Selasa, 24/03/2020

Video - Warga Ancam Potong Tali Jangkar kalau Kapal Malaysia Tak Pindah

Selasa, 24/03/2020

Kapal dengan bendera asal Negeri Jiran yang bertambat di kawasan Pulau Atas pada Selasa (24/3/2020) hari ini. (Foto: Nancy/korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Video - Warga Ancam Potong Tali Jangkar kalau Kapal Malaysia Tak Pindah

Selasa, 24/03/2020

logo

Kapal dengan bendera asal Negeri Jiran yang bertambat di kawasan Pulau Atas pada Selasa (24/3/2020) hari ini. (Foto: Nancy/korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Sudah sepekan lebih kapal asing asal Negeri Jiran Malaysia bertambat di perairan Sungai Mahakam, tepatnya di Jalan Pelabuhan Pulau Atas RT 1 Kelurahan Pulau Atas Kecamatan Sambutan.

Bertambatnya kapal dengan nama lambung Harapan Baru tersebut membuat warga sekitar resah dan waswas, pasalnya kapal tersebut datang dari Negara Singapura yang diketahui satu dari banyak negara yang warganya terjangkit Covid-19. Dari Singapura kapal tersebut menuju Parepare, Sulawesi Selatan untuk melakukan bongkar muat aspal curah namun di Parepare ditolak warga karena datang dari negara yang terjangkit corona sehingga hanya sehari di Parepare dari rencana tiga hari dan langsung menuju Samarinda.  Sempat bertambat di pelabuhan Palaran tak lama bergeser ke Pulau Atas. “Kami lihat dari pemberitaan di televisi makanya waswas karena kapal itu datang dari Singapura," kata warga di Pulau Atas Selasa (24/3/2020) tadi.

Warga berharap KSOP maupun pihak kesehatan pelabuhan bergerak cepat menyuruh kapal itu pergi. “Kalau bisa kapal itu digeser ke muara yang tidak ada penduduknya," sebut warga tadi yang tak mau disebutkan namanya. "Kalau tidak ada tindakan sama sekali, kami potong tali jangkarnya," ancam warga.

Sementara Kepala KSOP Samarinda Klas II A, Capt Dwi Yanto mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi kepada pihak agen PT Eka Ivana Jasa, meminta kapal tersebut bergeser. "Kami minta mereka geser ke Muara Berau dan tidak bertambat di kawasan Pulau Atas," ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Hal ini dilakukan karena adanya keresahan warga sekitar. "Kami ingin menjaga suasana kondusif dan sebagai antisipasi terhadap covid-19, yang diresahkan warga," sebutnya.

Terkait bongkar muat, dari pihak kapal jenis Multi Tanker (MT), memang dari kapal hendak mengurus izinnya, tetapi tidak diterbitkan. "Kami tidak keluarkan izinnya, karena dermaga PT Semen Tonasa di Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Palaran tidak sesuai dengan peruntukannya, yang dibongkar  aspal curah," sebut Dwi Yanto. (*)


Penulis: Nancy

Editor: Aspian Nur

Simak videonya*


Video - Warga Ancam Potong Tali Jangkar kalau Kapal Malaysia Tak Pindah

Selasa, 24/03/2020

Kapal dengan bendera asal Negeri Jiran yang bertambat di kawasan Pulau Atas pada Selasa (24/3/2020) hari ini. (Foto: Nancy/korankaltim.com)

Berita Terkait


Video - Warga Ancam Potong Tali Jangkar kalau Kapal Malaysia Tak Pindah

Kapal dengan bendera asal Negeri Jiran yang bertambat di kawasan Pulau Atas pada Selasa (24/3/2020) hari ini. (Foto: Nancy/korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Sudah sepekan lebih kapal asing asal Negeri Jiran Malaysia bertambat di perairan Sungai Mahakam, tepatnya di Jalan Pelabuhan Pulau Atas RT 1 Kelurahan Pulau Atas Kecamatan Sambutan.

Bertambatnya kapal dengan nama lambung Harapan Baru tersebut membuat warga sekitar resah dan waswas, pasalnya kapal tersebut datang dari Negara Singapura yang diketahui satu dari banyak negara yang warganya terjangkit Covid-19. Dari Singapura kapal tersebut menuju Parepare, Sulawesi Selatan untuk melakukan bongkar muat aspal curah namun di Parepare ditolak warga karena datang dari negara yang terjangkit corona sehingga hanya sehari di Parepare dari rencana tiga hari dan langsung menuju Samarinda.  Sempat bertambat di pelabuhan Palaran tak lama bergeser ke Pulau Atas. “Kami lihat dari pemberitaan di televisi makanya waswas karena kapal itu datang dari Singapura," kata warga di Pulau Atas Selasa (24/3/2020) tadi.

Warga berharap KSOP maupun pihak kesehatan pelabuhan bergerak cepat menyuruh kapal itu pergi. “Kalau bisa kapal itu digeser ke muara yang tidak ada penduduknya," sebut warga tadi yang tak mau disebutkan namanya. "Kalau tidak ada tindakan sama sekali, kami potong tali jangkarnya," ancam warga.

Sementara Kepala KSOP Samarinda Klas II A, Capt Dwi Yanto mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi kepada pihak agen PT Eka Ivana Jasa, meminta kapal tersebut bergeser. "Kami minta mereka geser ke Muara Berau dan tidak bertambat di kawasan Pulau Atas," ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Hal ini dilakukan karena adanya keresahan warga sekitar. "Kami ingin menjaga suasana kondusif dan sebagai antisipasi terhadap covid-19, yang diresahkan warga," sebutnya.

Terkait bongkar muat, dari pihak kapal jenis Multi Tanker (MT), memang dari kapal hendak mengurus izinnya, tetapi tidak diterbitkan. "Kami tidak keluarkan izinnya, karena dermaga PT Semen Tonasa di Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Palaran tidak sesuai dengan peruntukannya, yang dibongkar  aspal curah," sebut Dwi Yanto. (*)


Penulis: Nancy

Editor: Aspian Nur

Simak videonya*


 

Berita Terkait

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Satu Rumah Warga di Balikpapan Rubuh Imbas Hujan Deras Pagi Tadi

Alasannya Cemburu, Pria di Otista Samarinda Ini Aniaya Istri Siri Hingga Diancam dengan Badik

ETLE Sudah Diberlakukan di Kutai Kartanegara, Kendaraan Dinas Hingga Pejabat Publik Sudah Ada yang Ditilang

Bagian Dalam GOR Segiri Samarinda Dinilai Mengecil, Anggaran Rp88 Miliar Dianggap Terlalu Besar

Parkiran SCP Tidak Berizin, Pansus LKPJ Langsung Gelar Sidak

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.