Jumat, 06/12/2019

Pakai Teknologi Nuklir, Panen Padi Lebih Cepat Beras Lebih Pulen

Jumat, 06/12/2019

Panen Padi ( foto: Mediaindonesia.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Pakai Teknologi Nuklir, Panen Padi Lebih Cepat Beras Lebih Pulen

Jumat, 06/12/2019

logo

Panen Padi ( foto: Mediaindonesia.com)

KORANKALTIM.COM - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) lewat program Agro Techno Park (ATP) berhasil mengembangkan dua varietas unggul yang bernama Rojolele Srinar dan Srinuk dari padi lokal Rojolele dengan teknologi nuklir di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Deputi Kepala Batan Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir Efrizon Umar mengatakan pemuliaan tanaman menggunakan teknologi nuklir itu juga berhasil membuat usia panen lebih cepat dan hasilkan beras yang lebih pulen. "Varietas ini memiliki umur panen lebih pendek yakni dari awalnya 165 hari menjadi 110 hari. Pengembangan padi dengan teknologi nuklir itu memiliki rasa pulen dan wangi," kata Efrizon seperti diwartakan CNNIndonesia.com.

Menurut Efrizon, bekerjasama dengan Kabupaten Klaten, pihaknya berhasil memperbaiki varietas Rojolele sehingga menghasilkan dua varietas anaknya yang dua bulan lalu sudah dapat sertifikat Kementerian Pertanian.

Dengan menanam varietas padi unggul, maka penghasilan petani akan meningkat karena produktivitas padi meningkat antara lain dari 6 ton per hektare menjadi 10 ton per hektare. Terkait pemuliaan tanaman padi dengan teknologi nuklir ini, Batan juga membina ATP Polewali Mandar di Sulawesi Barat, ATP Klaten di Jawa Tengah, dan ATP Musi Rawas di Sumatera Selatan.

Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Klaten Suharna mengatakan pihaknya sedang menyiapkan benih varietas padi unggul ini untuk disebar ke masyarakat luas dan ditanam secara luas di wilayah itu. Varietas unggul ini memiliki umur panen lebih pendek, tubuh lebih pendek sehingga tidak mudah roboh dan tahan hama. Diharapkan pada pertengahan 2020, akan dapat disebarkan ke masyarakat.

Suharna berharap kerja sama semacam itu dapat terus terjalin dan dilanjutkan sehingga menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat seperti beras sehat inovasi nuklir. (*)

Pakai Teknologi Nuklir, Panen Padi Lebih Cepat Beras Lebih Pulen

Jumat, 06/12/2019

Panen Padi ( foto: Mediaindonesia.com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.