Kamis, 16/01/2020
Kamis, 16/01/2020
Armada pesawat milik Maskapai Susi Air, bersiap melakukan penerbangan perdana menuju Maratua, dari Bandara APT Pranoto Samarinda Kamis (16/01/2020) (Foto: ist)
Kamis, 16/01/2020
Armada pesawat milik Maskapai Susi Air, bersiap melakukan penerbangan perdana menuju Maratua, dari Bandara APT Pranoto Samarinda Kamis (16/01/2020) (Foto: ist)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Dari total Rp500 miliar dana yang diberikan Pemerintah Pusat untuk mensubsidi penerbangan perintis, di tahun 2020 ini Kaltim kebagian Rp19 miliar.
Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Maria Kristi mengatakan, subsidi diberikan bagi penerbangan perintis ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). "Ini bentuk kehadiran negara di daerah 3 T. Sesuai nawacita presiden. Total ada 188 rute. Di Samarinda kebagian 5 rute," ujar Maria Kristi usai penerbangan perdana Susi Air dengan rute Samarinda-Maratua, di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda Kamis (16/01/2020) siang tadi.
Subsidi yang diberikan berkisar antara 20 hingga 30 persen dari harga tiket normal. Meski bersifat subsidi, penerbangan ini tak membatasi siapa penumpang yang ingin menggunakan. "Pada prinsipnya tidak dibatasi siapa (yang boleh pakai). Tapi memang ya fokus ke penduduk setempat. Untuk memudahkan masyarakat. Karena daerah yang 5 itu tidak bisa di lalui selain udara," jelasnya.
Seperti diketahui, ada 5 rute penerbangan perintis dari bandara APT Pranoto Samarinda. Yakni Samarinda - Long Apung, Samarinda - Datah Dawai, Samarinda - Melak dan yang terbaru Samarinda - Maratua. Nantinya Kemenhub akan terus memantau perkembangan dari rute-rute tersebut. "Kami lihat dulu tingkat keterisiannya seperti apa. Nanti kalau sudah bagus ya jadi komersil. Ketika penggunanya sudah bisa terbang dengan komersil," papar Kristi.
Pasalnya, subsidi hanya akan diberikan selama satu tahun. Demikian halnya, dengan maskapai yang melayani, tak terpaku pada satu maskapai saja. Kebetulan, tahun ini lelang dimenangkan oleh Maskapai Susi Air. Selain itu, ia mengaku Kemenhub bisa saja menambah rute, atau frekuensi terbang sesuai dengan permintaan pemerintah daerah. "Kami sifatnya menerima masukan dari Pemda. Tentu ada filternya. Tidak semua dituruti," sebutnya lagi.
Pemprov Kaltim melalui Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim Abu Helmi menyampaikan terimakasih atas subsidi tersebut. "Kami akan pelajari, dan ketika saatnya kami akan usulkan kepada pemerintah pusat untuk rute tambahan menghubungkan daerah 3 T lainnya. Sehingga tidak hanya orang dan barang. Kami selalu upayakan jika ada daerah lain yang layak di usulkan," kata Abu Helmi yang hadir mewakili Gubernur Kaltim dalam penerbangan perdana ke Maratua tersebut .[*]
Penulis : Rusdi
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.