Rabu, 10/07/2019
Rabu, 10/07/2019
Kepala Dinas PU Kukar, M Yamin
Rabu, 10/07/2019
Kepala Dinas PU Kukar, M Yamin
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Status bencana telah beralih ke Rehabilitasi Rekonstruksi (RR) semenjak 6 Juli 2019 lalu. Pada tahapan ini, Pemkab Kukar akan terfokus pada pekerjaan-pekerjaan permanen seperti perbaikan drainase dan pengoptimalan catchment area di Kukar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, M Yamin mengatakan selama tahap transisi bencana ke masa pemulihan tidak dibenarkan untuk mengerjakan pekerjaan permanen.
Oleh karena itu, Yamin berharap dukungan Pemkab terkait penganggaran pekerjaan permanen yang berkelanjutan baik di APBD Perubahan maupun APBD murni 2020.
”Harapan kami dukungan Pemkab untuk mendukung penganggarannya mungkin bisa berlanjut baik di APBD Perubahan maupun di anggaran murni 2020. Karena kalau tidak dilanjutkan percuma pekerjaan ini. Ini harus dikerjakan di titik tertinggi catchment area,"ujar Yamin kepada korankaltim.com, Rabu (10/7/2019).
Sebelumnya telah dilakukan pekerjaan normalisasi drainase yang bersedimen tinggi. Catchment area yang berada di kawasan Tambak Rel, Sungai Kejawi, berupa pekerjaan pembuatan saluran menuju Sungai Mahakam senilai Rp 3 Miliar yang nantinya juga akan dilakukan swakelola pemeliharaan di masing-masing wilayah.
PU mengharapkan kerja sama warga dalam hal ini. “Kita saling menjaga karena terhambatnya air ini kan bukan hanya karena sedimentasi, tapi juga sampah-sampah,” ujarnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor : M.Huldi
Kepala Dinas PU Kukar, M Yamin
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Status bencana telah beralih ke Rehabilitasi Rekonstruksi (RR) semenjak 6 Juli 2019 lalu. Pada tahapan ini, Pemkab Kukar akan terfokus pada pekerjaan-pekerjaan permanen seperti perbaikan drainase dan pengoptimalan catchment area di Kukar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, M Yamin mengatakan selama tahap transisi bencana ke masa pemulihan tidak dibenarkan untuk mengerjakan pekerjaan permanen.
Oleh karena itu, Yamin berharap dukungan Pemkab terkait penganggaran pekerjaan permanen yang berkelanjutan baik di APBD Perubahan maupun APBD murni 2020.
”Harapan kami dukungan Pemkab untuk mendukung penganggarannya mungkin bisa berlanjut baik di APBD Perubahan maupun di anggaran murni 2020. Karena kalau tidak dilanjutkan percuma pekerjaan ini. Ini harus dikerjakan di titik tertinggi catchment area,"ujar Yamin kepada korankaltim.com, Rabu (10/7/2019).
Sebelumnya telah dilakukan pekerjaan normalisasi drainase yang bersedimen tinggi. Catchment area yang berada di kawasan Tambak Rel, Sungai Kejawi, berupa pekerjaan pembuatan saluran menuju Sungai Mahakam senilai Rp 3 Miliar yang nantinya juga akan dilakukan swakelola pemeliharaan di masing-masing wilayah.
PU mengharapkan kerja sama warga dalam hal ini. “Kita saling menjaga karena terhambatnya air ini kan bukan hanya karena sedimentasi, tapi juga sampah-sampah,” ujarnya.
Penulis: Reza Fahlevi
Editor : M.Huldi
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.