Sabtu, 17/08/2019

Pawai Obor Bentuk Angka 74 dan Gelar Renungan Suci, Cara komunitas di Bontang Kenang Perjuangan Pahlawan

Sabtu, 17/08/2019

Obor dibentuk angka 74 sesuai dengan usia Kemerdekaan Indonesia pada malam renungan yang digelar di Makodim 0908/BTG ( Foto: HUMAS KODIM 0908/BTG)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pawai Obor Bentuk Angka 74 dan Gelar Renungan Suci, Cara komunitas di Bontang Kenang Perjuangan Pahlawan

Sabtu, 17/08/2019

logo

Obor dibentuk angka 74 sesuai dengan usia Kemerdekaan Indonesia pada malam renungan yang digelar di Makodim 0908/BTG ( Foto: HUMAS KODIM 0908/BTG)

KORANKALTIM.COM,BONTANG - Dalam rangka menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2019, pawai merah putih dan renungan suci digelar di Makodim 0908/BTG. Hal tersebut sebagai wujud mengingat sejarah perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.

Ketua Panitia acara renungan suci, Sutikno menjelaskan renungan suci dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia digelar oleh komunitas Bontang Onthel Community (BOC) dan mengajak seluruh komunitas yang ada di Bontang bekerja sama dengan Kodim 0908/BTG. Tujuannya untuk mengingatkan perjuangan para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan. "Selain itu, kami sebagai generasi penerus memiliki rasa solidaritas dan rasa mencintai negara, serta menjalin silaturahim antar sesama komunitas," ujarnya, Jumat (16/8/2019) malam di Makodim Bontang.

Renungan suci diawali dengan pawai merah putih mengelilingi Kota Bontang. Dilanjut acara renungan dengan mematikan lampu di sekitar Kodim dan menyalakan obor yang membentuk formasi 74. 

Penyalaan obor juga dilakukan untuk mengingatkanpara pahlawan. Dimana dulu belum terdapat listrik dan hanya diterangi oleh obor. Hal itu, merupakan simbol penerangan hati dalam merebut kemerdekaan ini. "Di era politik seperti ini, kami sebagai rakyat menginginkan tetap Pancasila, dan berpedoman pada Pancalisa dan UUD 1945," harapnya.

Sementara, dengan digelarnya malam renungan suci di malam kemerdekaan bisa menyatukan kembali anak bangsa khususnya Kota Bontang.

Komunitas yang turut serta sebanyak 12 komunitas motor, ada juga komunitas reggae,  Adem Ayem, Oi,  serta komunitas paguyuban

Kegiatan yang diberi tema "Menggenggam Merah Putih Seluruh Komunitas dan Profesi se-Kota Bontang" diawali dengan pawai merah putih mengelilingi Kota Bontang. 

Dalam sambutannya, Dandim 0908/BTG Letkol Arm Eko Pristiono sebagai inspektur upacara renungan suci bersyukur bahwa saat ini seluruh rakyat Indonesia bisa menghirup udara kemerdekaan. "Selamat malam Indonesia, selamat malam Bontang, Merdeka, Merdeka, Merdeka !" buka Dandim pada Jumat (16/8/2019) malam.

Dandim Eko mengucapkan terima kasih kepada BOC yang mengusung acara renungan tersebut. Acara yang diawali pawai dengan diikuti komunitas sepeda, komunitas motor, hingga komunitas mobil. "Gegap gempita mengelilingi kota Bontang dengan suka cita, merayakan kemerdekaan esok hari tepat pada 17 Agustus 2019," ujarnya.

Renungan suci yang sudah dibacakan tetap harus menjadikan hati dan tekad rakyat untuk mengibarkan bendera merah putih apapun yang terjadi di negara Indonesia. Itulah wujud rasa syukur untuk mempertahankan kemerdekaan. "Kita tidak dituntut untuk merebut kemerdekaan, atau berjuang melawan penjajah. Tetapi jika ada orang yang ingin merebut Indonesia atau penjajah yang ingin meruntuhkan Indonesia kita harus siap membela Indonesia. NKRI Harga Mati," serunya.

Masyarakat Bontang harus siap berada di depan, ketika ada yang ingin merebut Indonesia. Walaupun acara renungan suci sederhana, tapi lanjut Eko, hal itu sebagai wujud rasa bangga terhadap Kemerdekaan Indonesia. "Saya Dandim Bontang bangga kepada masyarakat yang masih memiliki jiwa merah putih," ungkapnya.

Dandim mengajak agar hati seluruh masyarakat ditetapkan pada merah putih. Perdamaian dan keamanan jadikan objek yang selalu ditegakkan di Bontang. "Masyarakat Bontang terkenal damai meskipun berbagai suku adat, agama terdapat di Bontang," ujarnya.


Penulis.cholisoh

Editor : M.Huldi

Pawai Obor Bentuk Angka 74 dan Gelar Renungan Suci, Cara komunitas di Bontang Kenang Perjuangan Pahlawan

Sabtu, 17/08/2019

Obor dibentuk angka 74 sesuai dengan usia Kemerdekaan Indonesia pada malam renungan yang digelar di Makodim 0908/BTG ( Foto: HUMAS KODIM 0908/BTG)

Berita Terkait


Pawai Obor Bentuk Angka 74 dan Gelar Renungan Suci, Cara komunitas di Bontang Kenang Perjuangan Pahlawan

Obor dibentuk angka 74 sesuai dengan usia Kemerdekaan Indonesia pada malam renungan yang digelar di Makodim 0908/BTG ( Foto: HUMAS KODIM 0908/BTG)

KORANKALTIM.COM,BONTANG - Dalam rangka menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2019, pawai merah putih dan renungan suci digelar di Makodim 0908/BTG. Hal tersebut sebagai wujud mengingat sejarah perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.

Ketua Panitia acara renungan suci, Sutikno menjelaskan renungan suci dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia digelar oleh komunitas Bontang Onthel Community (BOC) dan mengajak seluruh komunitas yang ada di Bontang bekerja sama dengan Kodim 0908/BTG. Tujuannya untuk mengingatkan perjuangan para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan. "Selain itu, kami sebagai generasi penerus memiliki rasa solidaritas dan rasa mencintai negara, serta menjalin silaturahim antar sesama komunitas," ujarnya, Jumat (16/8/2019) malam di Makodim Bontang.

Renungan suci diawali dengan pawai merah putih mengelilingi Kota Bontang. Dilanjut acara renungan dengan mematikan lampu di sekitar Kodim dan menyalakan obor yang membentuk formasi 74. 

Penyalaan obor juga dilakukan untuk mengingatkanpara pahlawan. Dimana dulu belum terdapat listrik dan hanya diterangi oleh obor. Hal itu, merupakan simbol penerangan hati dalam merebut kemerdekaan ini. "Di era politik seperti ini, kami sebagai rakyat menginginkan tetap Pancasila, dan berpedoman pada Pancalisa dan UUD 1945," harapnya.

Sementara, dengan digelarnya malam renungan suci di malam kemerdekaan bisa menyatukan kembali anak bangsa khususnya Kota Bontang.

Komunitas yang turut serta sebanyak 12 komunitas motor, ada juga komunitas reggae,  Adem Ayem, Oi,  serta komunitas paguyuban

Kegiatan yang diberi tema "Menggenggam Merah Putih Seluruh Komunitas dan Profesi se-Kota Bontang" diawali dengan pawai merah putih mengelilingi Kota Bontang. 

Dalam sambutannya, Dandim 0908/BTG Letkol Arm Eko Pristiono sebagai inspektur upacara renungan suci bersyukur bahwa saat ini seluruh rakyat Indonesia bisa menghirup udara kemerdekaan. "Selamat malam Indonesia, selamat malam Bontang, Merdeka, Merdeka, Merdeka !" buka Dandim pada Jumat (16/8/2019) malam.

Dandim Eko mengucapkan terima kasih kepada BOC yang mengusung acara renungan tersebut. Acara yang diawali pawai dengan diikuti komunitas sepeda, komunitas motor, hingga komunitas mobil. "Gegap gempita mengelilingi kota Bontang dengan suka cita, merayakan kemerdekaan esok hari tepat pada 17 Agustus 2019," ujarnya.

Renungan suci yang sudah dibacakan tetap harus menjadikan hati dan tekad rakyat untuk mengibarkan bendera merah putih apapun yang terjadi di negara Indonesia. Itulah wujud rasa syukur untuk mempertahankan kemerdekaan. "Kita tidak dituntut untuk merebut kemerdekaan, atau berjuang melawan penjajah. Tetapi jika ada orang yang ingin merebut Indonesia atau penjajah yang ingin meruntuhkan Indonesia kita harus siap membela Indonesia. NKRI Harga Mati," serunya.

Masyarakat Bontang harus siap berada di depan, ketika ada yang ingin merebut Indonesia. Walaupun acara renungan suci sederhana, tapi lanjut Eko, hal itu sebagai wujud rasa bangga terhadap Kemerdekaan Indonesia. "Saya Dandim Bontang bangga kepada masyarakat yang masih memiliki jiwa merah putih," ungkapnya.

Dandim mengajak agar hati seluruh masyarakat ditetapkan pada merah putih. Perdamaian dan keamanan jadikan objek yang selalu ditegakkan di Bontang. "Masyarakat Bontang terkenal damai meskipun berbagai suku adat, agama terdapat di Bontang," ujarnya.


Penulis.cholisoh

Editor : M.Huldi

 

Berita Terkait

Libatkan 1.840 Taruna dari 7 Akademi, Latsitarda Nusantara Resmi Dibuka di Lapangan Merdeka Balikpapan

Posyandu di Jalan Cipto Mangunkusumo Tanah Grogot Bakal Dibuatkan Gedung Baru

Unggul Telak di Konferprov, Abdurrahman Amin Pimpin PWI Kaltim

Pansus Raperda Karhutla Kunjungi KLHK di Jakarta untuk Sempurnakan Regulasi

Konferprov PWI Kaltim, Intoniswan Kembali Terpilih jadi Ketua Dewan Kehormatan

SK Masyarakat Hukum Adat Diserahkan DPMPD Kaltim ke Kemendagri

Jumlah Penduduk Balikpapan Meningkat Sejak Ada IKN

Camat Samboja Barat Bantah Isu Pungli Program PTSL, Warga Mengaku Sangat Terbantu

Perumda TTBKT Lakukan Pengaliran Air Secara Terjadwal di Wilayah Kaliorang

Pria yang Dikabarkan Mabuk dan Ditemukan Meninggal di Sungai Manggar Balikpapan Diduga Dianiaya Sebelum Tenggelam

DPRD Rapat Kerja Penyusunan Rekomendasi LKPJ Bupati Kukar TA 2023

Dukung Gerakan Donasi Buku, Diarpus Bangga Dengan Tindakan Sekda Kukar

APBD yang Tepat dan Efesien jadi Stimulan untuk Petani yang Terdampak Bencana

Laka Lantas di Gunung Manggah Sungai Dama Akhir Pekan Tadi Diduga karena Mobil Malfungsi Saat Pengereman

Buktikan Keseriusan, Hamdam Kembalikan Formulir Pendaftaran di DPC Partai Demokrat PPU Didampingi Perwakilan Tim dari Empat Kecamatan

DPRD Balikpapan Bahas Tiga Agenda Penting Saat Rapat Paripurna Hari Ini

Kuras Isi Kotak Amal Masjid di Kompleks BAP, Kepergok Saat Hendak Kabur, Residivis Kembali Masuk Penjara yang Ketiga Kalinya

Ada Gangguan Daring, Perumda Tirta Taman Bontang Perpanjang Masa Pembayaran Iuran Air

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.