Minggu, 30/07/2017

Garam Langka, Harga Ikan Asin Melonjak

Minggu, 30/07/2017

Pedagang Ikan asin di pasar Klandasan mengeluhkan kelangkaan garam yang berimbas kenaikan harga ikan asin.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Garam Langka, Harga Ikan Asin Melonjak

Minggu, 30/07/2017

logo

Pedagang Ikan asin di pasar Klandasan mengeluhkan kelangkaan garam yang berimbas kenaikan harga ikan asin.

BALIKPAPAN - Kenaikan harga garam ternyata sudah diikuti denan kenaikan harga ikan asin. Seperti diketahui, komoditas garam menjadi  salah satu bahan pokok produksi ikan asin. Di pasar tradisional Pandan Sari, harga ikan asin rata-rata mengalami kenaikan mencapai Rp5  ibu -10 ribu perkilogram (kg).

Ikan asin jenis Biji Nangka naik mengalami kenaikan dari harga normal Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu per kg. Jenis ikan teri juga mengalami kenaikan dari semula Rp 35 ribu naik kisaran Rp 40 ribu hingga Rp. 45 ribu/kg.  Kenaikan tertinggi terjadi pada ikan asin jenis Kakap. Lonjakan harga bahkan mencapai Rp50 ribu, harga normalnya Rp 100 ribu menjadi Rp150 ribu/kg.

“Mau bagaimana lagi? Harga dari produsen sudah naik. Alasannya garam naik dan mulai sulit dicari,” keluh Ali pedagang ikan asin di Pandan Sari, kemarin.

Menurutnya kenaikan ini juga berimbas bagi daya beli masyarakat mengonsumsi ikan asin, sehingga omzet penjualan menurun. “Harga dari sana naik, ya kami juga harus menaikan harga juga. Imbasnya ya tentu tidak sedikit pembeli yang tidak jadi beli dan membuat omzet kami turun,” tuturnya.

Pedagang ikan asin lainya di Pasar Klandasan, Ida (28) mengaku kenaikan ikan asin terjadi sejak lebaran namun kenaikan kembali dipicu oleh kelangkaan garam yang berimbas harga ikan kering. “Ya sebenarnya sudah naik lama, sejak lebaran waktu itu ikannya kosong. Kalau sekarang ikan ada tpai garamnya susah dicari jadi tambah naik lagi,” ujarnya kemarin.

Ida yang sudah berjualan lebih dari dua tahun ini menjual lebih dari 20 jenis ikan asin. “Semua hampir naik tapi yang paling naik itu Kakap, Bambangan, Biji Nangka, ikan Jambrong, dan udang Ebi,” sebutnya.

Ikan Kakap kering dijual Rp150 ribu dari semula Rp120 ribu/kg, sedangkan Ebi dijual Rp150 ribu dari semula Rp120 ribu. Ikan Biji Nangka dijual Rp80 ribu/kg semula Rp50-60 ribu. Sedangkan Untuk ikan Jambrong dari Tarakan ini dijual Rp160 ribu/kg sebelumnya Rp130 ribu/kg.

“Kita jual tetap sih walupun modalnya naik. Soalnya kalau dinaikin pembeli kadang lari. Ya margin keuntungan kita kurang,”keluhnya.

Meski harga ikan naik, pembeli yang datang ke lapak ikan asin masih ada. Namun dia enggan menyebutkan besaran omzet penjualan saat harga ikan asin normal maupun saat kenaikan harga ini. “Nggak tentu omzet.  Sekarang ini biar hari apa sama saja. Biasanyakan hari Sabtu Minggu ramai.  Sekarang hampir sama biar tanggal tua muda atau sabtu minggu. Ya turun pembelinya,” tuturnya.

Pedagang berharap situasi ini dapat cepat diatasi pemerintah, sebab kenaikan harga garam berimbas besar pada jumlah penjualan maupun keuntungan yang diperoleh pedagang. (din)


Garam Langka, Harga Ikan Asin Melonjak

Minggu, 30/07/2017

Pedagang Ikan asin di pasar Klandasan mengeluhkan kelangkaan garam yang berimbas kenaikan harga ikan asin.

Berita Terkait


Garam Langka, Harga Ikan Asin Melonjak

Pedagang Ikan asin di pasar Klandasan mengeluhkan kelangkaan garam yang berimbas kenaikan harga ikan asin.

BALIKPAPAN - Kenaikan harga garam ternyata sudah diikuti denan kenaikan harga ikan asin. Seperti diketahui, komoditas garam menjadi  salah satu bahan pokok produksi ikan asin. Di pasar tradisional Pandan Sari, harga ikan asin rata-rata mengalami kenaikan mencapai Rp5  ibu -10 ribu perkilogram (kg).

Ikan asin jenis Biji Nangka naik mengalami kenaikan dari harga normal Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu per kg. Jenis ikan teri juga mengalami kenaikan dari semula Rp 35 ribu naik kisaran Rp 40 ribu hingga Rp. 45 ribu/kg.  Kenaikan tertinggi terjadi pada ikan asin jenis Kakap. Lonjakan harga bahkan mencapai Rp50 ribu, harga normalnya Rp 100 ribu menjadi Rp150 ribu/kg.

“Mau bagaimana lagi? Harga dari produsen sudah naik. Alasannya garam naik dan mulai sulit dicari,” keluh Ali pedagang ikan asin di Pandan Sari, kemarin.

Menurutnya kenaikan ini juga berimbas bagi daya beli masyarakat mengonsumsi ikan asin, sehingga omzet penjualan menurun. “Harga dari sana naik, ya kami juga harus menaikan harga juga. Imbasnya ya tentu tidak sedikit pembeli yang tidak jadi beli dan membuat omzet kami turun,” tuturnya.

Pedagang ikan asin lainya di Pasar Klandasan, Ida (28) mengaku kenaikan ikan asin terjadi sejak lebaran namun kenaikan kembali dipicu oleh kelangkaan garam yang berimbas harga ikan kering. “Ya sebenarnya sudah naik lama, sejak lebaran waktu itu ikannya kosong. Kalau sekarang ikan ada tpai garamnya susah dicari jadi tambah naik lagi,” ujarnya kemarin.

Ida yang sudah berjualan lebih dari dua tahun ini menjual lebih dari 20 jenis ikan asin. “Semua hampir naik tapi yang paling naik itu Kakap, Bambangan, Biji Nangka, ikan Jambrong, dan udang Ebi,” sebutnya.

Ikan Kakap kering dijual Rp150 ribu dari semula Rp120 ribu/kg, sedangkan Ebi dijual Rp150 ribu dari semula Rp120 ribu. Ikan Biji Nangka dijual Rp80 ribu/kg semula Rp50-60 ribu. Sedangkan Untuk ikan Jambrong dari Tarakan ini dijual Rp160 ribu/kg sebelumnya Rp130 ribu/kg.

“Kita jual tetap sih walupun modalnya naik. Soalnya kalau dinaikin pembeli kadang lari. Ya margin keuntungan kita kurang,”keluhnya.

Meski harga ikan naik, pembeli yang datang ke lapak ikan asin masih ada. Namun dia enggan menyebutkan besaran omzet penjualan saat harga ikan asin normal maupun saat kenaikan harga ini. “Nggak tentu omzet.  Sekarang ini biar hari apa sama saja. Biasanyakan hari Sabtu Minggu ramai.  Sekarang hampir sama biar tanggal tua muda atau sabtu minggu. Ya turun pembelinya,” tuturnya.

Pedagang berharap situasi ini dapat cepat diatasi pemerintah, sebab kenaikan harga garam berimbas besar pada jumlah penjualan maupun keuntungan yang diperoleh pedagang. (din)


 

Berita Terkait

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.