Selasa, 06/08/2019
Selasa, 06/08/2019
Neni meresmikan taman bermain anak-anak di RTH Tanjung Laut, Selasa, 6 Agustus 2019 ( Foto: Cholisoh / korankaltimcom)
Selasa, 06/08/2019
Neni meresmikan taman bermain anak-anak di RTH Tanjung Laut, Selasa, 6 Agustus 2019 ( Foto: Cholisoh / korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, BONTANG - Tidak ada kata menunggu tapi yang ada adalah gerak cepat. Hal inilah yang sering diucapkan dan dilakukan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, apalagi jika itu untuk urusan masyarakat Bontang dan lingkungan.
Itu dibuktikan sang kepala daerah Selasa (6/8/2019) pagi tadi. Mulai pukul 08.30 WITA hingga 10,30 WITA, bersama Plt Sekda Agus Amir, asisten, staf ahli, kepala perangkat daerah, camat dan lurah, Neni meresmikan empat tempat sekaligus masing-masing Taman Lampion Bontang Kuala, RTH (ruang terbuka hijau) Taman Adipura Bontang Kuala, RTH (ruang terbuka hijau) Taman Tanjung laut serta Taman edukasi TPA Bontang Lestari.
Peresmian keempat taman ini dilakukan dengan tujuan memaksimalkan ruang terbuka hijau yang ramah lingkungan, supaya menambah tempat wisata masyarakat Bontang. “Wisata yang ramah lingkungan dan murah, seperti ini (RTH Tanjung laut dan Adipura) green open space, maksimalkan bermain dengan anak-anak, menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan,” kata Neni.
Neni juga menargetkan, agar semua kelurahan harus punya taman. “Jika ada 15 kelurahan maka kita akan bangun 15 taman. Jadi RTH yang dibebaskan sejak 2001, semuanya akan kita maksimalkan, semuanya akan kita bikin gerbang seperti di Bonytang Lestari, manapun atau di Kanaan, itu nanti akan dilakukan ruang terbuka hijau, kita akan kerjasama dengan perusahaan, mau nanam apa disana,” sebut Neni lagi.
Harapan Nenipun jika perlu target semua kelurahan memiliki satu taman, secapatnya. Kalau bisa setahun mimpi itu terwujud. Saat ini, RTH Pemerintah Kota Bontang sudah mencapai 20 persen lebih, itu diluar dari RTH dari dua perusahaan besar yang mengelilingi Kota Taman, yakni PKT dan Badak LNG, termasuk hutan lindung. “Kalau digabung dengan hutan lindung, maka sudah lebih 32 persen RTH, tapi kita keluarkan hutan lindung sehingga 20,2 persen,” jelas Neni. (*)
Penulis. Cholisoh
Editor: Aspian Nur
Neni meresmikan taman bermain anak-anak di RTH Tanjung Laut, Selasa, 6 Agustus 2019 ( Foto: Cholisoh / korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, BONTANG - Tidak ada kata menunggu tapi yang ada adalah gerak cepat. Hal inilah yang sering diucapkan dan dilakukan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, apalagi jika itu untuk urusan masyarakat Bontang dan lingkungan.
Itu dibuktikan sang kepala daerah Selasa (6/8/2019) pagi tadi. Mulai pukul 08.30 WITA hingga 10,30 WITA, bersama Plt Sekda Agus Amir, asisten, staf ahli, kepala perangkat daerah, camat dan lurah, Neni meresmikan empat tempat sekaligus masing-masing Taman Lampion Bontang Kuala, RTH (ruang terbuka hijau) Taman Adipura Bontang Kuala, RTH (ruang terbuka hijau) Taman Tanjung laut serta Taman edukasi TPA Bontang Lestari.
Peresmian keempat taman ini dilakukan dengan tujuan memaksimalkan ruang terbuka hijau yang ramah lingkungan, supaya menambah tempat wisata masyarakat Bontang. “Wisata yang ramah lingkungan dan murah, seperti ini (RTH Tanjung laut dan Adipura) green open space, maksimalkan bermain dengan anak-anak, menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan,” kata Neni.
Neni juga menargetkan, agar semua kelurahan harus punya taman. “Jika ada 15 kelurahan maka kita akan bangun 15 taman. Jadi RTH yang dibebaskan sejak 2001, semuanya akan kita maksimalkan, semuanya akan kita bikin gerbang seperti di Bonytang Lestari, manapun atau di Kanaan, itu nanti akan dilakukan ruang terbuka hijau, kita akan kerjasama dengan perusahaan, mau nanam apa disana,” sebut Neni lagi.
Harapan Nenipun jika perlu target semua kelurahan memiliki satu taman, secapatnya. Kalau bisa setahun mimpi itu terwujud. Saat ini, RTH Pemerintah Kota Bontang sudah mencapai 20 persen lebih, itu diluar dari RTH dari dua perusahaan besar yang mengelilingi Kota Taman, yakni PKT dan Badak LNG, termasuk hutan lindung. “Kalau digabung dengan hutan lindung, maka sudah lebih 32 persen RTH, tapi kita keluarkan hutan lindung sehingga 20,2 persen,” jelas Neni. (*)
Penulis. Cholisoh
Editor: Aspian Nur
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.