Minggu, 21/06/2020
Minggu, 21/06/2020
Suroto, (Kaos Biru) memandang puing-puing bangunan rukonya. (Romi Ali Darmawan/korankaltim)
Minggu, 21/06/2020
Suroto, (Kaos Biru) memandang puing-puing bangunan rukonya. (Romi Ali Darmawan/korankaltim)
KORANKALTIM.COM, BONTANG – Suroto hanya bisa memandang bangunan rukonya dengan tatapan kosong. Entah apa yang ada dalam benaknya, yang jelas didepannya ruko sekaligus tempat tinggalnya, kini hanya menyisakan puing-puing.
Ruko yang sehari-harinya digunakan untuk jualan sembako tak lagi berbentuk setelah dilalap si jago merah
Pria 55 tahun itu mengaku masih terlelap saat api mulai menggrogoti bangunan nya, Ketika tersadar, api sudah mulai membesar, “Saya dengar suara gas bocor tapi sudah ada api, jadi saya suruh istri dan anak saya langsung keluar," kata Suroto Ahad (21/6/2020) pagi tadi
Melihat tatapannya saat diwawancara, sangat jelas, ia masih tak percaya musibah itu menimpa dirinya, Bagaimana tidak, saat keluar ia tak mampu membawa apa-apa, hanya kaos oblong, sarung yang dikenakan, dan keluarga yang selamat yang patut ia syukuri.
Surat-surat, benda berharga lainnya habis. Bahkan, ijazah anaknya yang baru lulus pun ikut terbakar. “Tak sempat mas," katanya lirih.
Kebakaran memang cukup menegangkan, pasalnya ditengah-tengah kebakaran, terdengar gas meledak. Kata petugas, barang-barang yang mudah terbakar menyebabkan api sulit dikendalikan.
"Api sempat padam, nyala lagi. Di sana kan banyak barang-barang sembako. Ada beberapa gas, menyambar dia. Ledakan dari hairspray, baygon, vape yang berbahan gas," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Bontang, HM Yani melalui petugas Damkar, Sapriansyah.
Diketahui peristiwa naas itu terjadi di Jalan Suryanata, Kampung Jawa Bontang Baru, Kota Bontang, Ada 7 rumah terdampak dan terbakar habis ada 4 bangunan. Satu ruko, satu rumah bangsal 4 pintu dan 2 rumah tunggal,
“Ada 4 unit mobil pemadam kebakaran Kota Bontang yang diturunkan untuk memadamkan api. Sekitar 3 jam mereka dapat menguasai api," papar Sapri. (*)
Penulis : Romi Ali Darmawan
Editor: Aspian Nur
Suroto, (Kaos Biru) memandang puing-puing bangunan rukonya. (Romi Ali Darmawan/korankaltim)
KORANKALTIM.COM, BONTANG – Suroto hanya bisa memandang bangunan rukonya dengan tatapan kosong. Entah apa yang ada dalam benaknya, yang jelas didepannya ruko sekaligus tempat tinggalnya, kini hanya menyisakan puing-puing.
Ruko yang sehari-harinya digunakan untuk jualan sembako tak lagi berbentuk setelah dilalap si jago merah
Pria 55 tahun itu mengaku masih terlelap saat api mulai menggrogoti bangunan nya, Ketika tersadar, api sudah mulai membesar, “Saya dengar suara gas bocor tapi sudah ada api, jadi saya suruh istri dan anak saya langsung keluar," kata Suroto Ahad (21/6/2020) pagi tadi
Melihat tatapannya saat diwawancara, sangat jelas, ia masih tak percaya musibah itu menimpa dirinya, Bagaimana tidak, saat keluar ia tak mampu membawa apa-apa, hanya kaos oblong, sarung yang dikenakan, dan keluarga yang selamat yang patut ia syukuri.
Surat-surat, benda berharga lainnya habis. Bahkan, ijazah anaknya yang baru lulus pun ikut terbakar. “Tak sempat mas," katanya lirih.
Kebakaran memang cukup menegangkan, pasalnya ditengah-tengah kebakaran, terdengar gas meledak. Kata petugas, barang-barang yang mudah terbakar menyebabkan api sulit dikendalikan.
"Api sempat padam, nyala lagi. Di sana kan banyak barang-barang sembako. Ada beberapa gas, menyambar dia. Ledakan dari hairspray, baygon, vape yang berbahan gas," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Bontang, HM Yani melalui petugas Damkar, Sapriansyah.
Diketahui peristiwa naas itu terjadi di Jalan Suryanata, Kampung Jawa Bontang Baru, Kota Bontang, Ada 7 rumah terdampak dan terbakar habis ada 4 bangunan. Satu ruko, satu rumah bangsal 4 pintu dan 2 rumah tunggal,
“Ada 4 unit mobil pemadam kebakaran Kota Bontang yang diturunkan untuk memadamkan api. Sekitar 3 jam mereka dapat menguasai api," papar Sapri. (*)
Penulis : Romi Ali Darmawan
Editor: Aspian Nur
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.