Sabtu, 23/03/2019

Lokasi Dianggap Berbahaya, Warga Sempat Melarang Korban Tenggelam dan Rekannya Berenang

Sabtu, 23/03/2019

Tim rescue dari BPBD, Polres dan satpol PP serta warga masih memantau sungai Mahakam, tempat Zaki tenggelam. Mereka berharap dengan naiknya air sungai Mahakam maka jasad Zaki bisa muncul

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Lokasi Dianggap Berbahaya, Warga Sempat Melarang Korban Tenggelam dan Rekannya Berenang

Sabtu, 23/03/2019

logo

Tim rescue dari BPBD, Polres dan satpol PP serta warga masih memantau sungai Mahakam, tempat Zaki tenggelam. Mereka berharap dengan naiknya air sungai Mahakam maka jasad Zaki bisa muncul

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Nur Zaki Hasan (12), murid Kelas VI SD Negeri 018 Tenggarong Seberang, belum juga ditemukan hingga pukul 21.00 Wita sejak tenggelam pada sore tadi.

Malam hari, proses pencarian pun hanya dilakukan tim penyelamat dengan memantau di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Lokasi tenggelamnya korban merupakan eks pelabuhan penyebrangan feri tradisional milik Pak Tamar, Jalan Mangkuraja, RT 01, Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar).

Lokasi itu ternyata merupakan area berenang yang baru bagi korban dan teman-temannya.

"Kalau saya baru beberapa kali berenang di sini. Biasanya di Pelabuhan Perjiwa sana kami berenang (Tidak jauh dari TKP)," kata Tari (13), teman korban.

Bermaksud mencari suasana baru untuk berenang dan bermain, korban dan temannya pun baru berenang di TKP sebanyak 3 kali. "Kalau disini baru tiga kali. Kalau hari ini sebenarnya kami mau berenang juga, tapi di jalan ketemu korban yang katanya libur ngaji sehingga ikut berenang," ungkapnya kepada wartawan.

Sebenarnya, saat hendak berenang, korban dan rekannya dilarang oleh warga sekitar. Seorang ibu rumah tangga (IRT) mengaku jsempat melarang anak-anak tersebut berenang di TKP.

"Anak saya pun kularang berenang di sana, sempat ku lempar kayu kalau berenang di sana," katanya tanpa menyebut nama. (*)


Penulis : Amin

Editor : Muh.Huldi

Lokasi Dianggap Berbahaya, Warga Sempat Melarang Korban Tenggelam dan Rekannya Berenang

Sabtu, 23/03/2019

Tim rescue dari BPBD, Polres dan satpol PP serta warga masih memantau sungai Mahakam, tempat Zaki tenggelam. Mereka berharap dengan naiknya air sungai Mahakam maka jasad Zaki bisa muncul

Berita Terkait


Lokasi Dianggap Berbahaya, Warga Sempat Melarang Korban Tenggelam dan Rekannya Berenang

Tim rescue dari BPBD, Polres dan satpol PP serta warga masih memantau sungai Mahakam, tempat Zaki tenggelam. Mereka berharap dengan naiknya air sungai Mahakam maka jasad Zaki bisa muncul

KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Nur Zaki Hasan (12), murid Kelas VI SD Negeri 018 Tenggarong Seberang, belum juga ditemukan hingga pukul 21.00 Wita sejak tenggelam pada sore tadi.

Malam hari, proses pencarian pun hanya dilakukan tim penyelamat dengan memantau di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Lokasi tenggelamnya korban merupakan eks pelabuhan penyebrangan feri tradisional milik Pak Tamar, Jalan Mangkuraja, RT 01, Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar).

Lokasi itu ternyata merupakan area berenang yang baru bagi korban dan teman-temannya.

"Kalau saya baru beberapa kali berenang di sini. Biasanya di Pelabuhan Perjiwa sana kami berenang (Tidak jauh dari TKP)," kata Tari (13), teman korban.

Bermaksud mencari suasana baru untuk berenang dan bermain, korban dan temannya pun baru berenang di TKP sebanyak 3 kali. "Kalau disini baru tiga kali. Kalau hari ini sebenarnya kami mau berenang juga, tapi di jalan ketemu korban yang katanya libur ngaji sehingga ikut berenang," ungkapnya kepada wartawan.

Sebenarnya, saat hendak berenang, korban dan rekannya dilarang oleh warga sekitar. Seorang ibu rumah tangga (IRT) mengaku jsempat melarang anak-anak tersebut berenang di TKP.

"Anak saya pun kularang berenang di sana, sempat ku lempar kayu kalau berenang di sana," katanya tanpa menyebut nama. (*)


Penulis : Amin

Editor : Muh.Huldi

 

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.