Minggu, 17/11/2019

BBM dan LPG di Kalimantan Cukup hingga Akhir Tahun

Minggu, 17/11/2019

Pertamina MOR VI memastikan pasokan BBM dan LPG bersubsidi mencukupi hingga akhir 2019. Masyarakat juga diimbau untuk melapor ke call center 135 bila menemukan indikasi penyelewenyan di lembaga penyalur. (Hendra/KoranKaltim.Com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

BBM dan LPG di Kalimantan Cukup hingga Akhir Tahun

Minggu, 17/11/2019

logo

Pertamina MOR VI memastikan pasokan BBM dan LPG bersubsidi mencukupi hingga akhir 2019. Masyarakat juga diimbau untuk melapor ke call center 135 bila menemukan indikasi penyelewenyan di lembaga penyalur. (Hendra/KoranKaltim.Com)

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Pertamina memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Kalimantan aman hingga akhir 2019. Khususnya untuk Premium dan Solar yang mendapat subsidi dari pemerintah. Begitu pula dengan LPG 3 Kg.

GM Pertamina MOR VI, Boy Frans Justus Lapian mengatakan, kuota BBM dan LPG bersubsidi masih mencukupi kebutuhan masyarakat sampai akhir 2019.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, BBM dan LPG subsidi dalam kondisi aman.Sisa kuota akan kami salurkan sebaik-baiknya agar tepat sasaran dan cukup hingga akhir tahun," kata Boy, Minggu (17/11/2019).

Pertamina, lanjut Boy, terus melakukan pengawasan ke lembaga penyalur untuk memastikan BBM dan LPG subsidi terdistribusi sesuai ketentuan. Termasuk mewajibkan SPBU memasang CCTV, sidak berkala dan monitor penjualan BBM di SPBU.

Untuk LPG 3 kg, Pertamina juga melakukan monitoring rutin, sidak dan pemantauan penjualan di setiap agen dan pangkalan yang sudah terintegrasi ke dalam sistem. Termasuk berkoordinasi dengan aparat jika ada penyimpangan di lembaga penyalur.

"BBM dan LPG subsidi merupakan produk yang rawan diselewengkan sehingga pengawasan di lembaga penyalur senantiasa kami perketat untuk mengantisipasi kecurangan," ujarnya.

Praktik curang itu seperti pengetapan dan tangki modifikasi yang memanfaatkan penyaluran BBM bersubsidi di SPBU. Begitu pula dengan penyelewengan LPG 3 kg di agen dan pangkalan.

"Jika lembaga penyalur terbukti bersalah, kami akan beri sanksi," tegasnya.

Kendati begitu, perusahaan milik negara yang bergerak di sektor energi itu menyadari bahwa pengawasan tidak bisa dilakukan sendiri. Sehingga Pertamina mendorong masyarakat untuk aktif melaporkan bila melihat adanya indikasi penyelewengan BBM dan LPG bersubsidi.

Laporan itu bisa dilakukan melalui call center 135 agar Pertamina segera menindaklanjuti setiap hal yang berkaitan dengan pelayanan dan penertiban adiministrasi. "Jika ada hal-hal yang menjadi ranah hukum, tentu kami koordinasikan ke aparat terkai," jelasnya.

Berdasarkan data yang diterima Koran Kaltim dari Pertamina MOR VI, solar subsidi Kalimantan ditetapkan pemerintah sebesar 906.925 kiloliter dan konsumsi terealisasi 752.522 kiloliter.

Sedangkan untuk Premium, kuota Kalimantan dipatok pemerintah sebesar 1.134.213 kiloliter dan realisasi hingga mencapai 987.444 kiloliter.

Kemudian LPG 3 kg kuota tahun ini sebesar 374.824 Metrik Ton dengan realisasi mencapai 307.392 Metrik Ton sampai Oktober 2019.

"Stok BBM dan LPG nonsubsidi juga dalam kondisi aman dan karena bukan barang subsidi maka berapapun kebutuhan masyarakat dapat kami penuhi," imbuh Manager Communication Relation and CSR Pertamina Kalimantan, Heppy Wulansari.

Penulis/Editor : Hendra

BBM dan LPG di Kalimantan Cukup hingga Akhir Tahun

Minggu, 17/11/2019

Pertamina MOR VI memastikan pasokan BBM dan LPG bersubsidi mencukupi hingga akhir 2019. Masyarakat juga diimbau untuk melapor ke call center 135 bila menemukan indikasi penyelewenyan di lembaga penyalur. (Hendra/KoranKaltim.Com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.