Rabu, 04/10/2017

Magnesium untuk Perbaiki Patah Tulang

Rabu, 04/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Magnesium untuk Perbaiki Patah Tulang

Rabu, 04/10/2017

SURABAYA - Pengalaman pribadi telah menginspirasi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat terobosan inovatif. Gagasan itu adalah pengembangan material ortopedi untuk memperbaiki patah tulang dengan berbasis magnesium.

Mahasiswa tersebut adalah Mohammad Mualliful Ilmi dan Denny Okta Kusumawardhana dari Departemen Kimia Fakultas Ilmu Alam (FIA). “Kami berusaha mengembangkan material ortopedi yang berbasis magnesium. Selama ini alat-alat ortopedi dibuat dari alloy (perpaduan logam, red), titanium dan platina,” jelas Ilmi. 

Tetapi logam-logam tersebut faktanya sulit terdegradasi dan dapat menjadi racun jika larut dan bebas ke dalam tubuh dalam jumlah besar. Alat ortopedi sendiri merupakan alat fiksasi patah tulang yang biasanya dipasangkan di tulang yang patah agar bisa menyambung kembali dan mengalami penyembuhan.

Pengalaman Ilmi tersebut saat mengalami operasi patah tulang. Kegiatan operasi tersebut mengharuskan tulangnya dipasang implan dan membutuhkan biaya besar untuk mengambilnya. 

“Akhirnya saya berkeinginan untuk mencari potensi material pengganti yang dapat terdegradasi tanpa pengangkatan dan dapat disintesis secara ramah lingkungan,” ungkap Ilmi.

Dari pengalaman dan pemikiran itulah, akhirnya Ilmi mengajak Denny mewujudkan gagasan tersebut. Selain itu, dalam karyanya tersebut, Ilmi juga merancang metode produksi magnesium yang ramah lingkungan. 

Menurutnya, selama ini produksi magnesium selalu menggunakan proses down yang mencemari lingkungan karena perlu penggalian atau penambangan yang merusak lingkungan dan mengemisikan CO2. 

“Sedangkan kami mencoba menggunakan metode elektrolisis langsung yang cukup pakai energi listrik, dan magnesiumnya kami peroleh dari air laut,” papar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Kimia (Himka) itu.

Hebatnya lagi, gagasan yang cemerlang itu pun telah berhasil mengantongi juara pertama dalam ajang Indonesian Youth Conference on Sustainable Development (IYCSD) 2017 di Yogyakarta, akhir September lalu.

Konferensi tersebut berskala internasional karena pesertanya juga berasal dari peserta summer camp di Universitas Gadjah Mada (UGM). (sdn)


Magnesium untuk Perbaiki Patah Tulang

Rabu, 04/10/2017

Berita Terkait


Magnesium untuk Perbaiki Patah Tulang

SURABAYA - Pengalaman pribadi telah menginspirasi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat terobosan inovatif. Gagasan itu adalah pengembangan material ortopedi untuk memperbaiki patah tulang dengan berbasis magnesium.

Mahasiswa tersebut adalah Mohammad Mualliful Ilmi dan Denny Okta Kusumawardhana dari Departemen Kimia Fakultas Ilmu Alam (FIA). “Kami berusaha mengembangkan material ortopedi yang berbasis magnesium. Selama ini alat-alat ortopedi dibuat dari alloy (perpaduan logam, red), titanium dan platina,” jelas Ilmi. 

Tetapi logam-logam tersebut faktanya sulit terdegradasi dan dapat menjadi racun jika larut dan bebas ke dalam tubuh dalam jumlah besar. Alat ortopedi sendiri merupakan alat fiksasi patah tulang yang biasanya dipasangkan di tulang yang patah agar bisa menyambung kembali dan mengalami penyembuhan.

Pengalaman Ilmi tersebut saat mengalami operasi patah tulang. Kegiatan operasi tersebut mengharuskan tulangnya dipasang implan dan membutuhkan biaya besar untuk mengambilnya. 

“Akhirnya saya berkeinginan untuk mencari potensi material pengganti yang dapat terdegradasi tanpa pengangkatan dan dapat disintesis secara ramah lingkungan,” ungkap Ilmi.

Dari pengalaman dan pemikiran itulah, akhirnya Ilmi mengajak Denny mewujudkan gagasan tersebut. Selain itu, dalam karyanya tersebut, Ilmi juga merancang metode produksi magnesium yang ramah lingkungan. 

Menurutnya, selama ini produksi magnesium selalu menggunakan proses down yang mencemari lingkungan karena perlu penggalian atau penambangan yang merusak lingkungan dan mengemisikan CO2. 

“Sedangkan kami mencoba menggunakan metode elektrolisis langsung yang cukup pakai energi listrik, dan magnesiumnya kami peroleh dari air laut,” papar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Kimia (Himka) itu.

Hebatnya lagi, gagasan yang cemerlang itu pun telah berhasil mengantongi juara pertama dalam ajang Indonesian Youth Conference on Sustainable Development (IYCSD) 2017 di Yogyakarta, akhir September lalu.

Konferensi tersebut berskala internasional karena pesertanya juga berasal dari peserta summer camp di Universitas Gadjah Mada (UGM). (sdn)


 

Berita Terkait

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Satu Rumah Warga di Balikpapan Rubuh Imbas Hujan Deras Pagi Tadi

Alasannya Cemburu, Pria di Otista Samarinda Ini Aniaya Istri Siri Hingga Diancam dengan Badik

ETLE Sudah Diberlakukan di Kutai Kartanegara, Kendaraan Dinas Hingga Pejabat Publik Sudah Ada yang Ditilang

Bagian Dalam GOR Segiri Samarinda Dinilai Mengecil, Anggaran Rp88 Miliar Dianggap Terlalu Besar

Parkiran SCP Tidak Berizin, Pansus LKPJ Langsung Gelar Sidak

Garuda Muda Cetak Sejarah Baru Sepakbola Indonesia

BKD Kaltim Usulkan 9.456 Formasi CASN untuk Cover Tenaga Honorer

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.