Jumat, 08/03/2024
Jumat, 08/03/2024
foto bersama Prodi Teknik Mesin UMKT bersama pihak Universiti Tun Hussein ONN Malaysia (Istimewa)
Jumat, 08/03/2024
foto bersama Prodi Teknik Mesin UMKT bersama pihak Universiti Tun Hussein ONN Malaysia (Istimewa)
Penulis : M Rafik
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) berkunjung ke Universiti Tun Hussein ONN Malaysia dalam rangka melaksanakan program Students Mobility.
Dalam kunjungan tersebut, Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UMKT mengirimkan 9 mahasiswa untuk melaksanakan program Students Mobility yang dilaksanakan pada 22 November 2023 lalu.
Saat melakukan kunjungan, Salah satu mahasiswa Prodi yang ikut berkunjung ke Universiti Tun Hussein ONN Malaysia (UTHM), Ragil Aditya menjelaskan bahwa pihaknya diajak untuk melihat-lihat laboratorium mesin yang dimiliki oleh UTHM.
“Kita diajak untuk berkunjung ke laboratorium mesin di sana, dan diperkenalkan tentang nama-nama mesin dan penggunaannya,” ujarnya, saat dikonfirmasi oleh Koran Kaltim, Jumat (8/3/2024).
Ragil mengakui bahwa ada banyak mesin yang belum pernah ia lihat sebelumnya, namun melalui program Students Mobility ia mendapatkan banyak pengalaman dan pemahaman tentang mesin-mesin yang digunakan oleh negara Malaysia.
“Mesin-mesin yang belum ada di sini kita bisa lihat di sana, dan kita akui bahwa mesin yang ada di sana lebih maju, tapi karena kami dalam rangka untuk belajar, jadi tentu segala waktu yang diberikan kami maksimalkan untuk belajar,” bebernya.
Salah satu mesin yang ia temukan saat melakukan kunjungan yaitu mesin CNC, ia menjelaskan bahwa mesin CNC merupakan mesin yang melakukan pengeboran dan pemotongan material dalam proses manufaktur.
Mesin ini, kata dia, ketika bahan material telah dimuat ke dalam mesin, program komputer akan mengontrol mesin untuk melakukan pemotongan atau pengeboran sesuai dengan yang diperlukan.
“Mesin ini jenis mesin manufaktur, mesin ini salah satu mesin yang menggunakan teknologi tinggi, Kalau di Samarinda mesin ini ada tapi tidak banyak,” ungkapnya.
Selain berkunjung ke salah satu Lab di UTHM, Mahasiswa UMKT ini juga berkunjung ke salah satu industri penjualan barang mekanikal dan komponen mesin yaitu VCET Asia.
Di VCET Asia ini, ia mengaku mendapatkan pemahaman tentang komponen-komponen pembuatan seperti alat desain gambar dan beberapa mesin lainnya.
“Kami juga dikasih lihat koleksi hasil dari pembuatan oleh mesin mereka semua dan manufaktur-manufaktur yang sulit dijumpai dan itu ada di mereka, mereka juga melakukan penjualan mesin produksi nya sendiri,” ungkapnya.
Selain itu, Ragil menjelaskan pada kunjungan tersebut pihaknya tidak hanya diperkenalkan tentang mesin-mesin yang ada di salah satu Lab UTHM saja tetapi juga diajak ke Kota Malaka, dan ke Kota Johor dalam rangka melihat budaya dan peninggalan sejarah di Malaysia.
“Kami juga diajak untuk melihat peninggalan sejarah Malaysia dan budaya mereka. Kalau di Kota Johor kita diajak melihat pembuatan alat musik kompang yang ternyata juga menggunakan mesin, kami belajar banyak di sama,” pungkasnya. (*)
foto bersama Prodi Teknik Mesin UMKT bersama pihak Universiti Tun Hussein ONN Malaysia (Istimewa)
Penulis : M Rafik
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) berkunjung ke Universiti Tun Hussein ONN Malaysia dalam rangka melaksanakan program Students Mobility.
Dalam kunjungan tersebut, Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UMKT mengirimkan 9 mahasiswa untuk melaksanakan program Students Mobility yang dilaksanakan pada 22 November 2023 lalu.
Saat melakukan kunjungan, Salah satu mahasiswa Prodi yang ikut berkunjung ke Universiti Tun Hussein ONN Malaysia (UTHM), Ragil Aditya menjelaskan bahwa pihaknya diajak untuk melihat-lihat laboratorium mesin yang dimiliki oleh UTHM.
“Kita diajak untuk berkunjung ke laboratorium mesin di sana, dan diperkenalkan tentang nama-nama mesin dan penggunaannya,” ujarnya, saat dikonfirmasi oleh Koran Kaltim, Jumat (8/3/2024).
Ragil mengakui bahwa ada banyak mesin yang belum pernah ia lihat sebelumnya, namun melalui program Students Mobility ia mendapatkan banyak pengalaman dan pemahaman tentang mesin-mesin yang digunakan oleh negara Malaysia.
“Mesin-mesin yang belum ada di sini kita bisa lihat di sana, dan kita akui bahwa mesin yang ada di sana lebih maju, tapi karena kami dalam rangka untuk belajar, jadi tentu segala waktu yang diberikan kami maksimalkan untuk belajar,” bebernya.
Salah satu mesin yang ia temukan saat melakukan kunjungan yaitu mesin CNC, ia menjelaskan bahwa mesin CNC merupakan mesin yang melakukan pengeboran dan pemotongan material dalam proses manufaktur.
Mesin ini, kata dia, ketika bahan material telah dimuat ke dalam mesin, program komputer akan mengontrol mesin untuk melakukan pemotongan atau pengeboran sesuai dengan yang diperlukan.
“Mesin ini jenis mesin manufaktur, mesin ini salah satu mesin yang menggunakan teknologi tinggi, Kalau di Samarinda mesin ini ada tapi tidak banyak,” ungkapnya.
Selain berkunjung ke salah satu Lab di UTHM, Mahasiswa UMKT ini juga berkunjung ke salah satu industri penjualan barang mekanikal dan komponen mesin yaitu VCET Asia.
Di VCET Asia ini, ia mengaku mendapatkan pemahaman tentang komponen-komponen pembuatan seperti alat desain gambar dan beberapa mesin lainnya.
“Kami juga dikasih lihat koleksi hasil dari pembuatan oleh mesin mereka semua dan manufaktur-manufaktur yang sulit dijumpai dan itu ada di mereka, mereka juga melakukan penjualan mesin produksi nya sendiri,” ungkapnya.
Selain itu, Ragil menjelaskan pada kunjungan tersebut pihaknya tidak hanya diperkenalkan tentang mesin-mesin yang ada di salah satu Lab UTHM saja tetapi juga diajak ke Kota Malaka, dan ke Kota Johor dalam rangka melihat budaya dan peninggalan sejarah di Malaysia.
“Kami juga diajak untuk melihat peninggalan sejarah Malaysia dan budaya mereka. Kalau di Kota Johor kita diajak melihat pembuatan alat musik kompang yang ternyata juga menggunakan mesin, kami belajar banyak di sama,” pungkasnya. (*)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.