Jumat, 22/03/2019
Jumat, 22/03/2019
Tampak aparat TNI dari rudal 002 dan kodim 0908/BTB turut membantu polres bontang mengamankan pendemo (olis/korankaltim.com)
Jumat, 22/03/2019
Tampak aparat TNI dari rudal 002 dan kodim 0908/BTB turut membantu polres bontang mengamankan pendemo (olis/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, BONTANG- Merasa ada ketidakberesan dan indikasi kecurangan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang terkait penghitungan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, ratusan massa meluapkan amarahnya.
Mereka mencoba masuk ke Gedung KPU dan hendak membakarnya. Amukan massa semakin tak terkendali sehingga terjadi benturan antara massa pendemo dengan aparat kepolisian Polres Bontang yang dibantu Satpol PP, dan unsur TNI dari Rudal 002 serta Kodim 0908/Bontang.
Melihat massa semakin beringas, aparat terpaksa menembakkan gas airmata. Cara ini efektif. Massa kocar-kacir dan mudah dihalau hingga bubar. Sementara beberapa pentolan massa yang dianggap provokatif pun diamankan petugas.
Pagi tadi, adegan tersebut adalah bagian dari simulasi pengamanan Pemilu 2019 yang dilaksanakan Polres Bontang di lapangan Lang-Lang Bessai Berinta Kota Bontang.
"Ini untuk melatih kesiapsiagaan kami baik apadat penegak hukum, satpol PP sampai TNI dan polri," ujar Kapolres Bontang AKBP Siswanto, Jumat (22/3/2019).
Untuk pengamanan pemilu, dikatakan Kapolres, ada 455 anggota Polri ditambah 250 personel TNI, berasal dari 150 anggota Rudal 002 dan 100 personel Kodim 0908/BTG.
Dandim 0908/BTG Letkol Arh Eko Pristiono menambahkan, dalam pengamanan pemilu, TNI berada di posisi terakhir apabila kepolisian memerlukan bantuan.
Dandim juga mengimbau agar masyarakat Bontang mengedepankan pemilu damai.
Penulis: Cholisoh
Editor : Muh.Huldi
Tampak aparat TNI dari rudal 002 dan kodim 0908/BTB turut membantu polres bontang mengamankan pendemo (olis/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, BONTANG- Merasa ada ketidakberesan dan indikasi kecurangan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang terkait penghitungan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, ratusan massa meluapkan amarahnya.
Mereka mencoba masuk ke Gedung KPU dan hendak membakarnya. Amukan massa semakin tak terkendali sehingga terjadi benturan antara massa pendemo dengan aparat kepolisian Polres Bontang yang dibantu Satpol PP, dan unsur TNI dari Rudal 002 serta Kodim 0908/Bontang.
Melihat massa semakin beringas, aparat terpaksa menembakkan gas airmata. Cara ini efektif. Massa kocar-kacir dan mudah dihalau hingga bubar. Sementara beberapa pentolan massa yang dianggap provokatif pun diamankan petugas.
Pagi tadi, adegan tersebut adalah bagian dari simulasi pengamanan Pemilu 2019 yang dilaksanakan Polres Bontang di lapangan Lang-Lang Bessai Berinta Kota Bontang.
"Ini untuk melatih kesiapsiagaan kami baik apadat penegak hukum, satpol PP sampai TNI dan polri," ujar Kapolres Bontang AKBP Siswanto, Jumat (22/3/2019).
Untuk pengamanan pemilu, dikatakan Kapolres, ada 455 anggota Polri ditambah 250 personel TNI, berasal dari 150 anggota Rudal 002 dan 100 personel Kodim 0908/BTG.
Dandim 0908/BTG Letkol Arh Eko Pristiono menambahkan, dalam pengamanan pemilu, TNI berada di posisi terakhir apabila kepolisian memerlukan bantuan.
Dandim juga mengimbau agar masyarakat Bontang mengedepankan pemilu damai.
Penulis: Cholisoh
Editor : Muh.Huldi
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.