Rabu, 27/09/2017

Menhan Duga Panglima TNI Tidak Dapat Informasi Utuh

Rabu, 27/09/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Menhan Duga Panglima TNI Tidak Dapat Informasi Utuh

Rabu, 27/09/2017

JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memastikan sudah ada izin pembelian 521 pucuk senjata yang dipesan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk kepentingan pendidikan mereka.

“Pada waktu itu diarahkan tidak boleh (beli) yang standar,” ujar Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (26/9).

Ryamizard menilai, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tidak keliru saat menyebut ada instansi lain yang memesan 5.000 pucuk senjata. Ia hanya menduga, staf Panglima TNI kurang memberikan informasi atau masukan yang utuh kepada atasannya. Sehingga hal itu membuat terjadinya mis komunikasi antar instansi. 

“Seperti saya, sangat tergantung pada asisten saya. Maka saya bilang staf saya ada empat orang, baca surat itu betul apa enggak. Jangan sampai salah, saya gantung kamu,” ucap Rymizard.

Maka itu, Ryamizard mengaku kerap mengingatkan kepada para stafnya itu agar membaca secara teliti dokumen yang masuk. “Masalahnya dulu juga pernah menteri apa itu bawahannya salah. Enggak ngecek lagi,” tukasnya.

Ryamizard meluruskan, jumlah senjata yang dipesan sebanyak 521 pucuk senjata dan 72.000 peluru yang dipesan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk kepentingan pendidikan intelijen.

“Sudah ada (izin pembelian-red), tinggal komunikasi saja,” kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (26/9).

Ryamizard menilai ada yang tidak mengetahui tentang pembelian 521 pucuk senjata tersebut. Alhasil, kata dia, hal tersebut menjadi polemik. 

Dia mengaku perlu berbicara mengenai hal ini kepada publik sebagai bentuk pertanggungjawaban sebagai Menhan. “Harus ngomong dong, saya Menhan. Menhan mengurusi pertahanan negara. Kalau pertahanan negara jelek, yang digantung saya, bukan siapa-siapa. Nah ini saya melihat situasi tidak baik,” tandasnya. 

Menurut Ryamizard, sudah ada aturan dan undang-undang yang mengatur tentang jual beli senjata. Dengan demikian, kata dia, masalah pembelian senjata tidak perlu dibesar-besarkan. Menurut dia, tidak ada masalah dalam pemesanan senjata oleh  Badan Intelijen negara.

“Karena UU mengenai pembelian senjata atau menjual senjata atau apa pun alat pertahanan keamanan itu harus disetujui Menhan,” tegasnya. (sdn)


Menhan Duga Panglima TNI Tidak Dapat Informasi Utuh

Rabu, 27/09/2017

Berita Terkait


Menhan Duga Panglima TNI Tidak Dapat Informasi Utuh

JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memastikan sudah ada izin pembelian 521 pucuk senjata yang dipesan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk kepentingan pendidikan mereka.

“Pada waktu itu diarahkan tidak boleh (beli) yang standar,” ujar Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (26/9).

Ryamizard menilai, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tidak keliru saat menyebut ada instansi lain yang memesan 5.000 pucuk senjata. Ia hanya menduga, staf Panglima TNI kurang memberikan informasi atau masukan yang utuh kepada atasannya. Sehingga hal itu membuat terjadinya mis komunikasi antar instansi. 

“Seperti saya, sangat tergantung pada asisten saya. Maka saya bilang staf saya ada empat orang, baca surat itu betul apa enggak. Jangan sampai salah, saya gantung kamu,” ucap Rymizard.

Maka itu, Ryamizard mengaku kerap mengingatkan kepada para stafnya itu agar membaca secara teliti dokumen yang masuk. “Masalahnya dulu juga pernah menteri apa itu bawahannya salah. Enggak ngecek lagi,” tukasnya.

Ryamizard meluruskan, jumlah senjata yang dipesan sebanyak 521 pucuk senjata dan 72.000 peluru yang dipesan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk kepentingan pendidikan intelijen.

“Sudah ada (izin pembelian-red), tinggal komunikasi saja,” kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (26/9).

Ryamizard menilai ada yang tidak mengetahui tentang pembelian 521 pucuk senjata tersebut. Alhasil, kata dia, hal tersebut menjadi polemik. 

Dia mengaku perlu berbicara mengenai hal ini kepada publik sebagai bentuk pertanggungjawaban sebagai Menhan. “Harus ngomong dong, saya Menhan. Menhan mengurusi pertahanan negara. Kalau pertahanan negara jelek, yang digantung saya, bukan siapa-siapa. Nah ini saya melihat situasi tidak baik,” tandasnya. 

Menurut Ryamizard, sudah ada aturan dan undang-undang yang mengatur tentang jual beli senjata. Dengan demikian, kata dia, masalah pembelian senjata tidak perlu dibesar-besarkan. Menurut dia, tidak ada masalah dalam pemesanan senjata oleh  Badan Intelijen negara.

“Karena UU mengenai pembelian senjata atau menjual senjata atau apa pun alat pertahanan keamanan itu harus disetujui Menhan,” tegasnya. (sdn)


 

Berita Terkait

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.