Rabu, 30/10/2019

Dikejar 10 Orang, Dikira Copet, Pasien ODGJ Nyebur ke Sungai Karang Mumus

Rabu, 30/10/2019

Saat ini Tim SAR Gabungan tengah melakukan pencarian korban tak jauh dari korban terjun yakni Jembatan S. (Foto: Nancy/korankaltimcom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Dikejar 10 Orang, Dikira Copet, Pasien ODGJ Nyebur ke Sungai Karang Mumus

Rabu, 30/10/2019

logo

Saat ini Tim SAR Gabungan tengah melakukan pencarian korban tak jauh dari korban terjun yakni Jembatan S. (Foto: Nancy/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Warga yang melintas di Jembatan S yang terletak di Jalan Pesut, Kelurahan Sungai Dama, Samarinda Ilir, dihebohkan dengan meloncatnya seseorang ke sungai karang mumus (SKM) Rabu (30/10/2019) siang tadi.

Warga mengira Supri, pemuda berusia 34 tahun yang warga Jalan Lanang RT 14 Sangkima Sangatta, Kutai Timur seorang copet yang melarikan diri kemudian meloncat ke SKM. Setelah diselidiki ternyata Supri adalah  Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Elvan Azis, saksi mata kejadian menyebutkan,  dirinya sedang duduk santai di depan rumah, tiba-tiba ada seseorang yang mengenakan baju kaos berwarna hitam serta celana jeans warna biru dongker. dikejar sekitar 10 orang dari arah Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam. "Saya kira copet, karena dikejar-kejar karena mereka minta tolong dikejar, tetapi tiba-tiba dari atas jembatan dia langsung lompat dan berenang, hampir 300 meter berenang dia tenggelam lalu timbul, nah ketiga kalinya posisi sudah tertelungkup, kemudian tenggelam tidak kelihatan lagi," ungkap Elwan. "Mungkin kecapekan berenang karena pakai jeans jadi tenggelam padahal  sudah mau ditolong," sebut Elwan lagi. 

Informasi yang didapatkan korankaltim.com, Supri kabur saat orangtuanya menjemput di RSJD Atma Husada karena selesai menjalani perawatan. Tetapi, karena kondisinya belum stabil orangtuanya berniat memperpanjang perawatan dan saat mengurus admimistrasi itulah korban kabur dari RSJD sampai akhirnya dikejar. (*)


Penulis: Nancy

Editor: Aspian Nur

Dikejar 10 Orang, Dikira Copet, Pasien ODGJ Nyebur ke Sungai Karang Mumus

Rabu, 30/10/2019

Saat ini Tim SAR Gabungan tengah melakukan pencarian korban tak jauh dari korban terjun yakni Jembatan S. (Foto: Nancy/korankaltimcom)

Berita Terkait


Dikejar 10 Orang, Dikira Copet, Pasien ODGJ Nyebur ke Sungai Karang Mumus

Saat ini Tim SAR Gabungan tengah melakukan pencarian korban tak jauh dari korban terjun yakni Jembatan S. (Foto: Nancy/korankaltimcom)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Warga yang melintas di Jembatan S yang terletak di Jalan Pesut, Kelurahan Sungai Dama, Samarinda Ilir, dihebohkan dengan meloncatnya seseorang ke sungai karang mumus (SKM) Rabu (30/10/2019) siang tadi.

Warga mengira Supri, pemuda berusia 34 tahun yang warga Jalan Lanang RT 14 Sangkima Sangatta, Kutai Timur seorang copet yang melarikan diri kemudian meloncat ke SKM. Setelah diselidiki ternyata Supri adalah  Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Elvan Azis, saksi mata kejadian menyebutkan,  dirinya sedang duduk santai di depan rumah, tiba-tiba ada seseorang yang mengenakan baju kaos berwarna hitam serta celana jeans warna biru dongker. dikejar sekitar 10 orang dari arah Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam. "Saya kira copet, karena dikejar-kejar karena mereka minta tolong dikejar, tetapi tiba-tiba dari atas jembatan dia langsung lompat dan berenang, hampir 300 meter berenang dia tenggelam lalu timbul, nah ketiga kalinya posisi sudah tertelungkup, kemudian tenggelam tidak kelihatan lagi," ungkap Elwan. "Mungkin kecapekan berenang karena pakai jeans jadi tenggelam padahal  sudah mau ditolong," sebut Elwan lagi. 

Informasi yang didapatkan korankaltim.com, Supri kabur saat orangtuanya menjemput di RSJD Atma Husada karena selesai menjalani perawatan. Tetapi, karena kondisinya belum stabil orangtuanya berniat memperpanjang perawatan dan saat mengurus admimistrasi itulah korban kabur dari RSJD sampai akhirnya dikejar. (*)


Penulis: Nancy

Editor: Aspian Nur

 

Berita Terkait

Libatkan 1.840 Taruna dari 7 Akademi, Latsitarda Nusantara Resmi Dibuka di Lapangan Merdeka Balikpapan

Posyandu di Jalan Cipto Mangunkusumo Tanah Grogot Bakal Dibuatkan Gedung Baru

Unggul Telak di Konferprov, Abdurrahman Amin Pimpin PWI Kaltim

Pansus Raperda Karhutla Kunjungi KLHK di Jakarta untuk Sempurnakan Regulasi

Konferprov PWI Kaltim, Intoniswan Kembali Terpilih jadi Ketua Dewan Kehormatan

SK Masyarakat Hukum Adat Diserahkan DPMPD Kaltim ke Kemendagri

Jumlah Penduduk Balikpapan Meningkat Sejak Ada IKN

Camat Samboja Barat Bantah Isu Pungli Program PTSL, Warga Mengaku Sangat Terbantu

Perumda TTBKT Lakukan Pengaliran Air Secara Terjadwal di Wilayah Kaliorang

Pria yang Dikabarkan Mabuk dan Ditemukan Meninggal di Sungai Manggar Balikpapan Diduga Dianiaya Sebelum Tenggelam

DPRD Rapat Kerja Penyusunan Rekomendasi LKPJ Bupati Kukar TA 2023

Dukung Gerakan Donasi Buku, Diarpus Bangga Dengan Tindakan Sekda Kukar

APBD yang Tepat dan Efesien jadi Stimulan untuk Petani yang Terdampak Bencana

Laka Lantas di Gunung Manggah Sungai Dama Akhir Pekan Tadi Diduga karena Mobil Malfungsi Saat Pengereman

Buktikan Keseriusan, Hamdam Kembalikan Formulir Pendaftaran di DPC Partai Demokrat PPU Didampingi Perwakilan Tim dari Empat Kecamatan

DPRD Balikpapan Bahas Tiga Agenda Penting Saat Rapat Paripurna Hari Ini

Kuras Isi Kotak Amal Masjid di Kompleks BAP, Kepergok Saat Hendak Kabur, Residivis Kembali Masuk Penjara yang Ketiga Kalinya

Ada Gangguan Daring, Perumda Tirta Taman Bontang Perpanjang Masa Pembayaran Iuran Air

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.