Senin, 08/04/2019
Senin, 08/04/2019
Aktivis AMPK sedang salat zuhur berjamaah di Jalan Gajah Mada. (Sabri/KoranKaltim.Com)
Senin, 08/04/2019
Aktivis AMPK sedang salat zuhur berjamaah di Jalan Gajah Mada. (Sabri/KoranKaltim.Com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Tak hanya berdemonstrasi di depan kantor Gubernur Kaltim, aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Karst (AMPK) juga menggelar salat zuhur berjamaah, Senin (8/4/2019).
Menurut Humas AMPK Kaltim, Andi Muhammad Akbar, salat berjamaah itu tak hanya sebagai kewajiban umat Islam tapi juga menjadi doa bersama agar Pemprov Kaltim tidak membangun pabrik semen di kawasan karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kutai Timur.
"Kami salat berjamaah dan berdoa agar Pemprov Kaltim dibukakan hatinya untuk tidak mengeruk sumber daya alam yang ada di karst," katanya.
Hadi Mulyadi yang ditemui usai aksi atas penolakan pabrik semen di Karst mengaku akan melakukan kajian.
"Kita harus berlaku adil. Tidak boleh kita menolak mentah-mentah dan juga tidak menerimah mentah mentah. Ini harus dikaji dulu, baik dari mahasiswa dan dari kajian Pemprov," ucapnya.
Penulis : Sabri
Editor : Hendra
Aktivis AMPK sedang salat zuhur berjamaah di Jalan Gajah Mada. (Sabri/KoranKaltim.Com)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Tak hanya berdemonstrasi di depan kantor Gubernur Kaltim, aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Karst (AMPK) juga menggelar salat zuhur berjamaah, Senin (8/4/2019).
Menurut Humas AMPK Kaltim, Andi Muhammad Akbar, salat berjamaah itu tak hanya sebagai kewajiban umat Islam tapi juga menjadi doa bersama agar Pemprov Kaltim tidak membangun pabrik semen di kawasan karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kutai Timur.
"Kami salat berjamaah dan berdoa agar Pemprov Kaltim dibukakan hatinya untuk tidak mengeruk sumber daya alam yang ada di karst," katanya.
Hadi Mulyadi yang ditemui usai aksi atas penolakan pabrik semen di Karst mengaku akan melakukan kajian.
"Kita harus berlaku adil. Tidak boleh kita menolak mentah-mentah dan juga tidak menerimah mentah mentah. Ini harus dikaji dulu, baik dari mahasiswa dan dari kajian Pemprov," ucapnya.
Penulis : Sabri
Editor : Hendra
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.