Jumat, 01/02/2019
Jumat, 01/02/2019
Pihak kepolisian menunjukan barang bukti praktik aborsi ilegal dengan latar belakang tujuh tersangka. (Yudi Hadi/KoranKaltim.Com)
Jumat, 01/02/2019
Pihak kepolisian menunjukan barang bukti praktik aborsi ilegal dengan latar belakang tujuh tersangka. (Yudi Hadi/KoranKaltim.Com)
"Udah dua tahun (buka praktik), kalau dapatnya baru-baru aja kok. Kalau saya sendiri baru dapat dua pasien," aku Winda di Mapolres Balikpapan pada Jumat siang (1/2/2019).
Esty, kakak kandung Winda juga membeberkan bahwa keahlian aborsi hingga obat-obatan ia dapatkan dari mesin pencari di internet. "Dapatnya dari google," timpalnya.
Bahkan ia mengaku tak pernah gagal selama praktik. "Biasanya mereka sendiri yang ngerjain. Baru dua pasien ini aja yang minta tolong," ujar Esty yang mengaku telah melayani 10 pasien aborsi selama membuka praktik.
Sedangkan mengenai tarif dikenakan sampai Rp400 ribu untuk sepasang obat. Tarif tersebut bisa lebih murah jika pasiennya kurang biaya. "Dua pasien itu kan minta tolong aja makanya langsung dikerjain biasanya mereka kerjain sendiri," pungkasnya.
Penulis : Yudi Hadi
Editor : Hendra
Pihak kepolisian menunjukan barang bukti praktik aborsi ilegal dengan latar belakang tujuh tersangka. (Yudi Hadi/KoranKaltim.Com)
"Udah dua tahun (buka praktik), kalau dapatnya baru-baru aja kok. Kalau saya sendiri baru dapat dua pasien," aku Winda di Mapolres Balikpapan pada Jumat siang (1/2/2019).
Esty, kakak kandung Winda juga membeberkan bahwa keahlian aborsi hingga obat-obatan ia dapatkan dari mesin pencari di internet. "Dapatnya dari google," timpalnya.
Bahkan ia mengaku tak pernah gagal selama praktik. "Biasanya mereka sendiri yang ngerjain. Baru dua pasien ini aja yang minta tolong," ujar Esty yang mengaku telah melayani 10 pasien aborsi selama membuka praktik.
Sedangkan mengenai tarif dikenakan sampai Rp400 ribu untuk sepasang obat. Tarif tersebut bisa lebih murah jika pasiennya kurang biaya. "Dua pasien itu kan minta tolong aja makanya langsung dikerjain biasanya mereka kerjain sendiri," pungkasnya.
Penulis : Yudi Hadi
Editor : Hendra
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.