Sabtu, 29/02/2020
Sabtu, 29/02/2020
Petugas PDAM rutin mengecek indikasi kebocoran Pipa. (Foto:Ist)
Sabtu, 29/02/2020
Petugas PDAM rutin mengecek indikasi kebocoran Pipa. (Foto:Ist)
KORANKALTIM.COM, SANGATTA-Ternyata banyak masyarakat yang belum tahu. Jika instalasi pipa bocor setelah sambungan watermeter atau pada jaringan pipa menuju rumah rusak, menjadi tanggung jawab pelanggan.
Mulai dari perbaikan jaringan pipa hingga menanggung tagihan air yang terbuang akibat pipa bocor tersebut.
Kepala Cabang PDAM Sangatta Utara R. Hendarwanzah melalui Kepala Seksi Hubungan Langganan Cabang Sangatta Utara, Sukati mengatakan hal tersebut.
Menurutnya, jika jaringan pipa di rumah kemudian mengakibatkan biaya air melonjak akibat air yang terbuang, maka biaya dibebankan kepada pelanggan.
"Kami banyak terima keluhan pelanggan akibat pembayaran airnya melonjak. Waktu di cek ke lapangan ternyata jaringan pipa di rumah bocor," beber Sukati.
Dijelaskannya, jika pelanggan enggan membayar, maka PDAM berhak menghentikan sementara aliran air hingga melunasi tagihan yang telah dibebankan.
Kebijakan tersebut berlaku bukan hanya di PDAM TTB Kutim, melainkan juga diterapkan oleh PDAM di seluruh indonesia.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang jadi pelanggan, bahwa jaringan pipa dalam rumah atau setelah meter air sepenuhnya tanggung jawab pelanggan. Jika terjadi kebocoran, itu semua sepenuhnya menjadi kelalaian pelanggan," ungkap Sukati.
Pihaknya tak henti-hentinya mengingatkan kepada para pelanggan agar selalu mengecek jaringan pipanya secara berkala. Itu bertujuan untuk mengurangi resiko terjadi kebocoran.
Pengecekan sendiri bisa dilakukan. Caranya, atur valve meter dalam posisi terbuka, selanjutnya tutup semua keran air yang ada. Jika indikator meteran air berputar, maka dapat dipastikan ada kebocoran pada jaringan pipa pelanggan.
"Jika terjadi kebocoran, pelanggan disarankan mencari tenaga pekerja untuk memperbaiki. Sebab jika dibiarkan, akan menyebabkan tagihan melonjak, walau pemakaian air di rumah normal," tandasnya
Penulis: Zulhamri
Editor: M.Huldi
Petugas PDAM rutin mengecek indikasi kebocoran Pipa. (Foto:Ist)
KORANKALTIM.COM, SANGATTA-Ternyata banyak masyarakat yang belum tahu. Jika instalasi pipa bocor setelah sambungan watermeter atau pada jaringan pipa menuju rumah rusak, menjadi tanggung jawab pelanggan.
Mulai dari perbaikan jaringan pipa hingga menanggung tagihan air yang terbuang akibat pipa bocor tersebut.
Kepala Cabang PDAM Sangatta Utara R. Hendarwanzah melalui Kepala Seksi Hubungan Langganan Cabang Sangatta Utara, Sukati mengatakan hal tersebut.
Menurutnya, jika jaringan pipa di rumah kemudian mengakibatkan biaya air melonjak akibat air yang terbuang, maka biaya dibebankan kepada pelanggan.
"Kami banyak terima keluhan pelanggan akibat pembayaran airnya melonjak. Waktu di cek ke lapangan ternyata jaringan pipa di rumah bocor," beber Sukati.
Dijelaskannya, jika pelanggan enggan membayar, maka PDAM berhak menghentikan sementara aliran air hingga melunasi tagihan yang telah dibebankan.
Kebijakan tersebut berlaku bukan hanya di PDAM TTB Kutim, melainkan juga diterapkan oleh PDAM di seluruh indonesia.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang jadi pelanggan, bahwa jaringan pipa dalam rumah atau setelah meter air sepenuhnya tanggung jawab pelanggan. Jika terjadi kebocoran, itu semua sepenuhnya menjadi kelalaian pelanggan," ungkap Sukati.
Pihaknya tak henti-hentinya mengingatkan kepada para pelanggan agar selalu mengecek jaringan pipanya secara berkala. Itu bertujuan untuk mengurangi resiko terjadi kebocoran.
Pengecekan sendiri bisa dilakukan. Caranya, atur valve meter dalam posisi terbuka, selanjutnya tutup semua keran air yang ada. Jika indikator meteran air berputar, maka dapat dipastikan ada kebocoran pada jaringan pipa pelanggan.
"Jika terjadi kebocoran, pelanggan disarankan mencari tenaga pekerja untuk memperbaiki. Sebab jika dibiarkan, akan menyebabkan tagihan melonjak, walau pemakaian air di rumah normal," tandasnya
Penulis: Zulhamri
Editor: M.Huldi
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.