Selasa, 11/07/2017

DLH Kubar Investigasi Lubang Tambang GBPC

Selasa, 11/07/2017

ANITA THERESIA

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

DLH Kubar Investigasi Lubang Tambang GBPC

Selasa, 11/07/2017

logo

ANITA THERESIA

SENDAWAR – Kasus tewasnya Novita Sari (18) siswi SMK Barong Tongkok di lubang bekas tambang batu bara tak berhenti diungkap. Setelah kepolisian melakukan penyelidikan kasus ini, giliran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kubar turun gunung. Instansi teknis pertambangan ini tengah melakukan investigasi untuk mengungkap hilangnya nyawa warga Kubar di lubang tambang.

Investigasi DLH ke lubang tambang diungkapkan Kepaa DLH Kubar, Ali Sadikin. Sejauh ini kata dia proses investigasi masih berjalan di lapangan. Hasilnya, kata dia masih menunggu tim yang sekarang sedang bekerja.

“Kami masih melakukan investigasi terkait insiden maut kolam tambang PT GPBC. Kami akan ekspos secepatnya, terkait kondisi pasca tambang perusahaan batu bara itu,” kata Ali Sadikin, kemarin.

Soal aktivitas tambang menyangkut keamanan, Ali Sadikin menyatakan setiap tahun digelar sosialisasi. Pesertanya, seluruh perusahaan yang beroperasi di daerah itu. Salah satu bahasannya adalah mereklamasi bekas galian tambang.

Terpisah, dari gedung DPRD Kabupaten Kubar, Fraksi PDI Perjuangan menyatakan sikap keras atas peristiwa ini. Mereka akan segera turun ke lapangan untuk mengungkap fakta lapangan.

“Fraksi PDIP DPRD Kubar segera turun ke lapangan didampingi Badan Lingkungan Hidup (BLH), Sabtu (15/7) nanti,” tegas Ketua Fraksi PDIP DPRD Kubar, Y Puncan Karna kepada Koran Kaltim, Selasa (11/7) di Sendawar.

Dia meminta  perusahaan terbuka dengan kondisi itu. Soal reklamasi kata dia sudah kewajiban perusahaan tambang mematuhi aturan kelstarian lingkungan, pra dan pasca tambang.

Anggota Fraksi PDIP Anita Theresia meminta perusahaan (PT GBPC) harus bertanggung jawab penuh. Menurutnya, sebelum perusahaan berkomentar setelah insiden itu, seharusnya kewajiban pasca tambang harus dilaksanakan.

Anita Theresia juga mengungkap fakta anyar atas insiden itu. Menurutnya, di lokasi kolam bekas tambang ternyata tak seluruhnya di pagar. Menurut dia, perusahaan hanya sebagian kecil saja memasang pagar di kolam tambangnya.

“Kami minta perusahaan harus segera memagar keliling lubang tambang itu. Karena saat ini pagarnya hanya sedikit saja,” papar Anita.

“Terhadap orang tua/ahli ahli waris korban harus diberi kelayakan, uang tali asih sebesar Rp28 juta tidak perlu dibanggakan karena menyangkut nyawa manusia,” sebutnya.

Siswi bernama Novita Sari (18) itu tewas saat terjun dan berenang bersama teman-temannya dilubang bekas tambang PIT 7D5 milik PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBPC), Kampung Muara Tae, Kecamatan Jempang, Minggu (25/6) lalu, dengan kedalaman tengah kolam 35 meter.

Sebelumnya, Kapolres Kubar AKBP Pramuja Sigit Wahono menjelaskan hingga kini Satuan Resor dan Kriminal (Satresksrim) Polres Kubar tengah melakukan penyelidikan menyeluruh.

“Masih dalam penyelidikan dan penyidikan menyeluruh. Kami juga berkordinasi dengan pemkab. Terkait teknisnya, peran utama pemerintah (Dinas Pertambangan) bersama perusahaan,” terangnya, didampingi Kepala Satuan Reskrim AKP Rido Doly Kristian. (imr)


DLH Kubar Investigasi Lubang Tambang GBPC

Selasa, 11/07/2017

ANITA THERESIA

Berita Terkait


DLH Kubar Investigasi Lubang Tambang GBPC

ANITA THERESIA

SENDAWAR – Kasus tewasnya Novita Sari (18) siswi SMK Barong Tongkok di lubang bekas tambang batu bara tak berhenti diungkap. Setelah kepolisian melakukan penyelidikan kasus ini, giliran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kubar turun gunung. Instansi teknis pertambangan ini tengah melakukan investigasi untuk mengungkap hilangnya nyawa warga Kubar di lubang tambang.

Investigasi DLH ke lubang tambang diungkapkan Kepaa DLH Kubar, Ali Sadikin. Sejauh ini kata dia proses investigasi masih berjalan di lapangan. Hasilnya, kata dia masih menunggu tim yang sekarang sedang bekerja.

“Kami masih melakukan investigasi terkait insiden maut kolam tambang PT GPBC. Kami akan ekspos secepatnya, terkait kondisi pasca tambang perusahaan batu bara itu,” kata Ali Sadikin, kemarin.

Soal aktivitas tambang menyangkut keamanan, Ali Sadikin menyatakan setiap tahun digelar sosialisasi. Pesertanya, seluruh perusahaan yang beroperasi di daerah itu. Salah satu bahasannya adalah mereklamasi bekas galian tambang.

Terpisah, dari gedung DPRD Kabupaten Kubar, Fraksi PDI Perjuangan menyatakan sikap keras atas peristiwa ini. Mereka akan segera turun ke lapangan untuk mengungkap fakta lapangan.

“Fraksi PDIP DPRD Kubar segera turun ke lapangan didampingi Badan Lingkungan Hidup (BLH), Sabtu (15/7) nanti,” tegas Ketua Fraksi PDIP DPRD Kubar, Y Puncan Karna kepada Koran Kaltim, Selasa (11/7) di Sendawar.

Dia meminta  perusahaan terbuka dengan kondisi itu. Soal reklamasi kata dia sudah kewajiban perusahaan tambang mematuhi aturan kelstarian lingkungan, pra dan pasca tambang.

Anggota Fraksi PDIP Anita Theresia meminta perusahaan (PT GBPC) harus bertanggung jawab penuh. Menurutnya, sebelum perusahaan berkomentar setelah insiden itu, seharusnya kewajiban pasca tambang harus dilaksanakan.

Anita Theresia juga mengungkap fakta anyar atas insiden itu. Menurutnya, di lokasi kolam bekas tambang ternyata tak seluruhnya di pagar. Menurut dia, perusahaan hanya sebagian kecil saja memasang pagar di kolam tambangnya.

“Kami minta perusahaan harus segera memagar keliling lubang tambang itu. Karena saat ini pagarnya hanya sedikit saja,” papar Anita.

“Terhadap orang tua/ahli ahli waris korban harus diberi kelayakan, uang tali asih sebesar Rp28 juta tidak perlu dibanggakan karena menyangkut nyawa manusia,” sebutnya.

Siswi bernama Novita Sari (18) itu tewas saat terjun dan berenang bersama teman-temannya dilubang bekas tambang PIT 7D5 milik PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBPC), Kampung Muara Tae, Kecamatan Jempang, Minggu (25/6) lalu, dengan kedalaman tengah kolam 35 meter.

Sebelumnya, Kapolres Kubar AKBP Pramuja Sigit Wahono menjelaskan hingga kini Satuan Resor dan Kriminal (Satresksrim) Polres Kubar tengah melakukan penyelidikan menyeluruh.

“Masih dalam penyelidikan dan penyidikan menyeluruh. Kami juga berkordinasi dengan pemkab. Terkait teknisnya, peran utama pemerintah (Dinas Pertambangan) bersama perusahaan,” terangnya, didampingi Kepala Satuan Reskrim AKP Rido Doly Kristian. (imr)


 

Berita Terkait

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Satu Rumah Warga di Balikpapan Rubuh Imbas Hujan Deras Pagi Tadi

Alasannya Cemburu, Pria di Otista Samarinda Ini Aniaya Istri Siri Hingga Diancam dengan Badik

ETLE Sudah Diberlakukan di Kutai Kartanegara, Kendaraan Dinas Hingga Pejabat Publik Sudah Ada yang Ditilang

Bagian Dalam GOR Segiri Samarinda Dinilai Mengecil, Anggaran Rp88 Miliar Dianggap Terlalu Besar

Parkiran SCP Tidak Berizin, Pansus LKPJ Langsung Gelar Sidak

Garuda Muda Cetak Sejarah Baru Sepakbola Indonesia

BKD Kaltim Usulkan 9.456 Formasi CASN untuk Cover Tenaga Honorer

Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Diringkus, Delapan Orang Diamankan Tim Hyena Bersama Satu Kilo Lebih Sabu

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.