Jumat, 07/07/2017

Lengkapi Alat Bukti, Mantan Kadis PU Belum Ditahan

Jumat, 07/07/2017

INILAH jembatan Sungai Tikah yang mangkrak, di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Mahulu.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Lengkapi Alat Bukti, Mantan Kadis PU Belum Ditahan

Jumat, 07/07/2017

logo

INILAH jembatan Sungai Tikah yang mangkrak, di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Mahulu.

SENDAWAR – Kendati telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus korupsi proyek pembangunan Jembatan Sungai Tikah di Kampung Ujoh Bilang, Long Bagun Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) , mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Mahulu berinisial BE, VH (PPK), MH (PPTK) dan S (pelaksana kegiatan), belum ditahan. 

“Keempatnya sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka, tetapi belum ditahan. Karena Kejari Kutai Barat (Kubar) masih kembali memulai lagi penyidikan tambahan guna memperkuat dan menambah alat bukti serta saksi lainnya,” tegas Kepala Kejari Kubar, Syarief Sulaeman Nahdi kepada Koran Kaltim di Sendawar, Kamis (6/7) siang kemarin.

Menurutnya jika dalam penyidikan tambahan ditemui bukti dan saksi yang kuat lainnya, maka tidak menutup kemungkinan tersangka akan

bertambah.

“Keempatnya resmi dari saksi naik status menjadi tersangka. Dalam waktu dekat setelah penyidikan tahap ini rampung, maka para tersangka segera ditahan. Mungkin dalam bulan ini sudah dilakukan penahanan terhadap para tersangka,” paparnya.

Untuk diketahui, dugaan korupsi proyek Jembatan Tikah di Mahulu merugikan negara sebesar Rp 2,67 miliar. Proyek itu bersumber dari

APBD Pemkab Mahulu tahun anggaran 2015, dengan nilai kontrak sebesar Rp 4.997.089.200, dikerjakan oleh kontraktor PT Bumi Anugrah Persada. Namun proyek tersebut justru mangkrak.

Syarief  menambahkan, selain proyek Jembatan Tikah di Mahulu, Kejari Kubar juga merampungkan penyidikan dugaan

penyalahgunaan dana hibah Kaltim tahun anggaran 2013 oleh tiga yayasan di Kubar. Yakni Yayasan Pendidikan Sendawar Sejahtera, Pendidikan Permata Bumi Sendawar, serta Pendidikan Sekar Alamanda.

“Total dana hibah diterima tiga yayasan itu Rp18 miliar, dugaan kerugian negara Rp 2,5 miliar. Belum ada penetapan tersangka, tapi

secepatnya penyidikan dirampungkan,” tuturnya.

Termasuk dugaan korupsi alat kesehatan di RSUD Harapan Insan Sendawar yang merugikan negara sekitar Rp3,3 miliar sesuai audit BPKP.

“Tersangkanya A (sebagai PPK), S (perantara), dan beberapa saksi lainnya yang berpotensi jadi tersangka,” imbuhnya. (imr)

Lengkapi Alat Bukti, Mantan Kadis PU Belum Ditahan

Jumat, 07/07/2017

INILAH jembatan Sungai Tikah yang mangkrak, di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Mahulu.

Berita Terkait


Lengkapi Alat Bukti, Mantan Kadis PU Belum Ditahan

INILAH jembatan Sungai Tikah yang mangkrak, di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Mahulu.

SENDAWAR – Kendati telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus korupsi proyek pembangunan Jembatan Sungai Tikah di Kampung Ujoh Bilang, Long Bagun Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) , mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Mahulu berinisial BE, VH (PPK), MH (PPTK) dan S (pelaksana kegiatan), belum ditahan. 

“Keempatnya sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka, tetapi belum ditahan. Karena Kejari Kutai Barat (Kubar) masih kembali memulai lagi penyidikan tambahan guna memperkuat dan menambah alat bukti serta saksi lainnya,” tegas Kepala Kejari Kubar, Syarief Sulaeman Nahdi kepada Koran Kaltim di Sendawar, Kamis (6/7) siang kemarin.

Menurutnya jika dalam penyidikan tambahan ditemui bukti dan saksi yang kuat lainnya, maka tidak menutup kemungkinan tersangka akan

bertambah.

“Keempatnya resmi dari saksi naik status menjadi tersangka. Dalam waktu dekat setelah penyidikan tahap ini rampung, maka para tersangka segera ditahan. Mungkin dalam bulan ini sudah dilakukan penahanan terhadap para tersangka,” paparnya.

Untuk diketahui, dugaan korupsi proyek Jembatan Tikah di Mahulu merugikan negara sebesar Rp 2,67 miliar. Proyek itu bersumber dari

APBD Pemkab Mahulu tahun anggaran 2015, dengan nilai kontrak sebesar Rp 4.997.089.200, dikerjakan oleh kontraktor PT Bumi Anugrah Persada. Namun proyek tersebut justru mangkrak.

Syarief  menambahkan, selain proyek Jembatan Tikah di Mahulu, Kejari Kubar juga merampungkan penyidikan dugaan

penyalahgunaan dana hibah Kaltim tahun anggaran 2013 oleh tiga yayasan di Kubar. Yakni Yayasan Pendidikan Sendawar Sejahtera, Pendidikan Permata Bumi Sendawar, serta Pendidikan Sekar Alamanda.

“Total dana hibah diterima tiga yayasan itu Rp18 miliar, dugaan kerugian negara Rp 2,5 miliar. Belum ada penetapan tersangka, tapi

secepatnya penyidikan dirampungkan,” tuturnya.

Termasuk dugaan korupsi alat kesehatan di RSUD Harapan Insan Sendawar yang merugikan negara sekitar Rp3,3 miliar sesuai audit BPKP.

“Tersangkanya A (sebagai PPK), S (perantara), dan beberapa saksi lainnya yang berpotensi jadi tersangka,” imbuhnya. (imr)

 

Berita Terkait

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Satu Rumah Warga di Balikpapan Rubuh Imbas Hujan Deras Pagi Tadi

Alasannya Cemburu, Pria di Otista Samarinda Ini Aniaya Istri Siri Hingga Diancam dengan Badik

ETLE Sudah Diberlakukan di Kutai Kartanegara, Kendaraan Dinas Hingga Pejabat Publik Sudah Ada yang Ditilang

Bagian Dalam GOR Segiri Samarinda Dinilai Mengecil, Anggaran Rp88 Miliar Dianggap Terlalu Besar

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.