Kamis, 27/06/2019
Kamis, 27/06/2019
Ilustrasi ( Foto: net )
Kamis, 27/06/2019
Ilustrasi ( Foto: net )
KORANKALTIM.COM, Jakarta -- Konten radikalisme dan terorisme menjadi perhatian utama Pemerintah Kanada. Negara ini merasa harus menggandeng sejumlah raksasa teknologi dunia seperti Facebook, Twitter, Google, dan Microsoft untuk memerangi konten ekstremis di ranah daring.
Untuk merealisasikan hal itu, Badan Keamanan Publik menyiapkan dana sebesar 1 juta dolar kanada atau sekitar Rp10,8 miliar.
Pemerintah Kanada dan raksasa teknologi dunia akan menggalang program Tech Against Terrorism dengan membuat database digital.
Dikutip dari cnnindonesia.com dari laporan Reuters memyebutkan, database digital ini nantinya akan mengirimkan notifikasi bagi perusahaan kecil saat ada konten terorisme. Dengan cara itu diharapkan bisa membantu penyebaran konten ekstrimis dan terorisme.
Inisiatif kedua yang akan dilakukan oleh pemerintah Kanada dengan sejumlah raksasa teknologi dunia yakni mengadakan konferensi melawan kekerasan ekstremisme daring. Konferensi ini rencananya akan melibatkan anak-anak muda untuk menghalau dan menyaring peredaran konten ekstremis.
Perhatian mendalam Kanada terhadap peredaran konten terorisme dan ekstremis dilakukan setelah terikat dalam perjanjian Christchurch Call to Action.
Dalam perjanjian yang dibentuk usai tragedi penembakan Christchurch pada Maret lalu, sejumlah negara sepakat untuk menghapus konten terorisme dan ekstremisme di ranah daring.(*)
Ilustrasi ( Foto: net )
KORANKALTIM.COM, Jakarta -- Konten radikalisme dan terorisme menjadi perhatian utama Pemerintah Kanada. Negara ini merasa harus menggandeng sejumlah raksasa teknologi dunia seperti Facebook, Twitter, Google, dan Microsoft untuk memerangi konten ekstremis di ranah daring.
Untuk merealisasikan hal itu, Badan Keamanan Publik menyiapkan dana sebesar 1 juta dolar kanada atau sekitar Rp10,8 miliar.
Pemerintah Kanada dan raksasa teknologi dunia akan menggalang program Tech Against Terrorism dengan membuat database digital.
Dikutip dari cnnindonesia.com dari laporan Reuters memyebutkan, database digital ini nantinya akan mengirimkan notifikasi bagi perusahaan kecil saat ada konten terorisme. Dengan cara itu diharapkan bisa membantu penyebaran konten ekstrimis dan terorisme.
Inisiatif kedua yang akan dilakukan oleh pemerintah Kanada dengan sejumlah raksasa teknologi dunia yakni mengadakan konferensi melawan kekerasan ekstremisme daring. Konferensi ini rencananya akan melibatkan anak-anak muda untuk menghalau dan menyaring peredaran konten ekstremis.
Perhatian mendalam Kanada terhadap peredaran konten terorisme dan ekstremis dilakukan setelah terikat dalam perjanjian Christchurch Call to Action.
Dalam perjanjian yang dibentuk usai tragedi penembakan Christchurch pada Maret lalu, sejumlah negara sepakat untuk menghapus konten terorisme dan ekstremisme di ranah daring.(*)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.