Kamis, 05/12/2019
Kamis, 05/12/2019
Suasana peluncuran pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (foto: Zulhamri/korankaltim.com)
Kamis, 05/12/2019
Suasana peluncuran pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (foto: Zulhamri/korankaltim.com)
KORANKALTIM. COM, SANGATTA- Si Badas ditetapkan sebagai maskot pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur tahun 2020 mendatang, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Timur. Si badas merupakan jenis buaya langka yang ada di Kutai Timur. Penetapan si Badas sebagai maskot Pilkada tersebut berlangsung di gedung serba guna (GSG) Kamis (5/12/2019).
Dalam sambutannya, ketua KPU Kutim, Ulfa Jamilatul Farida mengatakan dalam launching ini untuk memastikan kesiapan seluruh perangkat daerah dalam persiapan Pilkada tahun depan.
"Dilakukan peluncuran sebagai pertanda pesta demokrasi segera dimulai. Sebelumnya kami melakukan lomba sayembara maskot yang pada akhirnya buaya Si Badas salah satu binatang yang langka di Kutim menjadi pemenangnya setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri," terang Ulfa.
Pihaknya lanjut Ulfa Dalam waktu dekat juga akan merekrut badan adhoc Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebab awal tahun depan badan adhock ini sudah harus melakukan tugasnya melakukan pemutakhiran data pemilih.
"Memastikan kesiapan kesiapan wilayah tiap tiap kecamatan dalam persiapan menghadapi pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2020. Sebagaimana PKPU Nomor 16 adalah terkait tahapan tahapan pemilihan termasuk perseorangan yang akan di mulai tanggal 16 Februari tahun 2020," ungkap Ulfa.
Untuk diketahui di Kutai Timur terdapat 141 desa/kelurahan, sehingga jumlah TPS pada pilkada 2020 mendatang diperkirakan sebanyak 685 TPS tak jauh beda pada pilkada 2015 silam.
Sementara Ketua KPU Kaltim, Rudiansyah menekankan agar dalam mensukseskan Pilkada tidak hanya di sandarkan kepada penyelenggara namun juga pada elit politik agar tidak membuat masyarakat acuh tak acuh dalam hal menetukan pilihan.
"Sehingga KPU Kabupaten/kota harus mendorong Pilkada ini agar tingkat partisipasi masyarakat tetap meningkat untuk menentukan hak pilihnya sebagai warga negara yang baik sebab dari sisi tingkat partisipasi Kutim pernah juara terendah kabupaten/kota se indonesia ," tuturnya.
Untuk itu Rudi berpesan agar KPU harus banyak sosialisasi di tingkat kecamatan dan mengurangi kegiatan kunjungan kerja dan studi banding yang sifatnya tidak begitu penting.
Penulis : Zulhamri
Editor: Desman Minang
Suasana peluncuran pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur (foto: Zulhamri/korankaltim.com)
KORANKALTIM. COM, SANGATTA- Si Badas ditetapkan sebagai maskot pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur tahun 2020 mendatang, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Timur. Si badas merupakan jenis buaya langka yang ada di Kutai Timur. Penetapan si Badas sebagai maskot Pilkada tersebut berlangsung di gedung serba guna (GSG) Kamis (5/12/2019).
Dalam sambutannya, ketua KPU Kutim, Ulfa Jamilatul Farida mengatakan dalam launching ini untuk memastikan kesiapan seluruh perangkat daerah dalam persiapan Pilkada tahun depan.
"Dilakukan peluncuran sebagai pertanda pesta demokrasi segera dimulai. Sebelumnya kami melakukan lomba sayembara maskot yang pada akhirnya buaya Si Badas salah satu binatang yang langka di Kutim menjadi pemenangnya setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri," terang Ulfa.
Pihaknya lanjut Ulfa Dalam waktu dekat juga akan merekrut badan adhoc Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebab awal tahun depan badan adhock ini sudah harus melakukan tugasnya melakukan pemutakhiran data pemilih.
"Memastikan kesiapan kesiapan wilayah tiap tiap kecamatan dalam persiapan menghadapi pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2020. Sebagaimana PKPU Nomor 16 adalah terkait tahapan tahapan pemilihan termasuk perseorangan yang akan di mulai tanggal 16 Februari tahun 2020," ungkap Ulfa.
Untuk diketahui di Kutai Timur terdapat 141 desa/kelurahan, sehingga jumlah TPS pada pilkada 2020 mendatang diperkirakan sebanyak 685 TPS tak jauh beda pada pilkada 2015 silam.
Sementara Ketua KPU Kaltim, Rudiansyah menekankan agar dalam mensukseskan Pilkada tidak hanya di sandarkan kepada penyelenggara namun juga pada elit politik agar tidak membuat masyarakat acuh tak acuh dalam hal menetukan pilihan.
"Sehingga KPU Kabupaten/kota harus mendorong Pilkada ini agar tingkat partisipasi masyarakat tetap meningkat untuk menentukan hak pilihnya sebagai warga negara yang baik sebab dari sisi tingkat partisipasi Kutim pernah juara terendah kabupaten/kota se indonesia ," tuturnya.
Untuk itu Rudi berpesan agar KPU harus banyak sosialisasi di tingkat kecamatan dan mengurangi kegiatan kunjungan kerja dan studi banding yang sifatnya tidak begitu penting.
Penulis : Zulhamri
Editor: Desman Minang
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.