Selasa, 05/03/2024

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Selasa, 05/03/2024

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufiq (tengah), Selasa (5/3/2024). (Istimewa)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Selasa, 05/03/2024

logo

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufiq (tengah), Selasa (5/3/2024). (Istimewa)

Penulis : David Purba 

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Pasca video viral aksi perundungan di SMP Negeri 13 Balikpapan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan telah melakukan sejumlah evaluasi, salah satu upaya yang dilakukan yakni memaksimalkan peran Tim Penanganan Pencegahan Kekerasan (TPPK) di satuan pendidikan yang telah dibentuk di masing-masing sekolah. 

"Kita kumpulkan seluruh satuan tenaga pendidikan yang ada di SMP Negeri 13 untuk menyampaikan langkah-langkah kongkrit yang kita harus lakukan, dalam rangka menjaga agar tidak terjadi lagi perundungan dan bullying di sekolah," kata Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufiq, Selasa (5/3/2024). 

Irfan menjelaskan, sebelum terjadi aksi perundungan tersebut, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipasi, salah satunya yakni dengan membentuk TPPK di seluruh sekolah di Balikpapan dengan melibatkan masyarakat di sekitar sekolah.  "Kemudian yang kedua keterlibatan siswa siswi kita, dari organisasi intra sekolah OSIS  misalnya, Pramuka dan yang lainnya, untuk sama sama menjaga itu," ucapnya. 

Disisi lain, Irfan juga turut mengapresiasi langkah SMP Negeri 13 dengan membuat ikrar atau janji siswa-siswi. Upaya itu menurutnya dapat membakar adrenalin anak-anak di sekolah untuk menyatukan diri bahwa seluruh pelajar merupakan saudara yang tidak diperkenankan untuk saling membuly satu dengan lainnya.  "Jadi tadi saya sudah menyampaikan kepada seluruh tenaga guru pendidikan di SMP 13, agar membersamai persoalan-persoalan bullying ini tidak terjadi lagi," ungkapnya. 

Irfan memastikan, bahwa kasus bullying di SMP Negeri 13 tersebut telah selesai ditangani oleh pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Balikpapan. Seluruh pihak yang terlibat juga telah menandatangani surat damai, baik dari korban perundungan, pelaku juga perekam video. 

"Saya minta juga kepada masyarakat yang masih mengirim video perundungan, sudah stop jangan lagi. Karena ini sudah selesai, sudah ditangani PPA Polresta Balikpapan, semua sudah bersepakat damai," tegasnya. 

Dia juga berpesan terhadap guru atau tenaga pendidik di Kota Balikpapan agar dapat mengingatkan anak-anak didiknya disekolah untuk dapat bijak dalam bermedia sosial. Terutama berhati-hati dalam menyimpan, menyebarkan sebuah video yang dapat memicu reaksi dari orang banyak yang dapat berakibat fatal karena ada undang-undang yang mengaturnya. 

"Saya kira itu pesan saya kepada anak-anak ku semua kepada guru dan tenaga pendidik di kota balikpapan krena bagaimanapun apapun yang terjadi dipendidikan saya adalah orang pertama yang bertanggungjawab," tutup Irfan. 


Editor: Maruly Z

Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Selasa, 05/03/2024

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufiq (tengah), Selasa (5/3/2024). (Istimewa)

Berita Terkait


Kadisdik Evaluasi SMP Negeri 13 Balikpapan, Minta Sekolah Maksimalkan Kerja TPPK

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufiq (tengah), Selasa (5/3/2024). (Istimewa)

Penulis : David Purba 

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Pasca video viral aksi perundungan di SMP Negeri 13 Balikpapan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan telah melakukan sejumlah evaluasi, salah satu upaya yang dilakukan yakni memaksimalkan peran Tim Penanganan Pencegahan Kekerasan (TPPK) di satuan pendidikan yang telah dibentuk di masing-masing sekolah. 

"Kita kumpulkan seluruh satuan tenaga pendidikan yang ada di SMP Negeri 13 untuk menyampaikan langkah-langkah kongkrit yang kita harus lakukan, dalam rangka menjaga agar tidak terjadi lagi perundungan dan bullying di sekolah," kata Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufiq, Selasa (5/3/2024). 

Irfan menjelaskan, sebelum terjadi aksi perundungan tersebut, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipasi, salah satunya yakni dengan membentuk TPPK di seluruh sekolah di Balikpapan dengan melibatkan masyarakat di sekitar sekolah.  "Kemudian yang kedua keterlibatan siswa siswi kita, dari organisasi intra sekolah OSIS  misalnya, Pramuka dan yang lainnya, untuk sama sama menjaga itu," ucapnya. 

Disisi lain, Irfan juga turut mengapresiasi langkah SMP Negeri 13 dengan membuat ikrar atau janji siswa-siswi. Upaya itu menurutnya dapat membakar adrenalin anak-anak di sekolah untuk menyatukan diri bahwa seluruh pelajar merupakan saudara yang tidak diperkenankan untuk saling membuly satu dengan lainnya.  "Jadi tadi saya sudah menyampaikan kepada seluruh tenaga guru pendidikan di SMP 13, agar membersamai persoalan-persoalan bullying ini tidak terjadi lagi," ungkapnya. 

Irfan memastikan, bahwa kasus bullying di SMP Negeri 13 tersebut telah selesai ditangani oleh pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Balikpapan. Seluruh pihak yang terlibat juga telah menandatangani surat damai, baik dari korban perundungan, pelaku juga perekam video. 

"Saya minta juga kepada masyarakat yang masih mengirim video perundungan, sudah stop jangan lagi. Karena ini sudah selesai, sudah ditangani PPA Polresta Balikpapan, semua sudah bersepakat damai," tegasnya. 

Dia juga berpesan terhadap guru atau tenaga pendidik di Kota Balikpapan agar dapat mengingatkan anak-anak didiknya disekolah untuk dapat bijak dalam bermedia sosial. Terutama berhati-hati dalam menyimpan, menyebarkan sebuah video yang dapat memicu reaksi dari orang banyak yang dapat berakibat fatal karena ada undang-undang yang mengaturnya. 

"Saya kira itu pesan saya kepada anak-anak ku semua kepada guru dan tenaga pendidik di kota balikpapan krena bagaimanapun apapun yang terjadi dipendidikan saya adalah orang pertama yang bertanggungjawab," tutup Irfan. 


Editor: Maruly Z

 

Berita Terkait

Unmul Ajukan Program ke Bappenas, Rektor Ingin Sarpras Pendidikan dan SDM Berkualitas

Gelar Dua Kegiatan di Akhir Pekan, EPP Samarinda Berbagi dan Jalankan Program Peningkatan Mutu Pendidik

Mahasiswa UMKT dan UTHM Berkunjung ke PT Internasional Prima Coal dan Situs Budaya Kaltim

9 Mahasiswa UMKT Berkunjung Ke UTHM Malaysia, Belajar Soal Mesin dan Budaya Malaysia

Ada 26 Ribu Anak Putus Sekolah di Kaltim, Pemprov Siapkan Alokasi Beasiswa Khusus Lewat BKT

Beasiswa Kaltim Tuntas 2024 Sudah Dibuka, Pendaftaran Bisa Diakses Lewat Link Berikut Ini

Jambore Statistika XIII Garapan Himasta Unmul Diikuti Lima Universitas se-Indonesia

Program Beasiswa, Enam Perguruan Tinggi di Kaltim Teken Kerja Sama dengan BI

Civitas Akademika Unmul Nyatakan Sikap Terkait Demokrasi Indonesia

Anggaran BKT 2024 Turun di Tahun Politik, HMI Samarinda: Kalau Dipangkas karena Covid-19 Harusnya Mulai Tahun Lalu

Tahun Ini Disputakar Bangun Sky Book untuk Tingkatkan Pengunjung

Rayakan HUT ke-40, SD Negeri 021 Sungai Kunjang Gelar Jalan Santai dan Pentas Seni

Program Beasiswa Kalimantan Timur Dipastikan Masih Berjalan Tahun Ini

SMPN 22 Samarinda Fokus Tingkatkan Prestasi Sekolah Lewat Ekstrakulikuler

Bangun Sarana Prasarana Pendidikan, Disdikbud Samarinda Siapkan Anggaran Rp170 Miliar

Sudah Berusia Tiga Tahun, Ada 45 Ribu Koleksi Bacaan di Aplikasi iSamarinda

Dorong Peningkatan Kualitas SDM, BBE Grup Jalin Kerjasama dengan Unmul

Peringati Hari Disabilitas Internasional, PLDPI Samarinda Gelar Khitanan Massal dan Pemberian Santunan

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.