak kepolisian, yang menjual jasa layanan plus-plus berkedok pijat, menurut Hetifah perlu jadi catatan penting di mana LGBT menyasar anak-anak menjadi korban.

"Yang harus jadi catatan kita, bukan hanya di Kaltim, tapi seluruh Indonesia. Ke depan kita ingin membangun anak bangsa yang lebih mampu menjalankan nilai sesungguhnya. Nilai persatuan, nilai ketuhanan, nilai keadilan, serta nilai menyangkut demokrasi," tandasnya.  (*)


Penulis: Yudi Hadi

Editor: Aspian Nur

Pendidikan, Salah Satu Kunci Hindari LGBT

Jumat, 30/11/2018

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr Ir Hetifah saat diwawancarai media usai kunker di Balikpapan

Berita Terkait


Pendidikan, Salah Satu Kunci Hindari LGBT

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr Ir Hetifah saat diwawancarai media usai kunker di Balikpapan

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Kasus Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender/transeksual (LGBT) yang terjadi di Balikpapan beberapa waktu lalu mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. 

Menurut Hetifah, seharusnya pendidikan dapat menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan untuk kehidupan bermasyarakat karena sangat berperan penting dalam hal perilaku sosial. “Persoalan LGBT selain pendidikan juga ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi penyimpangan seksual. Bukan hanya pendidikan, banyak hal yang terjadi di dalam kehidupan yang perlu jadi refleksi," ungkap Hetifah saat melakukan kunjungan komisi X DPR RI di Balikpapan, Kaltim Kamis (29/11/2018) kemarin.

Politisi berlambang pohon beringin ini membeberkan bahwa tujuan pendidikan sesuai perundang-undangan bukan hanya pada persoalan menciptakan kader bangsa yang pandai tapi juga menjadi pribadi yang bermoral dan memiliki karakter yang tinggi. "Bukan semata-mata membuat anak menjadi cerdas, tapi juga membangun keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia," tuturnya.

Wakil rakyat Dapil Kaltim ini meminta kepada masyakat agar tidak memperlakukan oknum atau kelompok yang memiliki orientasi seksual yang berbeda dikucilkan.

"Bukan berarti seseorang memiliki orientasi berbeda harus diperlakukan dengan pendekatan kekerasan, itu juga hal yang sama buruknya. Karena kita melakukan diskriminasi. Bahkan perilaku yang sifatnya intoleran juga adalah bagian pendidikan," paparnya.

Terkait terbongkarnya akun group facebook  dan diamankannya salah satu oknum Gay Balikpapan oleh pihak kepolisian, yang menjual jasa layanan plus-plus berkedok pijat, menurut Hetifah perlu jadi catatan penting di mana LGBT menyasar anak-anak menjadi korban.

"Yang harus jadi catatan kita, bukan hanya di Kaltim, tapi seluruh Indonesia. Ke depan kita ingin membangun anak bangsa yang lebih mampu menjalankan nilai sesungguhnya. Nilai persatuan, nilai ketuhanan, nilai keadilan, serta nilai menyangkut demokrasi," tandasnya.  (*)


Penulis: Yudi Hadi

Editor: Aspian Nur

 

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.