Kamis, 28/12/2017

Belum Tuntas Sudah Berganti Nama

Kamis, 28/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Belum Tuntas Sudah Berganti Nama

Kamis, 28/12/2017

logo

SAMARINDA - Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II Samarinda resmi berganti nama Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang memberi nama jembatan anyar di Kota Tepian ini dengan memasukkan nama mantan wali kota (alm) H Achmad Amins. Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan dengan Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran ini resmi menyandang nama Jembatan Mahkota H Achmad Amins.

Jembatan itu sengaja dirancang agar tampil cantik. Pemkot Samarinda tak ingin menyiakan desain jembatan yang rampung setelah 14 tahun lamanya dibangun. Jika malam hari, lampu warna warni bersinar semakin mempercantik wajah jembatan. Tak jarang, jembatan ini menjadi lokasi selfie para pengendara yang melintas. Bahkan Wali Kota Syaharie Jaang menggadang-gadang Jembatan Mahkota H Achmad Amins ini dinilai bisa menyaingi Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Lampu tematik jembatan bisa dimonitor Wali Kota Samarinda dari rumah jabatannya, Jalan S Parman.

Pemkot Samarinda menyatakan saat ini pembangunan jembatan sudah rampung. Yang dimaksud adalah bangunan jembatan fisik. Sapa sangka dibalik kemegahannya, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan untuk penyempurnaan jembatan. Hal itu juga diakui Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang.

“Tahun depan dialokasikan Rp20 miliar dari keperluan Rp55 miliar untuk pembebasan lahan sebagai jalan pendekat jembatan,” kata Syaharie Jaang kepada awak media disela-sela acara syukuran bersama warga di sekitar Jembatan Mahkota H Achmad Amins, Rabu (27/12) malam.

Meski sudah diklaim selesai, Pemkot Samarinda masih memberlakukan pembatasan lalu lintas kendaraan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda khususnya kendaraan bermuatan.

Jembatan yang menelan anggaran mencapai Rp650 miliar itu memang perlu jalan pendekat. Setidaknya ada jalan alternatif yang tak membuat jalur menuju wilayah kota tak macet.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Hero Mardanus kondisi jalan menuju Pasar Sungai Dama belum dapat dilalui kendaraan berat karena dikhawatirkan menambah kemacetan.

“Makanya untuk sementara kendaraan yang bisa lewat hanya kendaraan pri­ba­di yaitu roda dua dan roda empat. Tapi sudah dibuka 24 jam,” tegas Hero.

Pengakuan Hero soal pembebasan lahan seolah bertentangan dengan wali kota. Hero menyatakan belum bisa memastikan kebenaran adanya pembebasan lahan tahun depan. 

“Belum ada rencana untuk membebaskan lahan karena belum ada pembahasan dalam APBD murni 2018, kemungkinan dalam anggaran perubahan atau bisa jadi APBD 2019,” urainya.

Tak hanya persoalan pembebasan lahan, Pemkot Samarinda juga masih memikul beban pembayaran utang yang belum lunas. 

Hal ini ditegaskan oleh Konsultan Peren­canaan Mahkota II Taufik Rinaldi.

“Secara keseluruhan pengerjaan konstruksi dan aksesoris sudah selesai namun utangnya masih ada sekitar Rp16 miliar,” kata Taufik.

Namun berdasarkan rapat terakhir dalam pembahasan utang, Taufik memastikan Pemkot Samarinda akan melunasi utang tersebut pada 2018 mendatang.

Masalah lain lagi soal, sertifikasi dari Komisi Keamanan Jembatan Terowongan dan Jalan (KKJTJ) belum diterbitkan sampai saat ini.  “Ya ini kan syukuran karena sudah selesai dalam pengerjaan konstruksi. Tapi diusahakan setelah tahun baru sudah terbit (sertifikasi),” imbuh Taufik.

Wali Kota Syaharie Jaang dalam acara syukuran, Rabu (kemarin) meminta jembatan ini menjadi aset yang harus dijaga agar bisa jadi kebanggan bersama. 

“Harapan saya jembatan ini dapat kita pelihara bersama. Apalagi sekarang jembatannya sudah terang dan cantik, saya berharap jembatan ini bisa menjadi kebanggaan kita bersama,” tandas Jaang. (ms)

Belum Tuntas Sudah Berganti Nama

Kamis, 28/12/2017

Berita Terkait


Belum Tuntas Sudah Berganti Nama

SAMARINDA - Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II Samarinda resmi berganti nama Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang memberi nama jembatan anyar di Kota Tepian ini dengan memasukkan nama mantan wali kota (alm) H Achmad Amins. Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan dengan Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran ini resmi menyandang nama Jembatan Mahkota H Achmad Amins.

Jembatan itu sengaja dirancang agar tampil cantik. Pemkot Samarinda tak ingin menyiakan desain jembatan yang rampung setelah 14 tahun lamanya dibangun. Jika malam hari, lampu warna warni bersinar semakin mempercantik wajah jembatan. Tak jarang, jembatan ini menjadi lokasi selfie para pengendara yang melintas. Bahkan Wali Kota Syaharie Jaang menggadang-gadang Jembatan Mahkota H Achmad Amins ini dinilai bisa menyaingi Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Lampu tematik jembatan bisa dimonitor Wali Kota Samarinda dari rumah jabatannya, Jalan S Parman.

Pemkot Samarinda menyatakan saat ini pembangunan jembatan sudah rampung. Yang dimaksud adalah bangunan jembatan fisik. Sapa sangka dibalik kemegahannya, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan untuk penyempurnaan jembatan. Hal itu juga diakui Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang.

“Tahun depan dialokasikan Rp20 miliar dari keperluan Rp55 miliar untuk pembebasan lahan sebagai jalan pendekat jembatan,” kata Syaharie Jaang kepada awak media disela-sela acara syukuran bersama warga di sekitar Jembatan Mahkota H Achmad Amins, Rabu (27/12) malam.

Meski sudah diklaim selesai, Pemkot Samarinda masih memberlakukan pembatasan lalu lintas kendaraan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda khususnya kendaraan bermuatan.

Jembatan yang menelan anggaran mencapai Rp650 miliar itu memang perlu jalan pendekat. Setidaknya ada jalan alternatif yang tak membuat jalur menuju wilayah kota tak macet.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Hero Mardanus kondisi jalan menuju Pasar Sungai Dama belum dapat dilalui kendaraan berat karena dikhawatirkan menambah kemacetan.

“Makanya untuk sementara kendaraan yang bisa lewat hanya kendaraan pri­ba­di yaitu roda dua dan roda empat. Tapi sudah dibuka 24 jam,” tegas Hero.

Pengakuan Hero soal pembebasan lahan seolah bertentangan dengan wali kota. Hero menyatakan belum bisa memastikan kebenaran adanya pembebasan lahan tahun depan. 

“Belum ada rencana untuk membebaskan lahan karena belum ada pembahasan dalam APBD murni 2018, kemungkinan dalam anggaran perubahan atau bisa jadi APBD 2019,” urainya.

Tak hanya persoalan pembebasan lahan, Pemkot Samarinda juga masih memikul beban pembayaran utang yang belum lunas. 

Hal ini ditegaskan oleh Konsultan Peren­canaan Mahkota II Taufik Rinaldi.

“Secara keseluruhan pengerjaan konstruksi dan aksesoris sudah selesai namun utangnya masih ada sekitar Rp16 miliar,” kata Taufik.

Namun berdasarkan rapat terakhir dalam pembahasan utang, Taufik memastikan Pemkot Samarinda akan melunasi utang tersebut pada 2018 mendatang.

Masalah lain lagi soal, sertifikasi dari Komisi Keamanan Jembatan Terowongan dan Jalan (KKJTJ) belum diterbitkan sampai saat ini.  “Ya ini kan syukuran karena sudah selesai dalam pengerjaan konstruksi. Tapi diusahakan setelah tahun baru sudah terbit (sertifikasi),” imbuh Taufik.

Wali Kota Syaharie Jaang dalam acara syukuran, Rabu (kemarin) meminta jembatan ini menjadi aset yang harus dijaga agar bisa jadi kebanggan bersama. 

“Harapan saya jembatan ini dapat kita pelihara bersama. Apalagi sekarang jembatannya sudah terang dan cantik, saya berharap jembatan ini bisa menjadi kebanggaan kita bersama,” tandas Jaang. (ms)

 

Berita Terkait

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.