Kamis, 14/03/2019

Berawal dari Tugas Kuliah dan Peduli Soal Sampah, Mahasiswa Unmul Ciptakan Sedotan Berbahan Aluminium

Kamis, 14/03/2019

Wilda (sebelah kiri) bersama anggota kelompok tugasnya, yang saat ini sedang melakukan sosialisasi produk sedotan stainless

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Berawal dari Tugas Kuliah dan Peduli Soal Sampah, Mahasiswa Unmul Ciptakan Sedotan Berbahan Aluminium

Kamis, 14/03/2019

logo

Wilda (sebelah kiri) bersama anggota kelompok tugasnya, yang saat ini sedang melakukan sosialisasi produk sedotan stainless

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Bisa jadi pipet atau sedotan plastik yang selama ini akrab dimasyarakat saat makan di rumah makan bakal tergusur keberadaannya, digantikan sedotan dari bahan stainless atau aluminium.

Hal itulah yang saat ini dilakukan mahasiswa dari Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur. Saat mendapat tugas kelompok mata kuliah kewirausahaan dengan tema eco socio preneurship, Wilda Qolbiatul Ma’rifah yang kuliah di Teknik Lingkungan membuat sedotan dari bahan stainless tersebut.

“Sedotan stainless berguna menggantikan sedotan plastik karena bisa digunakan berulang dan ini juga tujuannya untuk mengurangi sampah plastik,” kata Wilda kepada korankaltim.com Kamis (14/3/2019) siang.

Selain itu, Wilda mengatakan kegiatan tersebut tidak hanya dilaksanakan untuk tugas mata kuliah saja, namun setelahnya juga akan terus dilakukan dalam bentuk program. "Sebenarnya kami berniat untuk terus melanjutkan usaha ini, karena sedotan stainless lagi booming tahun ini," papar Wilda

Satu sett termasuk sikat pembersih sedotan stainless seharga 22 ribu rupiah. Wanita berhijab ini berharap masyarakat bisa mengurangi penggunaan plastik juga kantong plastik. "Harapan kepada pemerintah, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Kota Samarinda pengurangan terhadap sampah plastik, lebih ditingkatkan lagi mengurangi sampah plastik di kota ini karena produksi sampah di Samarinda perhari itu sebesar 800 ton di hari biasa. Itu total sampah organik dan anorganik. Jadi kalau dihitung hitung dalam satu bulan produksi sampah bisa mencapai 24 ribu ton," pungkasnya. 


Penulis: Richardo

Editor: Aspian Nur

Berawal dari Tugas Kuliah dan Peduli Soal Sampah, Mahasiswa Unmul Ciptakan Sedotan Berbahan Aluminium

Kamis, 14/03/2019

Wilda (sebelah kiri) bersama anggota kelompok tugasnya, yang saat ini sedang melakukan sosialisasi produk sedotan stainless

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.