Minggu, 19/11/2017

Penyelenggara Pemilu Wajib Paham Perundang-undangan

Minggu, 19/11/2017

KETUA KPU Pusat Arif Budiman saat membuka acara Bimtek Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Pemilihan tahun 2019, di Balroom Hotel Novotel Balikpapan. (FOTO: YUDI/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Penyelenggara Pemilu Wajib Paham Perundang-undangan

Minggu, 19/11/2017

logo

KETUA KPU Pusat Arif Budiman saat membuka acara Bimtek Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Pemilihan tahun 2019, di Balroom Hotel Novotel Balikpapan. (FOTO: YUDI/KK)

BALIKPAPAN - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Arif Budiman mengingatkan kepada seluruh KPU Propinsi, Kabupaten dan Kota agar mampu dan jeli menguasai produk hukum penyelenggaraan Pemilu. 

Sebab jika terjadi kesalahan satu tahapan dalam proses penetapan produk bisa berakibat fatal. 

“Kuasai regulasi kalau tidak menguasai maka dalam penetapannya bisa bermasalah,” ujar Arif saat membuka acara Bimbingan Teknis Penataan Daerah Pemilihan (Dapil) dan Alokasi Kursi Pemilihan tahun 2019 di Balroom Hotel Novotel Balikpapan Minggu (19/11) sore. Dia menjelaskan pentingnya update data sebagai langkah awal dalam menentukan peta daerah pemilihan (Dapil).

“Jadi updating data karena penting itu untuk menentukan apakah peta dapil berubah atau tidak, kedua alokasi kursi itu berubah atau tidak. Apa yang diupdate terutama luas wilayah administrasi terjadi perubahan atau tidak, baik karena pemekaran wilayah munculnya otonomi baru atau ada bencana itu sangat berpengaruh,” bebernya.

Perubahan data Dapil lanjut Arif juga sangat berpengaruh pada bertambahnya jumlah penduduk yang berimplikasi pada jumlah perolehan kursi anggota dewan. 

“Karena bertambahnya penduduk yang melampaui batas minimal penentuan jumlah kursi, misalnya kalau jumlah penduduk sekian maka kursinya 25 tapi begitu melampaui batas minimal seumpanya jadi 30 maka perlu ada updating data,” paparnya.

Arif juga menjelaskan untuk selalu melakukan pertemuan dengan para stakeholder dengan melakukan uji publik.

Menurutnya jika penyelenggara salah langkah maka potensi gugatan pasti ada.”Kalau ngomong potensi apapun bisa terjadi tapi jarang sekali orang menggugat Dapil dan alokasi kursi karena undang-undang sudah mengatur secara eksplisit. Di situ biasanya perdebatan  muncul pada saat uji publik KPU bertemu dengan partai politik dan pemda,” katanya.

Hal senada disampaikan Ketua Komisi II DPR RI, Zainudin Amali menuturkan bahwa menyangkut penataan Dapil dan kursi keanggotaan DPR agar selalu mengikuti perundang-undangan. Dia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan perintah undang-undang khususnya kepada anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/kota diwajibkan paham perundang-undangan pemilu.  “harus hafal di luar kepala dan harus memahami secara otomatis,” tutupnya. (yud)


Penyelenggara Pemilu Wajib Paham Perundang-undangan

Minggu, 19/11/2017

KETUA KPU Pusat Arif Budiman saat membuka acara Bimtek Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Pemilihan tahun 2019, di Balroom Hotel Novotel Balikpapan. (FOTO: YUDI/KK)

Berita Terkait


Penyelenggara Pemilu Wajib Paham Perundang-undangan

KETUA KPU Pusat Arif Budiman saat membuka acara Bimtek Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Pemilihan tahun 2019, di Balroom Hotel Novotel Balikpapan. (FOTO: YUDI/KK)

BALIKPAPAN - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Arif Budiman mengingatkan kepada seluruh KPU Propinsi, Kabupaten dan Kota agar mampu dan jeli menguasai produk hukum penyelenggaraan Pemilu. 

Sebab jika terjadi kesalahan satu tahapan dalam proses penetapan produk bisa berakibat fatal. 

“Kuasai regulasi kalau tidak menguasai maka dalam penetapannya bisa bermasalah,” ujar Arif saat membuka acara Bimbingan Teknis Penataan Daerah Pemilihan (Dapil) dan Alokasi Kursi Pemilihan tahun 2019 di Balroom Hotel Novotel Balikpapan Minggu (19/11) sore. Dia menjelaskan pentingnya update data sebagai langkah awal dalam menentukan peta daerah pemilihan (Dapil).

“Jadi updating data karena penting itu untuk menentukan apakah peta dapil berubah atau tidak, kedua alokasi kursi itu berubah atau tidak. Apa yang diupdate terutama luas wilayah administrasi terjadi perubahan atau tidak, baik karena pemekaran wilayah munculnya otonomi baru atau ada bencana itu sangat berpengaruh,” bebernya.

Perubahan data Dapil lanjut Arif juga sangat berpengaruh pada bertambahnya jumlah penduduk yang berimplikasi pada jumlah perolehan kursi anggota dewan. 

“Karena bertambahnya penduduk yang melampaui batas minimal penentuan jumlah kursi, misalnya kalau jumlah penduduk sekian maka kursinya 25 tapi begitu melampaui batas minimal seumpanya jadi 30 maka perlu ada updating data,” paparnya.

Arif juga menjelaskan untuk selalu melakukan pertemuan dengan para stakeholder dengan melakukan uji publik.

Menurutnya jika penyelenggara salah langkah maka potensi gugatan pasti ada.”Kalau ngomong potensi apapun bisa terjadi tapi jarang sekali orang menggugat Dapil dan alokasi kursi karena undang-undang sudah mengatur secara eksplisit. Di situ biasanya perdebatan  muncul pada saat uji publik KPU bertemu dengan partai politik dan pemda,” katanya.

Hal senada disampaikan Ketua Komisi II DPR RI, Zainudin Amali menuturkan bahwa menyangkut penataan Dapil dan kursi keanggotaan DPR agar selalu mengikuti perundang-undangan. Dia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan perintah undang-undang khususnya kepada anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/kota diwajibkan paham perundang-undangan pemilu.  “harus hafal di luar kepala dan harus memahami secara otomatis,” tutupnya. (yud)


 

Berita Terkait

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.